49
10 dan TOL kurang dari 0,1 maka indikasi yang terjadi multikolinieritas Ghozali, 2006:91.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105.
3.7.5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam analisis regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar varabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen terikat diasumsikan random yang berarti
mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen bebas diasumsikan memiliki nilai tetap Ghozali, 2006:82. Dari analisis regresi ini kemudian
dilanjutkan dengan metode analisis jalur path Path Analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda. Analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.
Persamaan model regresi berganda Ghozali, 2006:182 Y
1
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e1…………………..1 Y
2
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
Y
1
+ e2………….2
50
Dimana : Y
1
= motivasi Y
2
= kepuasan kerja X
1
= komitmen profesional X
2
= komitmen organisasi a
= konstanta b
= koefisien e
= error Untuk menguji signifikan atau tidak pada hipotesis penelitian ini maka digunakan:
1. Uji t Uji hipotesis secara parsial
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel. Pengujian dilakukan sebagai berikut : a.
Menentukan hipotesis Ho :
β = 0,
Ha : β ≠ 0,
tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen
ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen
b. Bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5 , maka Ho dapat ditolak bila nilai t 2 dalam nilai absolute. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif Ha,
yang menyatakan bahwa satu variabel independen komitmen profesional dan komitmen organisasional melalui mediasi motivasi.
51
c. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis melalui tabel.
- Jika t
hitung
≥ t
tabel
dan –t
hitung
≤ -t
tabel
maka Ho ditolak, maka kita menerima hipotesis alternatif Ha yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen komitmen profesional dan komitmen organisasi secara individual mempengaruhi variabel dependen kepuasan kerja
melalui mediasi motivasi. -
Jika t
hitung
t
tabel
dan –t
hitung
-t
tabel
maka Ho diterima maka kita menolak hipotesis alternatif Ha, artinya tidak ada pengaruh antara
variabel independen komitmen profesional dan komitmen organisasi secara parsial terhadap variabel dependen kepuasan kerja melalui
mediasi motivasi. 2.
Uji F Uji hipotesis secara simultan Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis
Ho; β
1
, β
2
, β
3
= 0
Ha; β
1
, β
2
, β
3
≠ 0 Tidak terdapat pengaruh antara komitmen
profesional, komitmen organisasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja.
Terdapat pengaruh antara komitmen profesional, komitmen organisasi dan motivasi secara bersama-
sama terhadap kepuasan kerja.
52
b. Kesimpulan
- Bila nilai F hitung F tabel, maka Ho ditolak pada derajat
kepercayaan 5 . Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif Ha yang menyatakan bahwa semua variabel independen komitmen
profesional dan komitmen organisasional secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen kepuasan kerja melalui
mediasi motivasi. -
Bila nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima pada derajat kepercayaan 5 . Dengan kata lain kita menolak hipotesis alternatif
Ha yang artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen komitmen profesional dan komitmen organisasional
terhadap variabel dependen kepuasan kerja melalui mediasi motivasi.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian
Responden dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP Semarang. Kuesioner disebarkan secara langsung kepada Kantor
Akuntan Publik KAP di Semarang. Dari kuesioner yang disebar sebanyak 261 eksemplar sesuai jumlah auditor yang tertera dalam Direktori Kantor Akuntan
Publik tahun 2009. Hal ini dilakukan karena Direktori KAP tidak bisa mengidentifikasi sampel yang terpilih yaitu auditor yang memiliki masa kerja
minimal dua tahun. Kuesioner yang kembali sebanyak 163 eksemplar dan yang layak dianalisis sebesar 122 tingkat respon 46,74 . Hal ini disebabkan karena
7 responden tidak menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan, sedangkan 34 responden tidak memenuhi syarat untuk menjadi responden yang akan diolah
karena pengalaman kerjanya kurang dari dua tahun. Jumlah akhir data yang diolah telah melebihi besaran sampel minimal pada penelitian yaitu 20 dari jumlah
populasi atau 20 x 261 = 52 Umar, 2001:75. Tingkat pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :