4
BAB II KONSEPSI DASAR MEMBANGUN TIM
EFEKTIF
Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menjelaskan
Konsepsi Dasar Membangun Tim Yang Efektif.
A. Pengertian Tim Efektif
TIM? KELOMPOK?
Dalam pembelajaran ini Saudara akan diajak untuk mencermati apakah Tim sama dengan kelompok.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
5 Berikut ini akan dikutip beberapa pengertian kelompok sebagai
berikut: 1.
W. H. Y. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain;
2. Kurt Lewin berpendapat bahwa “The essence of a group is not
the similarity or dissimilarity of its members but their interdepence
”; 3.
H. Smith menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
4. Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu
sama lain saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan Kelompok adalah suatu unit yang merupakan sekelompoksekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain
berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu wadah tertentu. Dari pengertian
itu, maka kelompok yang dibahas dalam modul ini adalah kelompok formal, yaitu suatu kelompok yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Membangun Kerjasama Tim
6 Memiliki keberadaan untuk melaksanakan tugas-tugas
organisasi atau pekerjaan-pekerjaan yang tidak berkaitan; Orang-orang
yang ditunjuk
oleh organisasi yang
bersangkutan untuk menjalankan peran resmi tertentu, misalnya sebagai Kepala Bagian, Kepala Seksi dan lain
sebagainya; Memiliki struktur, hubungan tugas dan hirarkis yang telah
digariskan secara jelas.
Achieving goals through team work, dialih bahasakan oleh Wandi S. Brata dan rekan dalam buku “Mencapai Sasaran melalui Kerjasama Tim”.
Dari pengertian di atas muncul dalam benak kita apakah kelompok sama dengan Tim? Kelompok belum tentu merupakan
Tim, namun Tim pasti merupakan suatu kelompok. Ini berarti bahwa kelompok akan menikmati keberhasilan yang luar biasa
jika menjadi satu kesatuan yang lebih produktif yang disebut dengan Tim. Tim adalah kumpulan orang-orang yang memiliki
kebutuhan tertentu. Lalu apakah perbedaan antara kelompok dengan Tim? Robert B.
Maddux dalam bukunya “Team Building” membedakan keduanya adalah sebagai berikut:
Kelompok •
Anggota menganggap pengelompokan mereka semata-mata untuk kepentingan Administratif. Individu bekerja secara
mandiri, kadang-kadang berbeda tujuan dengan individu yang lainnya;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
7 •
Anggota cenderung memperhatikan dirinya sendiri karena tidak dilibatkan dalam penetapan sasaran. Kadang-kadang
pendekatannya hanya sebagai tenaga bayaran; •
Anggota diperintah untuk mengerjakan pekerjaan, bukan diminta saran untuk mencapai sasaran yang terbaik;
• Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya
karena tidak memahami peran anggota lainnya. Menyatakan pendapat atau menyampaikan kritik dianggap sebagai upaya
memecah belah; •
Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya, karena kurang saling toleransi;
• Apabila
menerima Diklat
yang memadai
dalam penerapannya sangat dibatasi oleh pimpinan;
• Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab
dan cara pemecahan masalahnya; •
Anggota tidak didorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.
Tim Efektif •
Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka dan memahami bahwa sasaran pribadi maupun Tim paling baik
dicapai dengan cara saling mendukung. Waktu akan sangat efektif karena masing-masing sangat memahami dan tidak
mencari keuntungan diatas anggota Tim yang lain; •
Anggota Tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya karena mereka memiliki komitmen terhadap
sasaran yang akan dicapai;
Membangun Kerjasama Tim
8 •
Anggota memiliki
kontribusi terhadap
keberhasilan organisasi;
• Anggota bekerja dalam suasana saling percaya dan didorong
untuk mengungkapkan ide, pendapat, ketidaksetujuan serta mencetuskan perasaan secara terbuka. Pertanyaan yang
muncul akan disambut dengan baik; •
Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka saling memahami sudut pandang masing-masing;
• Para anggota didorong untuk menambah keterampilan dan
menerapkannya dalam Tim, mereka menerima dukungan penuh dari Tim;
• Mereka menyadari bahwa konflik dalam Tim merupakan hal
yang wajar, karena dengan konflik merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreativitas. Apabila terjadi
suatu konflik akan diselesaikan secara konstruktif; •
Anggota berpartipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi Tim. Meskipun mereka menyadari
bahwa keputusan tetap ditangan pemimpin apabila Tim menemui jalan buntu. Tujuannya adalah memperoleh hasil
yang positif.
B. Hakekat Dan Ciri Organisasi Sebagai Tim