Gaya Tanggapan Konflik Diklat Prajabatan Gol. II TEAM BUILDING12

Membangun Kerjasama Tim 36 diidentifikasi ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh dendam pribadi antara kelompok Santi dengan Adi, karena akhir-akhir ini Adi dan teman-temannya sering mendapat penghargaan pimpinan atas prestasinya. Oleh karena itu perlu memilah antara masalah inti dengan masalah emosional. Masalah inti adalah masalah yang mendasari suatu konflik misalnya ketidak sepakatan adanya tugas sedangkan isu emosional merupakan masalah yang akan memperumit masalah tersebut. Misalnya salah satu anggota Tim mendapat tugas yang sangat penting masalah inti, orang lain merasa tersinggung masalah emosional. Untuk hal ini maka hendaknya Saudara mengatasi masalah yang inti terlebih dahulu. Setelah langkah ini terselesaikan maka langkah selanjutnya adalah: Langkah 3: Dengar semua pendapat. Lakukan kegiatan sumbang saran. Libatkan mereka yang terlibat konflik untuk megungkapkan pendapatnya, hindarilah pendapat benar dan salah. Bahas juga mengenai dampak konflik terhadap Tim serta kinerja Tim. Fokuskan pembicaraan pada fakta dan perilaku bukan pada perasaan atau unsur pribadi. Hindari mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi temukan mana yang terbaik jika dipandang dari sisi positif. Langkah 4: Bersama-sama mencari cara untuk menyelesaikan konflik. Dalam kegiatan ini diskusi terbuka sangat diharapkan. Karena dengan diskusi terbuka bisa memperluas informasi dan alternatif serta bisa mengarahkan pada rasa percaya dan hubungan yang sehat diantara yang terlibat. Dalam Tim yang efektif tidak seluruh anggota Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 37 kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang utama adalah mampu bekerja sama secara efektif. Langkah 5: Mendapatkan kesepakatan dan tanggung-jawab untuk menemukan solusi. Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal. Oleh karena itu doronglah mereka untuk bekerjasama memecahkan permasalahan secara jitu. Buatlah semua anggota Tim senang terhadap solusi yang dihasilkan. Oleh karena itu solusi harus diusahakan secara bersama- sama. Salah satu cara yang disarankan agar orang lain mau menerima saran yang diajukan adalah memposisikan dirinya pada peran orang lain, masing-masing anggota Tim mempresentasikan pandangan orang lain. Langkah 6: Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi. Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan komitmen sangat dihargai oleh anggota Tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat keefektifan resolusi yang telah diberikan.

C. Gaya Tanggapan Konflik

Konflik apabila dihindari maka akan berdampak terhadap keefektifan suatu Tim sehingga produktivitas Tim akan menurun. Sebaliknya konflik akan menjadi sehat apabila pihak-pihak yang terlibat mau menjajaki ide-ide baru, menguji posisi dan keyakinan mereka serta memperluas wawasan emajinasi mereka. Konflik yang ditangani secara konstruktif akan merangsang anggota Tim lebih kreatif sehingga akan memperoleh hasil yang terbaik. Membangun Kerjasama Tim 38 Oleh karena itu setiap anggota Tim dalam menghadapi suatu konflik menurut Robert B. Maddux dalam bukunya Team Building mengklasifikasikan ke dalam 5 lima gaya tanggapan seperti yang tertuang dalam gaya tanggapan sebagai berikut: buka hal.57, Tim Building. Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya tanggapan tersebut silahkan saudara mengisi lembar kerja 5 lima. Tandailah jawaban saudara dan bandingkan dengan uraian berikut ini. GAYA CIRI PERILAKU ALASAN PENYESUAIAN Menghindar Tidak mau berkonfrontasi. Mengabaikan atau melewatkan pokok permasalahan. Menyangkal bahwa hal tersebut merupakan masalah. Perbedaan yang ada terlalu kecil atau terlalu besar untuk diselesaikan. Usaha penyelesaian mungkin mengakibatkan rusaknya hubungan atau menciptakan masalah yang lebih kompleks. Mengakomodasi Bersikap menyetujui, tidak agresif. Kooperatif bahkan dengan mengorbankan keinginan pribadi. Tidak sepadan jika mengambil resiko yang akan merusak hubungan dan menimbulkan ketidakselarasan secara keseluruhan. MenangKalah Konfrontatif, menuntut dan agresif. Harus menang dengan cara apapun. Yang kuat menang. Harus membuktikan superioritas. Paling benar secara etis dan profesi. Kompromi Mementingkan penca paian sasaran utama semua pihak serta memelihara hubungan baik. Agresif namun kooperatif. Tidak ada ide perorangan yang sempurna. Seharusnya ada lebih dari satu cara yang baik dalam melakukan sesuatu. Anda harus berkorban untuk dapat menerima. Penyelesaan masalah Kolaborasi win-win Kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting. Penghargaan yang tinggi terhadap sikap saling mendukung. Tegas dan kooperatif. Ketika pihak-pihak yang terlibat mau membicarakan secara tebuka pokok permasalahan, solusi yang saling menguntungkan dapat ditemukan tanpa satu pihak pun dirugikan. Sumber: Robert. B. Maddux, Team Building, halaman 56. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 39 Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik secara win-win solutions . Tentu saja dengan menggunakan gaya tanggapan penyelesaian masalah atau kolaborasi.

D. Latihan

Sebelum Saudara melanjutkan membaca pokok bahasan III hendaknya Saudara menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Widyaiswara tentang pikiran dan perasaan dalam menghadapi konflik. Untuk analisanya Saudara akan dipandu oleh Widyaiswara. Dari hasil analisa inilah kita akan megetahui kecenderungan setiap individu dalam menghadapi suatu konflik. Lengkapi pertanyaan berikut: 1. Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya berpikir: a. ………………………………………… b. ………………………………………… c. ………………………………………… d. ………………………………………… e. ………………………………………… 2. Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya merasa: a. ………………………………………… b. ………………………………………… c. ………………………………………

E. Rangkuman

Konflik terjadi pada setiap individu dan sulit dihindarkan. Penanganan konflik secara dini akan membantu Tim dalam Membangun Kerjasama Tim 40 meningkatkan kinerjanya. Konflik selalu melibatkan dua orang atau lebih yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi. Sumber-sumber konflik antara lain adalah 1 Menghalang-halangi sasaran perorangan, 2 Kehilangan status, 3 Perbedaan sudut pandang, 4 Kehilangan otonomi atau kekuasaan, 5 Kehilangan sumber-sumber apalagi sumber yang langka, 6 Ketidakadilan, 7 mengancam nilai-nilai dan lain sebagainya. Konflik yang Timbul tidak bisa dihindari karena: Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 41

F. Evaluasi