Membangun Kerjasama Tim
36 diidentifikasi ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh dendam pribadi
antara kelompok Santi dengan Adi, karena akhir-akhir ini Adi dan teman-temannya sering mendapat penghargaan pimpinan atas
prestasinya. Oleh karena itu perlu memilah antara masalah inti dengan masalah emosional. Masalah inti adalah masalah yang
mendasari suatu konflik misalnya ketidak sepakatan adanya tugas sedangkan isu emosional merupakan masalah yang akan memperumit
masalah tersebut. Misalnya salah satu anggota Tim mendapat tugas yang sangat penting masalah inti, orang lain merasa tersinggung
masalah emosional. Untuk hal ini maka hendaknya Saudara mengatasi masalah yang inti terlebih dahulu. Setelah langkah ini
terselesaikan maka langkah selanjutnya adalah:
Langkah 3: Dengar semua pendapat.
Lakukan kegiatan sumbang saran. Libatkan mereka yang terlibat konflik untuk megungkapkan pendapatnya, hindarilah pendapat
benar dan salah. Bahas juga mengenai dampak konflik terhadap Tim serta kinerja Tim. Fokuskan pembicaraan pada fakta dan perilaku
bukan pada perasaan atau unsur pribadi. Hindari mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi temukan mana yang terbaik jika
dipandang dari sisi positif.
Langkah 4: Bersama-sama mencari cara untuk menyelesaikan konflik.
Dalam kegiatan ini diskusi terbuka sangat diharapkan. Karena dengan diskusi terbuka bisa memperluas informasi dan alternatif
serta bisa mengarahkan pada rasa percaya dan hubungan yang sehat diantara yang terlibat. Dalam Tim yang efektif tidak seluruh anggota
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
37 kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang utama adalah mampu
bekerja sama secara efektif.
Langkah 5: Mendapatkan kesepakatan dan tanggung-jawab
untuk menemukan solusi.
Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal. Oleh karena itu doronglah mereka untuk bekerjasama memecahkan permasalahan
secara jitu. Buatlah semua anggota Tim senang terhadap solusi yang dihasilkan. Oleh karena itu solusi harus diusahakan secara bersama-
sama. Salah satu cara yang disarankan agar orang lain mau menerima saran yang diajukan adalah memposisikan dirinya pada peran orang
lain, masing-masing anggota Tim mempresentasikan pandangan orang lain.
Langkah 6: Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.
Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan komitmen sangat dihargai oleh anggota Tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan
untuk mengetahui tingkat keefektifan resolusi yang telah diberikan.
C. Gaya Tanggapan Konflik
Konflik apabila dihindari maka akan berdampak terhadap keefektifan suatu Tim sehingga produktivitas Tim akan menurun. Sebaliknya
konflik akan menjadi sehat apabila pihak-pihak yang terlibat mau menjajaki ide-ide baru, menguji posisi dan keyakinan mereka serta
memperluas wawasan emajinasi mereka. Konflik yang ditangani secara konstruktif akan merangsang anggota Tim lebih kreatif
sehingga akan memperoleh hasil yang terbaik.
Membangun Kerjasama Tim
38 Oleh karena itu setiap anggota Tim dalam menghadapi suatu konflik
menurut Robert B. Maddux dalam bukunya Team Building mengklasifikasikan ke dalam 5 lima gaya tanggapan seperti yang
tertuang dalam gaya tanggapan sebagai berikut: buka hal.57, Tim Building.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya tanggapan tersebut silahkan saudara mengisi lembar kerja 5 lima. Tandailah jawaban
saudara dan bandingkan dengan uraian berikut ini.
GAYA CIRI PERILAKU
ALASAN PENYESUAIAN Menghindar
Tidak mau
berkonfrontasi. Mengabaikan atau melewatkan
pokok permasalahan. Menyangkal bahwa hal tersebut merupakan
masalah. Perbedaan yang ada terlalu
kecil atau terlalu besar untuk diselesaikan.
Usaha penyelesaian
mungkin mengakibatkan
rusaknya hubungan atau menciptakan
masalah yang lebih kompleks. Mengakomodasi
Bersikap menyetujui, tidak agresif. Kooperatif
bahkan dengan
mengorbankan keinginan pribadi. Tidak sepadan jika mengambil
resiko yang akan merusak hubungan dan menimbulkan
ketidakselarasan secara
keseluruhan. MenangKalah
Konfrontatif, menuntut
dan agresif. Harus menang dengan cara
apapun. Yang kuat menang. Harus
membuktikan superioritas.
Paling benar secara etis dan profesi.
Kompromi Mementingkan
penca paian
sasaran utama semua pihak serta memelihara
hubungan baik.
Agresif namun kooperatif. Tidak ada ide perorangan yang
sempurna. Seharusnya
ada lebih dari satu cara yang baik
dalam melakukan
sesuatu. Anda harus berkorban untuk
dapat menerima. Penyelesaan
masalah Kolaborasi win-win
Kebutuhan kedua belah pihak adalah
sah dan
penting. Penghargaan yang tinggi terhadap
sikap saling mendukung. Tegas dan kooperatif.
Ketika pihak-pihak
yang terlibat mau membicarakan
secara tebuka
pokok permasalahan,
solusi yang
saling menguntungkan dapat ditemukan tanpa satu pihak
pun dirugikan.
Sumber: Robert. B. Maddux, Team Building, halaman 56. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
39 Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik secara win-win
solutions . Tentu saja dengan menggunakan gaya tanggapan
penyelesaian masalah atau kolaborasi.
D. Latihan
Sebelum Saudara melanjutkan membaca pokok bahasan III hendaknya Saudara menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
Widyaiswara tentang pikiran dan perasaan dalam menghadapi konflik. Untuk analisanya Saudara akan dipandu oleh Widyaiswara.
Dari hasil analisa inilah kita akan megetahui kecenderungan setiap individu dalam menghadapi suatu konflik.
Lengkapi pertanyaan berikut: 1.
Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya berpikir: a.
………………………………………… b.
………………………………………… c.
………………………………………… d.
………………………………………… e.
………………………………………… 2.
Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya merasa: a.
………………………………………… b.
………………………………………… c.
………………………………………
E. Rangkuman
Konflik terjadi pada setiap individu dan sulit dihindarkan. Penanganan konflik secara dini akan membantu Tim dalam
Membangun Kerjasama Tim
40 meningkatkan kinerjanya. Konflik selalu melibatkan dua orang atau
lebih yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi. Sumber-sumber konflik
antara lain adalah 1 Menghalang-halangi sasaran perorangan, 2 Kehilangan status, 3 Perbedaan sudut pandang, 4 Kehilangan
otonomi atau kekuasaan, 5 Kehilangan sumber-sumber apalagi sumber yang langka, 6 Ketidakadilan, 7 mengancam nilai-nilai
dan lain sebagainya. Konflik yang Timbul tidak bisa dihindari karena:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
41
F. Evaluasi