Membangun Kerjasama Tim
34
B. Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik
Tim dinamis konflik tidak dibiarkan berlarut-larut tetapi diselesaikan secara terbuka. Adapun beberapa langkah dalam
penyelesaian konflik tersebut secara skematis menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut:
Sumber: Sukses melalui kerjasama Tim, Richard Y. Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo, halaman 35.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
35
Langkah 1: Mengakui adanya konflik.
Langkah ini merupakan langkah awal untuk penyelesaian konflik, tanpa anda mengakui adanya suatu konflik maka masalah tidak akan
terpecahkan. Tim yang dinamis akan membahas konflik secara dini sehingga tidak merupakan penghalang bagi keberhasilan suatu Tim
yang dinamis. Kearifan dari semua pihak sangat diperlukan dalam hal ini. Bacalah dan analisa dialog antara pimpinan Tim dan anggota Tim
berikut ini:
Sukses Melalui Kerjasama Tim, Richart Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo, Hal. 30.
Dari kasus di atas adakah konflik yang terjadi? Konflik apa yang dapat Saudara identifikasi?
Langkah 2: Mengidentifikasi konflik secara sebenarnya.
Langkah ini dalam kegiatan penelitian sering disebut dengan identifikasi masalah. Kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan
keahlian khusus. Mengapa demikian? Konflik dapat muncul dari akar masalah, tetapi juga karena masalah emosi. Kasus di atas setelah
Irawan adalah pimpinan bagian penjualan, akhir-akhir ini target penjualan menurun dengan tajam. Beliau mengumpulkan seluruh anggota Tim untuk
membahas masalah tersebut. Beliau memberikan kesempatan anggota Tim untuk mengemukakan ide-idenya. Santi dengan suara lantang dan penuh emosi
mengatakan bahwa Adilah penyebab seluruh penurunan target penjualan tersebut, karena dalam promosinya kurang menggigit. Santi mendapat dukungan
dari dua anggota Tim yang lain. Namun Santo salah satu anggota Tim yang lain mengatakan bahwa kesalahan ini tidak bisa dilimpahkan pada Adi saja karena
banyak variable yang mempengaruhi terhadap penurunan target tersebut antara lain adanya krismon, mutu produk, pesaing dan lain sebagainya. Adi menahan
emosi atas semua itu. Dengan penuh emosi Santi meningalkan ruang pertemuan tersebut diikuti oleh beberapa anggota Tim yang lain.
Membangun Kerjasama Tim
36 diidentifikasi ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh dendam pribadi
antara kelompok Santi dengan Adi, karena akhir-akhir ini Adi dan teman-temannya sering mendapat penghargaan pimpinan atas
prestasinya. Oleh karena itu perlu memilah antara masalah inti dengan masalah emosional. Masalah inti adalah masalah yang
mendasari suatu konflik misalnya ketidak sepakatan adanya tugas sedangkan isu emosional merupakan masalah yang akan memperumit
masalah tersebut. Misalnya salah satu anggota Tim mendapat tugas yang sangat penting masalah inti, orang lain merasa tersinggung
masalah emosional. Untuk hal ini maka hendaknya Saudara mengatasi masalah yang inti terlebih dahulu. Setelah langkah ini
terselesaikan maka langkah selanjutnya adalah:
Langkah 3: Dengar semua pendapat.
Lakukan kegiatan sumbang saran. Libatkan mereka yang terlibat konflik untuk megungkapkan pendapatnya, hindarilah pendapat
benar dan salah. Bahas juga mengenai dampak konflik terhadap Tim serta kinerja Tim. Fokuskan pembicaraan pada fakta dan perilaku
bukan pada perasaan atau unsur pribadi. Hindari mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi temukan mana yang terbaik jika
dipandang dari sisi positif.
Langkah 4: Bersama-sama mencari cara untuk menyelesaikan konflik.
Dalam kegiatan ini diskusi terbuka sangat diharapkan. Karena dengan diskusi terbuka bisa memperluas informasi dan alternatif
serta bisa mengarahkan pada rasa percaya dan hubungan yang sehat diantara yang terlibat. Dalam Tim yang efektif tidak seluruh anggota
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
37 kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang utama adalah mampu
bekerja sama secara efektif.
Langkah 5: Mendapatkan kesepakatan dan tanggung-jawab
untuk menemukan solusi.
Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal. Oleh karena itu doronglah mereka untuk bekerjasama memecahkan permasalahan
secara jitu. Buatlah semua anggota Tim senang terhadap solusi yang dihasilkan. Oleh karena itu solusi harus diusahakan secara bersama-
sama. Salah satu cara yang disarankan agar orang lain mau menerima saran yang diajukan adalah memposisikan dirinya pada peran orang
lain, masing-masing anggota Tim mempresentasikan pandangan orang lain.
Langkah 6: Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.
Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan komitmen sangat dihargai oleh anggota Tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan
untuk mengetahui tingkat keefektifan resolusi yang telah diberikan.
C. Gaya Tanggapan Konflik