5. Retribusi Izin Trayek ; 6. Retribusi Izin Pengambilan Hasil Hutan.
Dari uraian tentang jenis-jenis Retribusi diatas maka dapat dilihat bahwa Retribusi Pelayanan Persampahan Kebersihan digolongkan dalam Retribusi
Jasa Umum.
B. Analisis dan Pembahasan 1. Subjek Objek Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan
Sebagai salah satu sumber penerimaan daerah, Retribusi Pelayanan Persampahankebersihan RPPK memiliki subbjek dan objek retribusi sebagai
berikut : 1.
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan fasilitas perlayanan persampahkebersihan.
2. Objek retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh
pemerintah daerah. Tetapi tidak semua jasa yang diberikan pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut
pertimbangan sosial ekonomi layak untuk dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu jasa
umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu.
2. Potensi Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan
Berdasarkan dari pengamatan, retribusi tidak bisa dipungut sesuai dengan potensi yang ada karena struktur tarif yang ada pada Perda tidak dilaksanakan
sepenuhnya, yang dipakai adalah tarif minimum efektivitasnya , khususnya untuk obyek rumah tinggal dan toko padahal rumah tinggal merupakan
penyumbang retribusi yang terbesar sekitar 50 dari total retribusi yang
Universitas Sumatera Utara
berhasil dipungut. Retribusi yang dipungut hanya bisa membiayai 7,28 dari total pengeluaran untuk pengelolaan kebersihan.
Agar retribusi kebersihan dapat dipungut sesuai dengan potensi yang ada maka Dinas Kebersihan Kota Medan diminta mengambil alih pengutipan
retribusi sampah yang selamai ini dilakukan kecamatan yang dianggap tidak efektif. karena tidak tercapainya target PAD dari retribusi sampah itu
disebabkan sosialisasi perwal kurang maksimal. Karena itu, agar penanganan sampah dikembalikan seperti semula kepada dinas kebersihan. Sejak awal 2013
pengutipan sampah diserahkan ke kecamatan. Kebijakan ini diperkuat melalui Peraturan Wali Kota No 45- 2012. Tapi hasilnya ternyata mengecewakan,
tidak sampai 10. Akibatnya, target PAD dari retribusi sampah dalam PAPBD terpaksa diturunkan.
Dinas Kebersihan merupakan salah satu penyumbang PAD Kota Medan. Salah satu sektor yang bisa diandalkan yakni retribusi sampah dari warga Kota
Medan, Retribusi ini harus dimaksimalkan dengan potensi yang meningkat hingga dapat jadi penyumbang bagi pembangunan Kota Medan. Pasalnya,
target saat ini yang tercantum di R-APBD Kota Medan 2014 yakni Rp21 miliar dinilai belum maksimal mengingat besarnya potensi PAD di dinas tersebut
. namun banyaknya dari para anggota dewan menghendaki agar perolehan PAD
Dinas Kebersihan dimaksimalkan dengan potensi “Sektor retribusi sampah yang merupakankan salah satu penyumbang PAD andalan Kota Medan.
S
aat ini jumlah Potensi Wajib Retribusi Sampah WRS Kota
Medan
telah meningkat jadi 102ribu KK, sebelumnya pada 2012 hanya 89 ribu KK.
Dikatakannya juga, untuk R-APBD TA 2014, Dinas Kebersihan ditargetkan
Universitas Sumatera Utara
PAD sebesar Rp21 miliar, jumlah ini sama dengan target P-APBD 2013 senilai Rp21 miliar setelah direvisi dari target awal di R-APBD yakni Rp70 miliar.
“Hingga Oktober 2013 lalu, PAD telah tercapai 70 lebih
.
Untuk diketahui, pada R-APBD 2014, Dinas Kebersihan mendapat anggaran untuk belanja
langsung sebesar Rp110 miliar lebih termasuk untuk biaya BBM dan gaji honorer yang mencapai seribuan orang lebih. Sedangkan untuk belanja tidak
Langsung mencapai Rp89 miliar. Tidak tercapainya target PAD dari retribusi sampah itu disebabkan sosialisasi perwal kurang maksimal.
Untuk mendukung optimalisasi tersebut disusun suatu strategi, dan hasilnya menunjukkan bahwa kelemahan dan ancaman dalam pengelolaan
persampahan dapat diatasi oleh kewenangan dan kebijakan yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Medan.
3. Realisasi