Pengertian Branchless Banking Kajian Pustaka

13 BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka

1. 1. Pengertian Branchless Banking Branchless Banking atau dalam terjemahan bebas berarti perbankan tanpa cabang merupakan kegiatan baru dalam industri perbankan, yang mana masyarakat dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor bank. 1 Literatur terkait dengan Branchless Banking di Indonesia pada saat ini masih sedikit, oleh karena itu Penulis menjabarkan pada bab ini menggunakan sumber bacaan dari luar negeri, yaitu, Consultative Group to Assist the Poor memberikan memberikan pengertian Branhless banking, sebagai berikut : 2 “CGAP defines Branchless Banking as the delivery of financial services outside conventional Bank branch using information and communications technologies and retail agents” Branchless Banking didefinisikan sebagai pemberian jasa keuangan yang dilakukan diluar kantor cabang bank konvensional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta agen ritel bukan bank. CGAP sendiri merupakan konsorsium kebijakan dan penelitian independen yang didesikasikan untuk memajukan akses keuangan bagi masyarakat miskin dunia. Hal ini didukung oleh lebih dari 34 lembaga pembangunan dan yayasan swasta yang memiliki misi umum untuk mengurangi kemiskinan. CGAP berkedudukan di World Bank, 1 Nurjipto, 0609496996, Aspek Hukum Penggunaan Agen Dalam Kegiatan Branchless Banking di Perbankan Indonesia, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta, 26 Juni 2012, H. viii 2 http:www.cgap.orggmdocument-1.9.2319Brazil-Notes-On-Regulation-Branchless-Banking-2008.pdf, dikunjungi pada tanggal 13 oktober 2015 pukul 02:25 14 menyediakan intelejen pasar, mempromosikan standar, mengembangkan solusi inovatif dan menawarkan layanan konsultasi kepada pemerintah, penyedia jasa keuangan donor dan investor. 3 Sedangkan di Indonesia sendiri pemahaman Branchless Banking sendiri menggunakan istilah Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif yang disebut Laku Pandai yang diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 19 POJK.03 2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Peraturan tersebut menjelaskan Laku Pandai sebagai berikut: 4 Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka KeuanganInklusif yangselanjutnya disebut Laku Pandai adalah kegiatan menyediakan layananperbankan danatau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidakmelalui jaringan kantor, namun melalui kerjasama dengan pihak laindan perlu didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

1. 2. Asas dan Prinsip Kehati-hatian dan Manajemen Resiko dalam