42
digulirkan. Di dalam kasus sengketa Laut Cina Selatan, peran aktif Indonesia sendiri banyak dipertanyakan, khususnya sejauh mana Indonesia bersedia untuk
berperan aktif di dalam penyelesaian sengketa tersebut. Dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki Indonesia, mekanisme pengawasan dan penyelesaian
sengketa yang bisa ditawarkan Indonesia juga menjadi relatif terbatas.
3. Pelaksanaan diplomasi perbatasan
Diplomasi perbatasan merupakan agenda politik luar negeri yang sangat penting untuk dilaksanakan untuk melindungi wilayah kedaulatan Indonesia.
Fakta bahwa Indonesia berbatasan dengan 11 negara tetangga yang di dalamnya termasuk tumpang tindih landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE
menyebabkan kesepakatan bilateral mengenai perbatasan dengan negara-negara tetangga perlu terus diupayakan. Selain itu pembangunan infrastruktur sosial,
ekonomi, dan keamanan di kawasan perbatasan perlu mendapat perhatian untuk mendukung proses diplomasi.
Kemajuan yang sudah dicapai selama periode 2010-2014 cukup menggembirakan. Indonesia berhasil menuntaskan kesepakatan dengan Papua
Nugini mengenai penetapan batas darat. Perundingan batas darat dengan Malaysia dan Timor Leste sampai saat ini masih berlangsung. Kesepakatan atas
beberapa segmen laut wilayah laut teritorial juga telah dicapai dengan Malaysia, Thailand, dan Papua Nugini. Beberapa segmen batas landas kontinen
juga telah disepakati dengan India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Australia dan Papua Nugini. Sedangkan beberapa segmen batas ZEE dengan Australia juga
telah mencapai kesepakatan. Lebih dari itu, Indonesia masih menjajaki kemungkinan kesepakatan mengenai segmen lainnya dalam perbatasan darat,
laut wilayah, landas kontinen dan ZEE dengan negara-negara tetangga.
4. Perlindungan terhadap WNI dan BHI
Perlindungan terhadap WNI dan BHI terus dilakukan dan ditingkatkan selama periode 2010-2014. Pelayanan dan perlindungan terhadap WNI dan BHI
ditingkatkan misalnya dengan pengembangan database Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI yang diaktifkan sejak tahun 2012. Kasus WNI
bermasalah yang ditangani oleh Kedubes RI di berbagai negara sendiri mengalami penurunan 50,57 pada tahun 2012 menjadi 19.218 kasus, dari
sebelumnya pada tahun 2011 sebanyak 38.880 kasus.
Perkembangan positif lainnya adalah penandatanganan kesepakatan MCN Mandatory Consular Notification dan revisi MoU pengiriman tenaga
kerja dengan beberapa negara. Saat ini kesepakatan telah dibuat dengan Australia dan Brunei Darussalam. Sedangkan kesepakatan dengan Vietnam,
Filipina dan Uni Emirat Arab masih dalam proses pembahasan. Revisi MoU
43
tenaga kerja masih terus diusahakan Indonesia dengan Malaysia dan Arab Saudi, terutama untuk libur satu hari, angka minimum gaji, dan ketentuan
mengenai paspor dipegang oleh TKI yang bersangkutan.
5. Pemajuan demokrasi, isu HAM, lingkungan dan budaya