Komite Audit Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013 14

2.2 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka mendukung efektivitas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

2.2.1 Komite Audit

Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8142006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 842006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, proses internal audit dan pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Pembentukan Komite Audit bank bjb juga berpedoman pada ketentuan sebagai berikut : a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117M-PBUMN2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara ; b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit ; c. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Jabar Nomor 04ASKDK2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite Dan Pedoman Kerja Komite PT Bank Jabar ; d. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., Nomor 001SKDK2013 tanggal 23 Januari 2013 Tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite. Susunan Komite Audit bank bjb tahun 2013 sebagai berikut: 1 Ketua : Klemi Subiyantoro 2 Anggota : Achmad Baraba 3 Anggota : Rudhyanto Mooduto 4 Anggota : Ramson Sinaga Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013 15 5 Anggota : Memed Sueb 6 Anggota : Suwarta Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak secara Independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal : 1. Memastikan laporan keuangan bank bjb dapat dimengerti, transparan, dan dapat diandalkan ; 2. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal maupun eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar ; 3. Melakukan evaluasi kebijakan bank bjb yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan, dan investigasi kesalahan maupun kecurangan dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya melalui Dewan Komisaris; 4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan temuan yang signifikan ; 5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status, kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Internal ; 6. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat memiliki akses langsung kepada Komite Audit dan dapat berkomunikasi di luar rapat komite yang telah dijadwalkan ; 7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor EksternalPengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan audit maupun laporan audit. Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman Kerja Komite yang telah disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman kerja, Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil pencapaian, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013 16 efektivitas, dan objektifitas dari seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian internal Bank. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut : 1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya ; 2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal ; 3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan Bank ; 4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internalaudit yang akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan pelaksanaan penerapan GCG ; 5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan keuangan Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan. Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi dan semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin. Komite Audit selama tahun 2013, telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut : 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013 17 Komite Audit melakukan penelaahan dan memberikan saran-saran penyempurnaan atas draft final laporan keuangan publikasi triwulanan. Komite Audit juga telah secara aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik dan manajemen mengenai masalah-masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi 380 PSA No. 48 perihal komunikasi dengan Komite Audit ; 2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk penelaahan independensi dan objektivitas auditor eksternal serta penelaahan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan ; 3. Penelaahan atas ketaatan Bank terhadap perundang-undangan perbankan. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara optimal ; 4. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2013, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit internal DAI. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan DAI telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB ; b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku. Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia ; c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku termasuk tentang penerapan PSAK Nomor 50 dan Nomor 55 ; d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun 2013 Komite Audit melakukan pertemuan-pertemuan dengan DAI dalam rangka membahas temuan dan tindak lanjut temuan DAI. Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi langsung dengan DAI, baik yang terjadwal dalam rapat rutin maupun di luar jadwal rapat ; e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2013, Tim Pemilihan Kantor Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013 18 manajemen telah melakukan proses pemilihan Kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank bjb. Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah menetapkan Kantor Akuntan Publik Ernst and Young sebagai Auditor Independen. Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan terhadap pembahasan Rencana Bisnis Bank. Rapat dan Kehadiran Komite Audit Selama tahun 2013, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 18 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit dalam Rapat di tahun 2013 : Nama Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran Klemi Subiyantoro 18 100 Achmad Baraba 13 72,2 Rudhyanto Mooduto 16 88,9 Ramson Sinaga 13 72,2 Memed Sueb 12 66,7 Suwarta 13 72,2 Independensi Anggota Komite Audit Nominasi untuk calon anggota Komite Audit harus di-review oleh Komite Remunerasi dan Nominasi KRN. Seperti telah ditetapkan oleh KRN, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang berlaku dari Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank Indonesia. Bahwa seluruh anggota komite audit bank bjb periode 2013 memiliki kedudukan yang independen terhadap bank bjb.

2.2.2 Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko KPR bank bjb merupakan salah satu komite yang