Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013
39
2.4 Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern
2.4.1 Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
1 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai berikut : Melakukan persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank
melalui forum Komite Pemantau Risiko KPR dan telah dilakukan pengesahan oleh Direksi. Sebagai proses tindak lanjut
atas kesesuaian
Kebijakan Manajemen
Risiko dengan
kompleksitas bisnis bank; Melakukan reviewevaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko
dan Strategi Manajemen Risiko secara bank wide melalui Forum Komite Pemantau Risiko KPR yang dilakukan secara berkala
danatau jika ada kegiatan dan aktivitas yang meningkatkan risiko bank secara signifikan.
2 Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
berikut: Telah melakukan penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank
pada tahun 2011, serta melakukan penyesuaian atas Strategi dan Kerangka Manajemen Risiko secara komprehensif termasuk
limit risiko yang meliputi limit Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Limit
Risiko Operasional
dan risiko
lainnya dengan
memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko terhadap kecukupan permodalan. Penyusunan Kebijakan
Manajemen Risiko Bank tersebut sebelumnya telah melalui pembahasan bersama dan persetujuan Dewan Komisaris;
Telah melakukan penyusunan dan penetapan alat untuk mengidentifikasi risiko antara lain berupa Pengembangan Risk
Limit NPL, Credit Line Bank Non-Bank, Aplikasi Self Assessment, dan lain-lain. Untuk proses pengkinian atas tools
yang digunakan dalam mengidentifikasi risiko tersebut, Bank melakukan pengkinian parameter serta review pedoman terkait
tools tersebut sehingga penerapan atas alat-alat untuk mengidentifikasi risiko tersebut dapat diimplementasikan secara
regular; Telah melakukan penyusunan dan penetapan mekanisme
persetujuan transaksi antara lain berupa kewenangan transaksi dalam aktivitas treasuri dan investasi dan kewenangan memutus
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013
40
dalam pemberian kredit yang disesuaikan dengan jenjang jabatan ;
Telah melakukan evaluasi danatau mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko secara berkala untuk
mengakomodir perkembangan kompleksitas bisnis Bank dan kepatuhan terhadap regulasi. Evaluasi yang telah dilakukan pada
tahun 2013, yaitu evaluasi terhadap kepatuhan regulasi atas metodologi Internal Capital Adequacy Assessment Process
ICAAP yaitu metodologi perhitungan kecukupan modal dan add-on capital terhadap 7 tujuh jenis risiko yang telah
ditetapkan dalam penentuan permodalan minimum sesuai dengan tingkat profil risiko bank dan evaluasi atas tools yang
dikembangkan oleh SKMR yang mendukung proses penerapan manajemen risiko secara bank wide ;
Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang
terkait dengan penerapan manajemen risiko. Hal tersebut dapat tercermin dari telah ditetapkannya fungsi manajemen risiko
yang bersifat independen dan melekat pada unit bisnis. Fungsi manajamen risiko yang melekat pada unit bisnis telah
dijalankan oleh Divisi Credit Risk Reviewer. Adapun pelaksanaan fungsi manajemen risiko secara independen dijalankan oleh
Divisi Manajemen Risiko sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR ;
Memastikan penerapan budaya risiko secara berkesinambungan pada semua level agar tercipta risk awareness pada masing-
masing risk taking unit. Bank secara rutin melakukan sosialisasi manajemen risiko kepada risk taking unit melalui media
pelatihan manajemen risiko dan sosialisasi manajemen risiko secara langsung oleh SKMR. Pengembangan budaya risiko dapat
membawa pada pengambilan keputusan yang senantiasa mempertimbangkan potensi risiko saat ini maupun di masa yang
akan datang. Atas dasar hal tersebut, setiap keputusan akan diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan informed
decfision making. Perilaku hati-hati dan penuh pertimbangan atas informasi yang ada inilah yang menjadi tujuan terciptanya
budaya sadar risikorisk awareness;
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013
41
Memastikan kecukupan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk mengelola dan mengendalikan risiko yang tercermin dari
tingginya tingkat permodalan Bank untuk menyerap kejadian risiko. Tingkat permodalan Bank secara historis selalu memadai
dengan tingkat rasio permodalan minimum berada pada level 16 enam belas persen. Dengan adanya penerapan Basel II
Pilar 2 supervisory review yang tercermin dari penerapan ICAAP Internal Capital Adequacy Assessment Process pada perbankan
di Indonesia, Bank diharuskan memiliki kecukupan rasio permodalan minimum di level 9-10 dan atas assessment
tersebut dapat diketahui bahwa Bank masih memiliki capital buffer ±6 yang sangat memadai ketika terjadinya risk event di
kemudian hari; Telah melakukan assessment terkait tingkat maturitas penerapan
manajemen risiko bank termasuk kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko menggunakan jasa konsultan
Manajemen Risiko. Selanjutnya hasil assessment akan dijadikan roadmap bagi bank untuk mengembangkan penerapan
manajemen risiko secara bankwide menuju Enterprise Risk Management ERM. Adapun pengembangan penerapan
manajemen risiko bank selanjutnya akan difokuskan pada penyusunan framework penetapan tingkat risiko yang diambil
risk appetite dan toleransi risiko risk tolerance serta framework risk culture secara bertahap pada tahun 2014.
Bentuk dari pengawasan aktif Direksi yaitu telah dibentuknya Risk Management Committee RMC, Market Risk Committee MRC,
Credit Risk Comiittee CRC, Operational Risk Committee ORC, dan ALCO Asset Liability Committee. Pelaksanaan kegiatan
komite-komite tersebut antara lain yaitu :
Kegiatan Risk Management Committee RMC di bank bjb
diantaranya membahas hal- hal sebagai berikut : ‐
Profil Risiko bank bjb;
‐ Pedoman pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas;
‐ Pembahasan mengenai penyesuaian Committee Manajemen
Risiko; ‐
Pembahasan mengenai kebijakan Manajemen Risiko.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bank bjb Tahun 2013
42
Kegiatan Credit Police Comiittee CPC di bank bjb diantaranya
membahas hal- hal sebagai berikut : ‐
Pembahasan mengenai kebijakan perkreditan Bank; ‐
Merumuskan mengenai limit kewenangan memutus kredit; ‐
Melakukan evaluasi terhadap penerapan model pengukuran risiko bank.
Kegiatan ALCO Asset Liability Committee antara lain membahas mengenai:
‐ Membahas mengenai Tingkat suku bunga;
‐ Merumuskan dan memutuskan pricing strategy;
‐ Mereview secara periodik mengenai posisi likuiditas bank;
‐ Mereview secara periodik mengenai posisi kualitas portofolio
kredit;
2.4.2 Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit