KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI F
Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
15
Penilaian yang dijelaskan di modul ini adalah penilaian autentik, yaitu bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic
assesment. Secara
paradigmatik penilaian
autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik authentic instruction
dan belajar autentik authentic learning. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik
secara holistik dan valid. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki
peserta didik
menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian Autentik merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik. Bentuk penilaian autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja
laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Pendidik dapat menggunakan penilaian teman sebaya untuk memperkuat Penilaian
Autentik dan non-autentik. Penilaian Diri merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif. Bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.
2. Fungsi Penilaian dalam Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
a. formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari
kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI F
16
pembelajaranremedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan
b. sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di
satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan
pendidikan seorang peserta didik.
Arikunto 2010 menjelaskan fungsi penilaian sebagai berikut. a. Berfungsi selektif. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat melakukan
seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. b. Berfungsi diagnostik. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat
melakukan dignosis tentang keunggulan dan kelemahan peserta didiknya. c. Berfungsi sebagai penempatan. Dengan mengadakan penilaian, guru
dapat menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuannya masing- masing.
d. Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program yang
telah diterapkan Adapun menurut Arifin 2014 menyatakan bahwa fungsi penilaian sebagai
berikut. a. Fungsi Formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik feed back kepada
guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik.
b. Fungsi Sumatif, yaitu untuk menentukan nilai angka kemajuanhasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk
memberikan laporan ke berbagai pihak, penentu kenaikkan kelas, atau kelulusan.
c. Fungsi Diagnostik, yaitu untuk memahami latar belakang psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang
hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan berbagai kesulitan.