Pemegang saham akhir UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017 Dengan Angka Perbandingan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Posisi Keuangan Dan Periode Yang Berakhir Pada
Tanggal 30 Juni 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
________________________________________________________________________________________
15 Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan keputusan Ketua Bapepam-LK
sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 yang merupakan perubahan terakhir atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554BL2010 tanggal
30 Desember 2010 dan Keputusan ketua Bapepam-LK No. KEP-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 yaitu Peraturan
No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” serta Surat Edaran ketua Bapepam-LK No. SE-
02BL2008 tentang “Pedoman penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak
da n Gas Bumi, dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan keuangan konsolidasian untuk Entitas Anak yang bergerak di bidang Syariah, disusun berdasarkan PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 101 Revisi 2011
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 102 Revisi 2013 “Akuntansi Murabahah”, PSAK 1
05, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107, “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110, “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah
Indonesia “PAPSI”, dan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, termasuk pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK efektif 1
Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bank Indonesia “BI” dan Bapepam-LK.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan
arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikan Bank Indonesia yang jatuh
tempo dalam 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.