GIRO PADA BANK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017 Dengan Angka Perbandingan Periode Yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Posisi Keuangan Dan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
___________________________________________________________________________________
41 Rasio GWM Bank dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.183PBI2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Giro Wajib
Minimum “GWM” Bank Umum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank wajib memenuhi GWM dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar
6,5 , GWM Sekunder sebesar 4 dari Dana Pihak Ketiga “DPK dalam Rupiah dan GWM Loan
to Deposit Ratio “LDR”. Selain itu, Bank juga wajib memenuhi GWM valuta asing sebesar 8 dari DPK dalam valuta asing.
Pada tanggal 25 Juni 2015, bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 1711PBI2015 tentang perubahan atas PBI No. 1515PBI2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah
dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank harus memenuhi GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio LFR. PBI GWM LFR
mulai berlaku pada tanggal 26 Juni 2015 dan perhitungan GWM LFR mulai berlaku 3 Agustus 2015.
Pada tanggal 26 November 2015, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 1721PBI2015 tentang perubahan kedua atas PBI No. 1515PBI 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum
Dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank wajib memenuhi GWM dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar 7,5. Peraturan tersebut berlaku efektif mulai
tanggal 1 Desember 2015. Pada tanggal 16 Maret 2016, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 183PBI2016 tentang
perubahan ketiga atas PBI No. 1515PBI2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. Bank wajib memenuhi GWM dalam
Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar 6,5 dari dana pihak ketiga Rupiah. Peraturan tersebut berlaku efektif mulai tanggal 16 Maret 2016.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017 Dengan Angka Perbandingan Periode Yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Posisi Keuangan Dan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
___________________________________________________________________________________
42 GWM primer adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia “SBI”, Surat Utang Negara “SUN”,
Surat Berharga Syariah Negara “SBSN”, danatau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to Funding Ratio
“LFR” yang dipelihara di Bank Indonesia. GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk
saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LFR ditetapkan batas bawah LFR target 80 dan batas atas LFR target 92
serta KPMM Insentif 14. Batas atas LFR target Bank sebesar 94 dalam hal Bank memenuhi rasio kredit UMKM lebih cepat dari target waktu tahapan pencapaian rasio kredit UMKM, memenuhi
rasio NPL total kredit secara bruto kurang dari 5 dan memenuhi rasio NPL kredit UMKM secara bruto kurang dari 5.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 621PBI2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang “Giro
Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan prinsip Syariah” sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 823PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 1023PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008, dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1516PBI2013 tanggal
24 Desember 2013, setiap Bank diwajibkan memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing yang besarnya ditetapkan masing-masing sebesar 5 dan 1 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan
valuta asing. Bank yang memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap dana pihak ketiga dalam Rupiah kurang dari 80, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah yang jumlahnya
disesuaikan dengan jumlah dana pihak ketiganya. Bank telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM Bank Umum
Konvensional dan Syariah pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017 Dengan Angka Perbandingan Periode Yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Posisi Keuangan Dan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2016 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
___________________________________________________________________________________
43