Peritonitis: Profil Penyebab Peritonitis Pada Pasien Dengan Perforasi Lambung Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2010-2012

dari peritonitis difusa mulai terlihat diikuti dengan distensi abdomen dan bising usus yang menghilang. Primsurg Docbook, Primary Surgery, Chapter 5

2.3. Peritonitis:

Peritonitis adalah suatu keadaan mengancam jiwa yang biasanya diikuti oleh bakteremia dan sindroma sepsis.Harrison’s Textbook 18 th Edition, 2011 Selanjutnya dalam penelitian Tarigan pada tahun 2012 disebutkan bahwa peritonitis didefinisikan sebagai suatu proses inflamasi membran serosa yang membatasi rongga abdomen dan organ-organ yang terdapat didalamnya. Peritonitis dapat bersifat lokal maupun generalisata, bakterial ataupun kimiawi. Peradangan peritoneum dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, bahan kimia iritan, dan benda asing. Tarigan, 2012 Ruang peritoneal adalah ruangan yang besar tetapi dibagi menjadi kompartmen-kompartmen yang berbeda. Ruangan bagian atas dan bawah dari peritoneal dibagi oleh mesocolon transversum; omentum yang lebih besar meluas dari mesocolon transversum dan dari daerah yang rendah pada lambung untuk membentuk garis pada bagian bawah dari peritoneal. Pankreas, duodenum, dan colon ascending dan descending terletak pada anterior ruang retroperitoneal; ginjal, ureter, dan adrenal ditemukan pada ruang retroperitoneal posterior. Organ- organ lain termasuk hati, lambung, empedu, limpa, jejenum, ileum, kolon transversum dan sigmoid, sekum, dan appendik, ditemukan dalam ruangan peritoneal itu sendiri. Normalnya ruangan ini dibatasi oleh membrana serosa yang dapat menyediakan saluran untuk cairan.Harrison’s Textbook 18 th Edition, 2011 Sebagian kecil cairan sudah cukup untuk memperbolehkan perpindahan dari organ-organ yang terdapat pada ruangan peritoneal. Cairan ini dalah cairan serosa dengan konten protein yang paling banyak albumin dari 30 gdL dan 300 sel darah putih per mikroliter umumnya sel mononuclear. Pada keadaan Universitas Sumatera Utara infeksi beberapa kompartmen dapat mengumpulkan cairan atau pus lebih sering dari pada keadaan yang lainnya. Harrison’s Textbook 18 th edition, 2011 Berdasarkan sumber dan terjadinya kontaminasi mikrobial, peritonitis diklasifikasikan menjadi: primer, sekunder, dan tersier. Peritonitis primer disebabkan oleh infeksi monomikrobial. Sumber infeksi umumnya ekstraperitoneal yang menyebar secara hematogen. Ditemukan pada penderita sirosis hepatis yang disertai asites, sindroma nefrotik, metastasis keganasan, dan pasien dengan peritoneal dialisis. Kejadian peritonitis primer kurang dari 5 kasus bedah. Peritonitis sekunder merupakan infeksi yang berasal dari intraabdomen yang umumnya berasal dari perforasi organ berongga Peritonitis sekunder merupakan jenis peritonitis yang paling umum, lebih dari 90 kasus bedah. Peritonitis tersier dapat terjadi akibat peritonitis sekunder yang telah dilakukan interfensi pembedahan ataupun medikamentosa. Kejadian peritonitis tersier kurang dari 1 kasus bedah. Tarigan, M.H, 2012 Peritonitis dapat terjadi primer tanpa kontaminasi dari sumber nyata atau sekunder. Tipe dari organisme yang ditemukan dan presentasi klinis dari kedua proses peritonitis tersebut adalah berbeda. Pada dewasa peritonitis bakterial primer terjadi pada umumnya dengan sirosis hati biasanya akibat dari alkoholisme. Bagaimanapun penyakit ini telah dilaporkan terjadi pada pasien dewasa dengan metastasis penyakit keganasan, sirosis, hepatitis kronik, hepatitis akut viral, gagal jantung kongestif, Sistemic Lupus Erythematosus, dan limfedema pada pasien dengan tanpa penyakit mendasar. Penyebab peritonitis bakterial primer ini belum ditetapkan secara pasti tapi dipercayai melibatkan penyebaran hematogenus dari organisme tersebut. Organisme tersebut dapat berkembang-biak pada asites karena asites merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan. Sedangkan peritonitis sekunder terjadi ketika bakteri mengkontaminasi peritoneum sebagai hasil perpindahan dari viskus intraabdominal. Organisme yang paling sering ditemukan adalah merupakan flora campuran dari basil gram negatif fakultatif dan predominan anaerob, khususnya ketika sumbernya adalah terkontaminasi dari kolon yaitu basil gram negatif, biasanya Eschericia coli. Universitas Sumatera Utara Peritonitis sekunder dapat terjadi akibat dari iritasi kimia atau kontaminasi bakteri. Contohnya pada pasien dengan ruptur tukak lambung mendapat iritasi oleh pH lambung kimiawi disamping flora yang terdapat pada lambung. Harrison’s Textbook 18 th Edition, 2011 Selain itu terdapat peritonitis pada pasien yang menjalani CAPD continuous ambulatory peritoneal dialysis. Biasanya peritonitis ini disebabkan oleh bakteri endogenus, peritonitis pada CAPD biasanya melibatkan organisme- organisme kulit, peritonitis ini dapat digolongkan kepada peritonitis tersier. Harrison’s Textbook 18 th Edition, 2011 Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian