Proses Interaksi Antara Murid dengan Guru

IV.2.3 Proses Interaksi Antara Murid dengan Guru

Dalam sebuah proses belajar mengajar, peran guru sebagai pendidik sangatlah diperlukan. Seorang murid tidak akan mungkin dapat belajar dengan sendirinya tanpa ada seorang guru yang mengajari. Karya kependidikan, apakah itu dilakukan oleh seorang guru pendidik professional, atau yang dilakukan oleh orang tua pendidik alami, atau yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau yang dilakukan oleh seorang dewasa, pada umumnya yang ikut bertanggung jawab dalam pembimbingan anak atau remaja, adalah karya yang besar mendasar dan berdampak luas dalam kehidupan masyarakat dan atau Negara Agustiani, 2006:85. Interaksi dan komunikasi antar guru dan murid sangat diperlukan demi kelancaran dalam proses belajar mengajar. Demikan pula halnya antara murid- murid dengan guru-guru yang ada di PKBM Emphaty mereka harus saling berinteraksi dan menjalin komunikasi yang baik. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu juga harus ada kerja sama yang baik antara guru dengan murid. Guru memberikan pengajaran yang dapat dimengerti oleh murid, dan murid juga harus dapat aktif dan kritis dalam menyikapi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan kata lain, guru dan murid harus dapat membaca tindakan dan maksud mereka satu sama lain serta menanggapinya dengan cara yang tepat. Pemaknaan seseorang terhadap sebuah tindakan orang lain adalah sebuah hasil dari interaksi yang dilakukannya dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara Interaksi yang dilakukan murid-murid dan guru-guru di PKBM Emphaty menciptakan sebuah hubungan, solidaritas dan juga loyalitas diantara mereka dan segala sesuatu yang berhubungan dengan PKBM Emphaty. Seperti pernyataan informan pertama bahwa guru-guru mereka adalah guru-guru yang juga memiliki kualitas dan sebagian juga memiliki gelar sarjana S1. Dan sikap guru yang baik dan ramah terhadap mereka. “..guru-guru di PKBM Emphaty baek-baek dan ramah juga. Terus kalau ngajar itu lebih cepat ngerti. Kalau pun kita gak ngerti, itu diajarin sampek ngerti. Pokoknya detail-detail gitu ngajarnya” Informan kedua juga merasa senang dengan guru-guru yang ada di PKBM Emphaty. Karena guru-gurunya baik dan ramah, cara mengajarnya enak sehingga pelajaran lebih cepat dimengerti, sering memberi nasihat dan motivasi bimbingan konseling. “ senang bisa masuk PKBM, kesan pertama suka, suka cara belajarnya. Cara mengajarnya enak, gurunya ramah, sering ngasi nasihat. Pelajaran lebih cepat ngerti” Informan ketiga merasa bebas dan lebih nyaman serta ceria setelah dia bersekolah di PKBM Emphaty. Karena dia tidak lagi merasa terkekang, guru- gurunya juga tidak bersikap keras dan bertindak keras. “ di sini itu bebas tapi masi terkontrol, ya gini bisa pakek baju bebas. Gurunya baik, ramah, belajarnya juga lebih mudah di mengerti. Gurunya juga sering kasi nasihat gitu disela-sela pelajaran” Begitu juga dengan informan keempat, sama halnya dengan ketiga informan yang lain. Informan merasa nyaman dan senang bersekolah di PKBM Emphaty, dia tidak minder untuk bersekolah di PKBM Emphaty. Informan juga merupakan salah satu murid yang cukup kompak dengan guru. Seperti misalnya kak tiur dan kak leni mengajar Bahasa Inggris. Universitas Sumatera Utara “..di sini enak, ya lah kita bisa pakek baju bebas. Disini macem dirumah aja tapi besar. Gurunya pun besar rasa cintanya sama muridnya, bertanggung jawab, kita uda dianggap anaknya. Kalau kita gak tau ya khan, disini dijelaskan sampek tau. Sering juga bercanda-bercanda sama guru, ketawa-ketawa gitu” Solidaritas mereka yang kuat dengan guru mereka, membuat mereka merasa nyaman dan senang dapat bersekolah di PKBM Emphaty. Hal ini tersirat dalam pengakuan informan ketiga, pada saat saya bertanya apakah minder dan malu sekolah disini, dia menjawab: “..gak biasa-biasa aja, gak minder. Ya sama-sama belajarkan, tujuannya untuk maju juga” Pembentukan identitas diri remaja khususnya seorang murid tidak hanya dapat mereka peroleh dari keluarga saja, tetapi juga dari tempat dimana mereka mengecap pendidikan. Sekolah baik sekolah formal maupun non formal merupakan suatu wadah bagi para murid untuk dapat menciptakan identitas diri yang mantap. Sama halnya dengan murid di PKBM Emphaty, untuk menciptakan identitas diri yang kuat maka guru-guru mereka di PKBM Emphaty telah memberlakukan murid sebagai pribadi yang unik dan menarik. Murid dianggap seperti anaknya sendiri, dan mengajari mereka dengan detail, sampai mereka mengerti. Keempat informan ini memiliki loyalitas yang tinggi terhadap PKBM Emphaty. Walaupun mereka memiliki sedikit keluhan tentang PKBM Emphaty. Misalnya saja dengan ruang kelasnya yang disatukan, dan Cuma ada satu kelas saja untuk setiap paket. Guru-gurunya juga jumlahnya masih kurang, begitu juga dengan buku-buku pelajaran yang kurang lengkap, dan tidak ada diberikan buku pegangan. Tetapi terlepas dari semuanya itu mereka tetap berpandangan positif terhadap PKBM Emphaty. Mereka masih merasa bersyukur karena ada sekolah Universitas Sumatera Utara seperti PKBM Emphaty yang dapat menampung anak-anak seperti mereka. Kalau tidak ada sekolah seperti PKBM Emphaty mereka tidak tahu harus kemana. Dan mungkin saat ini sudah tidak bersekolah lagi. PKBM Emphaty juga sering membuat program seperti seminar dan pelatihan bagi murid-murid di PKBM Emphaty. Misalnya Seminar yang baru- baru ini di ikuti adalah seminar HIV dan AIDS pada bulan april lalu, seminar tentang narkoba. Selain itu mereka juga ada mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K. Setiap ada pelatihan dan seminar, keempat informan ikut mengambil bagian di dalamnya, yaitu sebagai peserta. Seminar maupun pelatihan yang diadakan oleh PKBM Emphaty ini sangat baik untuk dilaksanakan. PKBM Emphaty mengadakan seminar ini untuk para murid karena pihak PKBM Emphaty melihat bahwa banyak sekali saat ini murid- murid yang terkena pergaulan yang salah. Termasuk dalam hal ini adalah pergaulan bebas, pergaulan yang salan, dan bahkan seks bebas. Itulah sebabnya mengapa seminar HIV AIDS dan Narkoba ini sangat pentinga untuk diberikan. Agar murid-murid di PKBM Emphaty dapat melihat bagaimana dampak pergaulan bebas itu dalam kehidupan mereka, apabila mereka melakukannya. Selain itu pengadaan seminar ini juga menjadi bahan untuk pengetahuan tambahan bagi murid-murid di PKBM Emphaty agar lebih berhati-hati dalam bergaul, selain pelajaran sekolah. Seperti misalnya program Pertolongan Pertama pada Kecelakaan P3K tersebut sangat baik untuk diselenggarakan. Pelatihan ini dapat mengembangkan kemampuan setiap murid dan juga kemampuannya di bidang lain. Universitas Sumatera Utara Guru-guru di PKBM Emphaty adalah guru-guru yang bersahaja, mereka dapat dikatakan sebagai guru-guru yang benar-benar mengabdi untuk mendidik murid. Mereka menunjukkan bukti pelayanan mereka terhadap pendidikan. Dari informasi yang informan dapatkan bahwa penghasilan guru-guru di PKBM Emphaty tidak sebesar dengan penghasilan guru-guru di sekolah formal lain. Penghasilan mereka sendiri di keluarkan dari kas yayasan PKBM Emphaty. Mereka melihat bahwa anak-anak didik mereka di PKBM Emphaty adalah anak-anak yang layak untuk mendapat pendidikan. Walaupun mereka memiliki latar belakang yang kurang baik sebagai murid, tetapi guru-guru di PKBM Emphaty tetap berusaha untuk menjadikan mereka berguna, setidaknya bagi diri mereka sendiri. Ini merupakan pengakuan dari salah satu guru dan juga bendahara PKBM Emphaty Ibu Tiur MN, S.sos.

IV.2.4 Proses Interaksi Antara Murid dengan Murid