4.7. Model dan Teknik Analisis Data
4.7.1. Model Analisa Data
Model analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda Multiple Linear Regression Analysis. Sugiyanto 2004
menyebutkan “analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen”.
Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = á + â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ â
4
X
4
+ â
4
X
4
+ e Keterangan:
Y :
Independensi Pemeriksa. X
1
: Gangguan Pribadi.
X
2
: Gangguan Ekstern.
X
3
: Gangguan Organisasi.
X
4
: Kecakapan Profesional.
: Konstanta.
: Koefisien Regresi.
e :
Residual.
4.7.2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis
regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimasukkan kedalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
statistik yang terdiri dari uji kualitas data, uji asumsi klasik, statistik deskriptif, dan pengujian hipotesis.
4.7.2.1. Uji kualitas data
Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain:
1. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian yang
telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur variabel kunci yang sedang diteliti. Umar 2008 menyatakan
“ uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
kuesioner yang harus dibuangdiganti karena dianggap tidak relevan”. Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan
kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda Ikhsan dan Ghozali, 2006. Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan program
SPSS, dan untuk uji validitas dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson Produk Momen Pearson dan Corrected Item-Total Correlation. Priyatno 2008
mengemukakan kriteria pengujiannya dengan taraf signifikansi 5 atau 0,05 yaitu Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berkorelasi terhadap skor total dinyatakan valid, dan jika r hitung r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor total dinyatakan tidak valid”. 2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabiltas dilakukan setelah pengujian validitas instrumen penelitian. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Umar 2008 mengatakan “pengujian reliabilitas berguna untuk
mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama”. Dalam melakukan uji
reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS, menurut Priyatno 2008 menyebutkan “metode alpha sangat cocok digunakan
pada skor berbentuk skala”. Santosa 2005 mengatakan suatu kuesioner dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”.
4.7.2.2. Uji asumsi klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi
klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Menurut Lubis et.al 2007 dalam membuat uji asumsi klasik kita harus
menggunakan data yang akan digunakan dalam uji regresi”. Uji Asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santosa,
2005. Tujuan digunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Seperti yang diungkapkan Umar 2008 “uji
normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata
tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan”. Untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak dapat dilihat dengan menggunakan kurva normal p_plot. Penelitian ini akan melakukan uji normalitas
data dengan menggunakan kurva normal p_plot di mana data dikatakan normal bila gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis
diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. 2. Uji Multikolinearitas
Erlina dan Mulyani 2007 menyebutkan “Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”.
Selanjutnya Nugroho 2005 menyebutkan “uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan
variabel independen lain dalam satu model”. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara
suatu model independen dengan variabel independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap multikolinearitas dengan melihat Variance
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Inflation Factor VIF pada model regresi. Menurut Nugroho 2005 “Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat bila nilai Variance Inflation
Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas Nugroho 2005 mengemukakan bahwa “heteroskedastisitas menguji terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan
Studentized Residual nilai tersebut”. Tujuan digunakan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pada penelitian ini dilakukan uji
heteroskedastisitas dengan melihat pola grafik regresi. Menurut Priyatno 2008 “
prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas”. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lain tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Nugroho 2005 mengemukakan analisis
pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak terdapat heteroskedastisitas jika: titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau
di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola”.
4.7.2.3. Statistik deskriptif
Priyatno 2008 mengemukakan “statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-
lain”. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi
responden Ikhsan dan Ghazali, 2006. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan
gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari jawaban yang telah didapat melalui kuesioner.
4.7.2.4. Uji hipotesis
Priyatno 2008 menyebutkan “uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi
dapat digeneralisasikan”. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari varibel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Jika
terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan
antara menolak maupun menerima suatu hipotesis. Untuk menguji hipotesis mengenai gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi secara simultan dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, digunakan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1. Koefisien Determinasi R
2
Menurut Nugroho 2005 “koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen”. Dengan bantuan olahan program SPSS koefisien determinasi R
2
terletak pada tabel model Summary dan tertulis R Square. Namun menurut Nugroho 2005
menyebutkan untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan jumlah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 0 R
2
1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen. 2.
Uji F Priyatno 2008 menyebutkan uji simultan dengan uji F bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji F dengan
langkah-langkah sebagai berikut: a.
Merumuskan hipotesis statistik H1 : Gangguan pribadi, gangguan ekstern, gangguan organisasi dan kecakapan
profesional secara simultan berpengaruh terhadap independensi pemeriksa. b.
Menggunakan nilai kritis atau tingkat signifikansi untuk uji statistik F yaitu alpha 5 atau 0,05.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
c. Apabila p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang
ditentukan sebesar 5, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel maka hipotesis dapat diterima.
3. Uji t.
Priyatno 2008 menyebutkan uji t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis statistik
H1 : Gangguan pribadi, gangguan ekstern, gangguan organisasi dan kecakapan profesional secara parsial berpengaruh terhadap independensi pemeriksa.
b. Menggunakan nilai kritis atau tingkat signifikansi untuk uji statistik t yaitu alpha
5 atau 0,05. c.
Apabila p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan sebesar 5, atau t hitung pada kolom t lebih besar dari t tabel maka
hipotesis dapat diterima.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN