Pengaruh Leverage berpengaruh terhadap Nilai Pemegang Saham
melakukan tekanan kepada manajer sehingga manajer tidak memiliki kesempatan untuk melakukan manajemen laba. Perusahaan yang memiliki rasio hutang yang tinggi, maka
manajemen menggunakan risiko yang bukan dalam bentuk rekayasa laba karena adanya pengawasan yang insentif dari kreditur. Ketika risiko perusahaan tinggi yang diukur
dengan rasio hutang yang tinggi, maka manajemen berusaha untuk menurunkan risiko persepsian bagi kreditur dengan cara menyajikan laporan laba yang relatif lebih stabil,
artinya manajer tidak melakukan rekayasa laba. Kreditur sebagai pihak eksternal tidak dapat mengobservasi operasional
perusahaan secara langsung, sehingga tidak dapat memastikan fleksibilitas yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan rekayasa laba yang dilaporkan. Para pengguna laporan
keuangan ada kemungkinan dapat mendeteksi adanya manajemen laba, tetapi tidak dapat memastikan apakah manajemen laba tersebut merupakan upaya yang sengaja dilakukan
oleh perusahaan atau memang suatu kenyataan yang terjadi secara alamiah. Suatu perusahaan yang memiliki fleksibilitas tinggi untuk melakukan manajemen laba akan
menggeser laba perusahaan antar periode sehingga laba yang dilaporkan tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Di sisi lain pihak kreditur hanya melihat
bahwa perusahaan memiliki varian laba yang lebih rendah dan hal inilah yang mendorong pihak manajer perusahaan untuk melakukan manajemen laba yang berdampak terhadap
kepercayaan kreditur terhadap perusahaan. Jika manajemen laba tersebut dimotivasi oleh kreditur dengan maksud untuk memperoleh tambahan pinjaman dan apabila dilakukan
terus-menerus maka ada kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar hutangnya dan berisiko menimbulkan kebangkrutan perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas hipotesis yang diajukan adalah : H
4
: Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.