seperti pembayaran tunai, cek, giro, atau wesel. c Pengeluaran atau Pembiayaan
1. Setiap pengeluaran atau pembiayaan harus dilandasi pada prinsip-prinsip efisiensi yang berkualitas guna mencapai hasil yang seoptimal mungkin.
2. Jenis pengeluaranpembiayaan terdiri dari biaya rutin, biaya proyek, dan biaya khusus. Biaya rutin terdiri pembiayaan untuk kegiatan rutin sekretariat. Biaya
proyek terdiri pembiayaan untuk kegiatan non rutin atau program, dan atau pembelian perlengkapanperalatan. Biaya khusus merupakan pembiayaan untuk
kegiatan khusus yang biasanya dilakukan oleh panitia kegiatan, atau persiapan kegiatanprogram.
3. Prosedur pengeluaran atau pembiayaan dilakukan dengan pedoman paguplafond anggaran yang ditetapkan dan tetap berorientasi pada prinsip-
prinsip efisiensi yang berkualitas orientasi adanya sisa anggaran pada setiap kegiatan. Teknis administratif dari prosedur pengeluaran dan pembiayaan perlu
diaturditetapkan tersendiri.
4. Setiap pengeluaran atau pembiayaan harus disertai bukti-bukti pengeluaran yang cukup agar mendukung pelaksanaan akuntansi dan verifikasinya.
d Pelaporan dan Akuntansi Publik 1. Pelaporan harus dilakukan secara periodik dan berjenjang menurut kebutuhan.
Penyerahan laporan keuangan dari setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tenggang waktu cukup, guna mendukung akuntansi dan verifikasinya.
2. Guna memenuhi kebutuhan evaluasi tahunan dan mengantisipasi perubahan- perubahan yang terjadi, sekretariat Kadin wajib memberikan laporan keuangan
umum setiap jangka waktu tertentu yang ditetapkan. 3. Akuntansi dan verifikasi keuangan tahunan harus disahkan atau dilakukan oleh
Akuntan Publik. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dalam hal ini dapat disusun rencana kerja
Kadin untuk periode Kepengurusan 2009-2014, yaitu sebagai berikut:
1. KEORGANISASIAN DAN KEANGGOTAAN
a. Perkuatan Organisasi
menyesuaikan struktur organisasi Kadin dengan struktur organisasi pemerintahan.
melanjutkan kegiatan revitalisasi sekretariat Kadin indonesia.
penerapan manajemen mutu iso sampai tingkat Kadin provinsi.
peningkatan kesejahteraan karyawan sekretariat Kadin.
peningkatan kemampuan dan kualitas sdm karyawan sekretariat Kadin
peningkatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan.
b. Revitalisasi Fungsi dan Kelembagaan
fungsi Kadin Indonesia sebagai mitra pemerintah di bidang perekonomian
fungsi kadin sebagai penggerak ekonomi nasional dan daerah lintas sektoral c. RPP Undang-undang No. 1 Tahun 1987
d. Penyempurnaan Keppres 80 Tahun 2003 Bahwa persyaratan penyedia barangjasa dalam pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa adalah : memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk menjalankan usahakegiatan sebagai penyedia jasa. Yang dimaksud dengan peruturan
perundang-undangan tersebut adalah UU No. 1 tahun 1987 tentang Kadin.
Rangkuman Hasil Munas V Kadin --
44
93
e. Kemitraan dengan Pemerintah f. Pelayanan Anggota
g. Pemberdayaan Asosiasi Himpunan h. Pemberdayaan Kadin ProvinsiKabupatenKota
i. Tindak Lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
memonitor pelaksanaan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri perihal keanggotan Kadin dan memberikan bantuan fasilitasi dan lobi agar surat edaran tersebut dapat
terbit di tingkat gubernurbupatiwalikota.
j. Akreditasi dan Sertifikasi k. SIM Keanggotaan, Keanggotaan Tercatat
m. Rating Kadin Provinsi dan AsosiasiHimpunan
2. INVESTASI, PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATA
a. Kebijaksanaan Pengembangan Industri Lintas Sektoral
Melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan dan iklim usaha.
Memberikan masukan kepada pemerintah dalam menyusun kebijakan pengembangan industri nasional.
b. InvestasiPermodalan
Pelaksanaan Pertemuan dengan pemerintah dan lembaga keuangan bank dan non-bank.
Mengupayakan tumbuhnya lembaga keuangan, permodalan, penjaminan.
Bersama-sama dengan pemerintah meningkatkan citra Indonesia sebagai negara
dengan potensi besar untuk investasi, dengan memanfaatkan lembaga-lembaga dan kerjasama internasional yang terkait ICC, ASEAN CCI, CACCI, AIDA, IMT-GT,
BIMP-EAGA, PBEC, G-77, G-15, dsb..
Memberikan masukan kepada pemerintah dalam meningkatkan investasi dalam
negeri dan asing PMDN dan PMA. c. Pengembangan dan Penerapan teknologi
Mendorong peningkatan kandungan teknologi pada industri nasional,
bekerjasama dengan Lembaga-Lembaga Penelitian dan universitas.
Mendorong tumbuhnya kerjasama pengembangan dan penerapan teknologi antara industri, Lembaga Penelitian dan universitas, dan antar industri, di dalam
dan di luar negeri
d. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang kondusif
bagi pengembangan industri dan investasi:
Terkait dengan kerjasama ekonomi luar negeri WTO, AFTA, ASEAN Economic Community 2020, ASEAN plus Three,
ASEAN Plus Six, Indonesia Japan Economic Partnership Agreement, dsb..
Penyusunan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan industri Perhubungan, Informatika, Telekomunikasi dan Pariwisata dan investasi.
Formulasi integrated promotion sektor Tourism, Trade and
Investment TTI
Kebijakan pengembangan industri MICE meeting,incentive,conferece,exhibition dan wisata bahari.
Rangkuman Hasil Munas V Kadin --
45
93
Kebijaksanaan Keuangan Fiskal dan Moneter.
Kebijaksanaan Perpajakan.
e. Peningkatan Kemampuan SDM Dunia Usaha dan Lembaga Keuangan
Workshop, Pendidikan dan Pelatihan bagi SDM perbankan dan lembaga keuangan non-bank tentang resiko investasi di sektor Investasi, Perhubungan,
Informatika, Telekomunikasi dan Pariwisata.
Aktif terlibat dalam peyusunan standard kompetensi SDM.
f. Penyediaan Informasi
Pembangunan Kadin Integrated Information System KIIS.
Peningkatan prasarana dan kompetensi bidang IT Sekretariat Kadin Indonesia.
Pembangunan Pusat Layanan Bisnis Business Support Center di Sekretariat
Kadin Indonesia. g. Mendorong Penerapan Good Corporate Governance di industri.
3. BIDANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH a. Dialog Kebijakan dengan instansi pemerintah dengan fokus utama pada perumusan
peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
b. Diseminasi Teknologi Tepat Guna bagi peningkatan nilai tambah dalam kegiatan
usaha UMKM
c. Pengembangan Sumber Pembiayaan UMKM d. Wisma Dagang UMKM trading house akan didorong tumbuh di daerah dengan
menstimulus Kadin Provinsi untuk merintisnya.
e. Pengembangan Ekonomi masyarakat f.
Commodity Exchange Center Pusat Informasi Komoditi
g. Pengembangan Kewirausahaan h. Database Industri
4. REFORMASI KEUANGAN PERBANKAN