KETENTUAN UM UM PENYESUAIAN RINCI ATAS POS – POS LAPORAN KEUANGAN

Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 5

1. KETENTUAN UM UM

Pada 1 Januari 2010, BPR mulai menerapkan ketentuan dalam Pedoman ini secara prospektif dengan ketentuan sebagai berikut: a. mengakui semua aset dan kewajiban yang pengakuannya dipersyaratkan dalam Pedoman ini; b. tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban apabila Pedoman ini tidak mengijinkan pengakuan tersebut; c. mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset, kewajiban atau komponen ekuitas sebelumnya, tetapi merupakan jenis aset, kewajiban, atau komponen ekuitas yang berbeda berdasarkan Pedoman ini; d. menerapkan Pedoman ini dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang diakui; e. dampak penyesuaian di atas diakui secara langsung pada saldo laba awal tahun 2010. Transaksi antara 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2010 yang pencatatannya tidak sesuai dengan Pedoman ini, disesuaikan untuk penyajian laporan keuangan per 31 Desember 2010.

2. PENYESUAIAN RINCI ATAS POS – POS LAPORAN KEUANGAN

Secara lebih rinci, penerapan ketentuan di atas adalah sebagai berikut: a. Aktiva dalam Valuta Asing pada saat penerapan Pedoman ini Saldo Aktiva dalam Valuta Asing yang masih ada direklasifikasi sebagai berikut: Db. Kas dalam valuta asing Kr. Aktiva dalam valuta asing b. Kredit yang Diberikan sebelum 1 Januari 2010 Saldo pokok kredit yang masih ada direklasifikasi sebagai berikut: Db. Kredit yang diberikan – Pokok Kr. Kredit yang diberikan Bab II TATA CARA PENYESUAIAN ATAS POS-POS LAPORAN KEUANGAN 6 I Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat Bab II c. Provisi yang diterima untuk kredit sebelum 1 Januari 2010 Saldo provisi yang masih belum diamortisasi dan sebelumnya diakui di Rupa-rupa Pasiva direklasifikasi sebagai berikut: Db. Rupa-rupa pasiva – Provisi Kr. Kredit yang diberikan – Provisi d. Penyesuaian amortisasi provisi per 1 Juli 2010. Amortisasi provisi yang telah dilakukan sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 dan diakui sebagai Pendapatan Provisi direklasifikasi menjadi Pendapatan Bunga: Db. Pendapatan operasional – Provisi dan komisi Kr. Pendapatan bunga – Provisi e. Apabila seluruh provisi telah langsung diakui sebagai Pendapatan Operasional – Provisi untuk transaksi pemberian kredit sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 maka dilakukan penyesuaian sebagai berikut: Db. Pendapatan operasional – Provisi dan komisi Kr. Kredit yang diberikan – Provisi Kr. Pendapatan bunga – Provisi sebesar jumlah proporsional sesuai jangka waktu kredit f. Biaya transaksi untuk kredit sebelum 1 Januari 2010. Saldo biaya transaksi yang ditanggung oleh BPR yang belum diamortisasi disesuaikan: Db. Kredit yang diberikan – Biaya transaksi Kr. Pos yang terkait g. Penyesuaian amortisasi biaya transaksi per 1 Juli 2010. Amortisasi biaya transaksi yang telah dilakukan sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 dan diakui sebagai Beban Operasional direklasifikasi menjadi pengurang Pendapatan Bunga: Db. Pendapatan bunga – Biaya transaksi Kr. Beban operasional yang terkait h. Apabila seluruh biaya transaksi telah langsung diakui sebagai Beban Operasional untuk transaksi pemberian kredit sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 maka dilakukan penyesuaian sebagai berikut: Db. Kredit yang diberikan – Biaya transaksi Db. Pendapatan bunga – Biaya transaksi sebesar jumlah proporsional sesuai jangka waktu kredit Kr. Beban operasional yang terkait i. Apabila Agunan Yang Diambil Alih tidak memenuhi definisi Agunan Yang Diambil Alih berdasarkan Pedoman ini pada 1 Januari 2010, maka agunan tersebut direklasifikasi sebagai berikut: Db. Kredit yang diberikan Kr. Rupa-rupa aktiva – Agunan yang diambil alih Agunan tersebut dicatat dalam rekening administratif. Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 7 Pembentukan penyisihan kerugian kredit yang diberikan sebagai hasil reklasifikasi agunan di atas: Db. Saldo laba Kr. Penyisihan kerugian kredit j. Penyesuaian penyisihan kerugian kredit per 1 Juli 2010. Apabila terdapat pengambilalihan agunan yang terjadi sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 yang tidak memenuhi definisi Agunan Yang Diambil Alih berdasarkan Pedoman ini, maka pembentukan penyisihan kerugian kredit yang diberikan dimunculkan kembali: Db. Kredit yang diberikan Kr. Rupa-rupa aktiva – Agunan yang diambil alih Db. Beban operasional – Penyisihan kerugian kredit Kr. Penyisihan kerugian kredit k. Agunan Yang Diambil Alih yang memenuhi definisi Agunan Yang Diambil Alih berdasarkan Pedoman ini pada 1 Januari 2010. Pengakuan penurunan nilai Agunan Yang Diambil Alih jika ada: Db. Saldo laba Kr. Akumulasi rugi penurunan nilai Apabila jumlah rugi penurunan nilai tidak dapat ditentukan pada 1 Januari 2010, maka jumlah rugi penurunan yang baru diketahui setelah 1 Januari 2010 dibebankan sebagai rugi penurunan nilai pada periode tahun 2010. Catatan: Penilaian Agunan Yang Diambil Alih dilakukan minimal setiap tanggal pelaporan. Jika sebelum tanggal pelaporan tahunan sudah diketahui terjadi penurunan nilai, maka rugi penurunan nilai diakui pada saat diketahui. l. Aset tetap yang direvaluasi Saldo Surplus Revaluasi Aset Tetap di ekuitas pada 1 Januari 2010 direklasifikasi ke Saldo Laba: Db. Surplus revaluasi aset tetap Kr. Saldo laba Apabila terjadi revaluasi aset tetap sejak 1 Januari 2010 maka surplus revaluasi yang ada di ekuitas tidak boleh di reklasifikasi ke Saldo Laba hingga terjadi pelepasan aset tetap. m. Utang bunga Saldo utang bunga yang sebelumnya disajikan dalam Rupa-rupa Pasiva dan Kewajiban Segera direklasifikasi ke Utang Bunga. Db. Kewajiban segeraRupa-rupa pasiva Kr. Utang bunga n. Simpanan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu 1 satu tahun. 8 I Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat Bab II Penyesuaian biaya transaksi yang dikeluarkan dan dapat dikaitkan secara langsung pada 1 satu rekening deposito per 1 Juli 2010: Biaya transaksi yang telah diakui sebagai Beban Operasional sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 disesuaikan sebagai Beban Bunga dan atau sebagai pengurang deposito: Db. Beban operasional – Bunga sebesar jumlah proporsional sesuai jangka waktu deposito Db. Deposito – Biaya transaksi Kr. Beban operasional yang terkait o. Simpanan yang sudah jatuh tempo tabungan atau deposito dan belum diambil pemilik. Saldo simpanan yang sudah jatuh tempo tabungan atau deposito direklasifikasi ke Kewajiban Segera: Db. TabunganDepositoAntar bank pasiva – TabunganDeposito Kr. Kewajiban segera – Simpanan jatuh tempo p. Pinjaman yang diterima. Saldo biaya transaksi dan provisi yang belum diamortisasi direklasifikasi sebagai berikut: Db. Pinjaman yang diterima – Biaya transaksi Db. Pinjaman yang diterima – Provisi Kr. Pos yang terkait Rupa-rupa aktiva q. Penyesuaian amortisasi biaya transaksi dan provisi per 1 Juli 2010. Amortisasi biaya transaksi dan provisi yang telah dilakukan sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 dan diakui sebagai Biaya Operasional direklasifikasi sebagai berikut: Db. Beban bunga – Biaya transaksi dan provisi Kr. Beban operasional yang terkait Apabila seluruh biaya transaksi dan provisi telah langsung diakui sebagai Beban Operasional untuk transaksi penerimaan pinjaman sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 maka dilakukan penyesuaian sebagai berikut: Db. Pinjaman diterima – Biaya transaksi Db. Pinjaman diterima – Provisi Db. Beban operasional – Bunga – Biaya transaksi dan provisi sebesar jumlah proporsional sesuai jangka waktu pinjaman diterima Kr. Beban operasional yang terkait r. Kewajiban imbalan kerja Saldo Kewajiban Imbalan Kerja pascakerja direklasifikasi sebagai berikut: Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 9 Db. Rupa-rupa pasiva – Imbalan kerjapos yang terkait Kr. Kewajiban imbalan kerja s. Pendapatan bunga yang akan diterima Saldo Pendapatan Bunga yang akan Diterima direklasifikasi sebagai berikut: Db. Pendapatan bunga yang akan diterima Kr. Rupa-rupa aktiva – Pendapatan bunga yang masih akan diterima t. Dana setoran modal Dana Setoran Modal yang tidak memenuhi definisi ekuitas direklasifikasi ke kewajiban: Db. Dana setoran modal ekuitas Kr. Dana setoran modal kewajiban u. Modal pinjaman Modal Pinjaman di ekuitas direklasifikasi ke kewajiban: Db. Modal pinjaman ekuitas Kr. Modal pinjaman kewajiban v. Penyesuaian pengakuan bunga kredit non-performing Penerimaan setoran dari debitur dengan kualitas kurang lancar sejak 1 Januari s.d 30 Juni 2010 dan diakui terlebih dahulu sebagai pendapatan bunga maka harus direklasifikasi sebagai pelunasan tunggakan pokok kredit jika ada terlebih dahulu dan kemudian sisanya diakui sebagai pendapatan bunga. Db. Pendapatan bunga Kr. Kredit yang diberikan – Pokok

3. LAPORAN KEUANGAN KOM PARATIF PERIODE 2009 DAN 2010