RESTRUKTURISASI KREDIT a. Definisi Dasar Pengaturan Penjelasan

42 I Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat Bab IV

7.3 RESTRUKTURISASI KREDIT a. Definisi

1 Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan BPR dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. 2 Nilai Tunai Penerimaan Kas Masa Depan adalah nilai tunai perkiraan arus kas masa depan dari total kewajiban debitur sesuai dengan perjanjian restrukturisasi kredit berdasarkan tingkat diskonto tertentu.

b. Dasar Pengaturan

1 Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi kriteria sebagai berikut: a ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan b pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. SAK ETAP paragraf 2.24 2 Peraturan yang relevan terkait dengan restrukturisasi kredit untuk BPR.

c. Penjelasan

1 Dalam restrukturisasi kredit, berdasarkan pertimbangan ekonomi atau hukum, BPR memberikan konsesi khusus kepada debitur, yaitu konsesi yang tidak akan diberikan apabila tidak terdapat kesulitan keuangan di pihak debitur. 2 Setiap pelaksanaan restrukturisasi kredit dibuatkan perjanjian yang ditandatangani BPR dan debitur. 3 Restrukturisasi kredit dilakukan apabila BPR mempunyai keyakinan bahwa debitur masih memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajibannya setelah kreditnya direstrukturisasi. 4 Restrukturisasi kredit dapat dilakukan antara lain melalui satu atau lebih cara sebagai berikut: a Modifikasi syarat-syarat kredit, yang antara lain berupa: 1 penurunan suku bunga kredit; 2 perpanjangan jangka waktu kredit; 3 pengurangan tunggakan bunga kredit baik secara absolut tidak terdapat persyaratan tertentu atau secara kontinjen terdapat persyaratan tertentu dan telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya pembatalan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 43 pengurangan tunggakan bunga apabila kondisi usaha debitur membaik; 4 pengurangan jumlah pokok kredit baik secara absolut tidak terdapat persyaratan tertentu atau secara kontinjen terdapat persyaratan tertentu dan telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya pembatalan pengurangan tunggakan pokok apabila kondisi usaha debitur membaik. b Penambahan fasilitas kredit baik melalui konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga, penambahan fasilitas kredit baru baik dilakukan dalam satu akad kredit maupun dengan menerbitkan akad kredit baru.

d. Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran