didik untuk aktif dalam memecahkan masalah-masalah atau proyek yang diberikan oleh pendidik dengan cara mereka sendiri sehingga muncul ide-ide baru
dalam memecahkan masalah atau proyek tersebut.
1. Karakteristik
Project-Based Learning
Thomas dalam Made Wena, 2009: 145 mengungkapkan fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu,
melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam
mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mecapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata. Jadi, siswa mampu mengembangkan pemikirannya
dan berhasil menciptakan produk apa yang akan dihasilkan dengan cara mereka sendiri melalui pembelajaran proyek.
Sedangkan menurut
Buck Institute for Education
dalam Made Wena, 2009:145 belajar berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi
yang dikumpulkan. e.
Siswa melakukan evaluasi secara kontinu. f.
Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan. g.
Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya. h.
Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
2. Prinsip-prinsip
Project-Based Learning
Thomas dalam Made Wena, 2009: 145 menyebutkan pembelajaran
berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip sentralistis
centrality
, model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan
melalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari,
melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran dikelas.
b. Prinsip pertanyaan pendorongpenuntun
driving question
berarti bahwa kerja proyek berfokus pada pertanyaan atau permasalahan yang dapat
mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama
suatu bidang tertentu.
c. Prinsip investigasi konstruktif
constructive investigation
merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung
kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah,
pemecahan masalah,
discovery
, dan pembentukan model.
d. Prinsip otonomi
autonomy
dalam pembelajaran proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu
bebas menetukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan
bertanggung jawab.
e. Prinsip realistis
realism
berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti di sekolah Suhartadi dalam Made Wena, 2009: 146.
Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks
kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya.