d. Merasa tidak diakui dalam pekerjaan Pekerja merasa stres ketika mereka tidak dipromosikan padahal mereka
yakin kalau mereka berhak terhadap promosi tersebut steptoe Ayers, 2004.
e. Kehilangan pekerjaan Seseorang merasa stres ketika mereka kehilangan pekerjaan atau di PHK.
4. Sumber Stres Kerja
Sumber stres adalah suatu keadaan, situasi atau peristiwa yang menyebabkan stres. King 2007 berpendapat bahwa sumber utama stres kerja
adalah konflik peran dan beban kerja. Tosi dalam Wijono, 2010 mengungkapkan bahwa terdapat lima
macam faktor yang menyebabkan stres kerja yaitu 1. Faktor yang berkaitan dengan pekerjaan dari individu
Ada beberapa tugas yang dapat menyebabkan stres kerja seperti pekerjaan yang mengancam kesehatan atau pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan-bahan beracun. 2. Tanggung jawab individu
Tanggung jawab yang lain dapat membuat stres Cooper Marshall, 1976; Wijono, 2010. Ketika seseorang tidak memiliki kepercayaan diri dan
menganggap tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi yang menjadi tanggung jawabnya, maka individu tersebut mengalami stres kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor organisasi Suatu organisasi dapat menyebabkan stres. Adapun ciri-ciri organisasi yang
menjadi sumber stres adalah taraf perubahan organisasi, tingkat organisasi, batas peran dan keadaan yang sulit dalam organisasi.
4. Tekanan peran Adanya ketidakjelasan dan konflik dalam peran dapat menyebabkan stres
kerja. Lebih spesifik lagi, Greenberg 2002 menyatakan bahwa stres juga meningkat ketika seseorang merasa ada ketidakjelasan di dalam
pekerjaannya. Misalnya terlalu banyak atau terlalu sedikitnya pekerjaan, ambiguitas peran dan ketidakjelasan tuntutan dalam pekerjaan Schaufeli
Peeters, 2000. 5. Kesempatan untuk terlibat dalam tugas
Ketika seorang individu memiliki partisipasi yang banyak dalam mengambil keputusan maka akan mengalami stres rendah.
Menurut Moos dalam King, 2007 terdapat empat karakteristik pekerjaan yang menyebabkan stres kerja yaitu tuntutan tugas yang tinggi seperti beban kerja
berat dan tekanan waktu; tidak memiliki kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan; kurang kejelasan mengenai kriteria kinerja; tingkat kntrol
yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Rollinson 2005 menyatakan terdapat 4 faktor utama penyebab stres yakni lingkungan, faktor organisasi, faktor hubungan sosial dan faktor individu itu
sendiri dalam konteks organisasi. a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat berasal di luar karyawan atau organisasi yang berpotensi mengganggu karyawan atau organisasinya. berupa faktor
sosial politik yang dapat berupa pemerintahan yang baru, iklim politik dan bagaimana interaksi orang-orang di sekitar; faktor teknologi karena
perkembangan teknologi yang pesat sehingga karyawan sulit beradaptasi yang dapat menyebabkan stres; faktor pekerjaan dan keluarga, terjadi
ketika masalah pekerjaan dibawa ke rumah oleh individu atau anggota keluarga yang lain dapat memicu munculnya stres bagi anggota keluarga
yang lain Jones Fletcher dalam Rollinson, 2005. Selain itu adanya ambiguitas peran dengan tuntutan yang berbeda pada saat berada di tengah
keluarga dan rekan kerja juga dapat menjadi salah satu faktor stres bagi seorang karyawan Lewis Cooper, dalam Rollinson 2005.
b. Faktor organisasi Stres juga dapat berasal dari organisasi, dimana seluruh aspek dari
organisasi berpotensial membangkitkan stres pada karyawan. Adanya kebingungan peran mengenai pekerjaan, batasan kekuasaan dan
ketidakpastian dalam pekerjaan dapat menjadi penyebabnya. c. Faktor sosial dalam konteks organisasi
Universitas Sumatera Utara
Stres bisa terjadi dari hasil hubungan seorang karyawan dengan atasannya. Adanya instruksi yang kurang jelas, kurangnya dukungan secara fisik
maupun emosional dan kurangnya penghargaan dari atasan dapat membuat karyawan merasa bekerja di bawah tekanan Schuller, 2002. Selain itu
Argyris dalam Rollinson 2005 menyebutkan bahwa adanya yang terjadi konflik dengan rekan kerja dapat menjadi faktor stres pada karyawan,
seperti kurangnya rasa saling menghargai, kurangnya rasa saling percaya dan tidak adanya simpati satu dengan yang lainnya.
d. Faktor individu dalam konteks organisasi Pada faktor individu, ada beberapa faktor yang berpengaruh pada stres
kerja karyawan, berupa kondisi fisik dan penyakit yang akan mempengaruhi bagaimana tubuh merespon; job design yang berkaitan
dengan setting atau shift pekerjaan, di mana karyawan yang bekerja pada shift malam akan merasa tekanan yang lebih tinggi karena terganggunya
kebutuhan biologis yang harus beristirahat pada malam hari; pekerjaan dengan konsentrasi tinggi yang rentan mengalami kecemasan akibat
tanggung jawab yang dipikul dan pekerjaan yang rutin sehingga menjadi terbiasa serta tidak merasa adanya tantangan dalam pekerjaan pun dapat
menyebabkan stres Makin et al dalam Rollinson, 2005.
Universitas Sumatera Utara
B. BEBAN KERJA 1. Definisi Beban Kerja