Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum 2. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

Telah diuji pada Tanggal : 16 Juni 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Anggota :

1. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum 2.

Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum

3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : YUNITA NIM : 107011012 Program Studi : Magister Kenotariatan Judul Tesis : ANALISIS TERHADAP KEABSAHAN PUTUSAN PERCERAIAN DAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA YANG DIKELUARKAN OLEH HAKIM DARI NEGARA LAIN SINGAPURA TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 612 KPdt2003 Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila di kemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat. Medan, Juni 2012 Nama : YUNITA Nim : 107011012 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ABSTRAK Era globalisasi pemicu tingginya mobilitas manusia telah menyebabkan peningkatan besar dalam pernikahan dan perceraian internasional. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan telah memperkirakan hal itu, dengan memberi pengaturan tentang perkawinan di luar negara Indonesia Pasal 56 dan perkawinan campuran Pasal 57-62. Sedangkan pengaturan mengenai perceraian yang dilakukan di luar negara Indonesia belum ada diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Penyusunan tesis ini menganalisis putusan perceraian dan pembagian harta bersama yang diperoleh melalui pengadilan di Singapura terhadap Warga Negara Indonesia keturunan Timur Asing Tionghoa yang menikah berdasarkan ketentuan Hukum Perkawinan Indonesia. Maka timbullah pertanyaan, sampai dimana putusan perceraian dan pembagian harta bersama itu mempunyai kekuatan di luar lingkungan daerah hukum negaranya dari hakim yang memutuskan itu. Penelitan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif atas studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library research, yang juga didukung dengan wawancara terhadap kalangan akademisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Perkawinan Indonesia UU No.1 Tahun 1974 tidak mengatur perceraian di luar negeri, akan tetapi mekanisme pencatatan perceraian di luar negeri diatur oleh UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Karena putusan perceraian bersifat konstitutif, tidak membutuhkan eksekusi maka putusan perceraian dari pengadilan asing dapat diterima di Indonesia asal pengadilan asing tersebut mempunyai wewenang untuk memutus perceraian terhadap orang yang bukan merupakan warga negara bersangkutan, didasarkan pada alasan perceraian yang tidak mengganggu ketertiban umum di Indonesia dan didaftarkan sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia. Sedangkan putusan pembagian harta bersama dari pengadilan asing yang merupakan putusan yang bersifat condemnatoir tidak dapat diakui dan dieksekusi di Indonesia karena melanggar prinsip kedaulatan teritorial territorial sovereignty . Putusan Mahkamah Agung Nomor 612 KPdt 2003 menyatakan gugatan tidak dapat diterima karena alasan cacat formil pada surat kuasa, kemudian isimateri pokok perkara tidak diperiksa lagi maka hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia. Akan tetapi, jika Mahkamah Agung menambahkan lagi bahwa gugatan isteri tidak dapat diterima karena telah ada putusan Pengadilan Tinggi Singapura yang menentukan pembagian harta bersama antara suami, isteri dan isteri muda, maka hal ini tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia karena bertentangan dengan asas monogami mutlak yang masih diberlakukan untuk orang yang masih tunduk pada KUH Perdata dan dianggap hakim Indonesia seolah-olah tunduk begitu saja pada putusan hakim asing. Kata kunci : perceraian, pembagian harta bersama, di luar negeri UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ABSTRACT The era of globalization as the trigger of human high mobility has resulted in the big increase of international marriage and divorce. Law No. 11974 on Marriage has predicted that issue by regulating the procedures of marriage conducted outside of Indonesia Article 56 and mixed marriages Articles 57 – 62. While about a divorce taking place outside of Indonesia has not yet been regulated in Law No. 11974 on Marriage. The purpose of this study was to analyze the decision of divorce and joint property allocation issued by the court in Singapore to an Indonesian citizen of Chinese descent who got married based on the provisions of the Indonesia Law of Marriage. The research question was to what extent this decision of divorce and joint property allocation issued by the judge of a certain country had a power in a country outside of the jurisdiction of the country where the decision was issued. The data for this normative legal study were obtained through library research supported by interviewing the academicians. The result of this study showed that Indonesian Law No.11974 on Marriage does not regulate the divorce taking place abroad but the mechanism of divorce registration abroad is regulated in Law No.232006 on Population Administration and Presidential Regulation No.252008 on Requirements and Procedures of Population and Civil Registration. Since the decision of divorce is basically constitutive and does not need execution, the decision of divorce issued by foreign court can be accepted in Indonesia provided that the foreign court has an authority to issue the decision of divorce against someone who is not the citizen of the country where the decision of divorce was issued, based on that the reasons of divorce do not disturb public order in Indonesia. While the decision of joint property allocation issued by foreign court which is basically condemnatoir in nature cannot be recognized and executed in Indonesia due to the violation of the principle of territorial sovereignty. The decision of the Supreme Court No. 612 KPdt2003 stated that the lawsuit could not be accepted because there was a formal in the power of attorney, and then the contentsubject matter of the case was not checked anymore meaning that it was in accordance with the provisions of Indonesian law. But, if the Supreme Court added that the wife’s lawsuit could not be accepted because the High Court of Singapore had issued the decision of joint property allocation between the husband, his first wife and his second wife, this reason is not in accordance with the existing applicable legal provisions in Indonesia because it is against the principle of absolute monogamy which is still applied for those who are still subject to the Indonesia Civil Codes and it is regarded that as if the Indonesian judges are subject to the decision issued by foreign judges. Keywords: Divorce, Joint Property Allocation, Abroad UNIVERSITAS SUMATRA UTARA KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ANALISIS TERHADAP KEABSAHAN PUTUSAN PERCERAIAN DAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA YANG DIKELUARKAN OLEH HAKIM DARI NEGARA LAIN Singapura TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA studi putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 612 KPdt2003” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Dalam penyusunan tesis ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam dan tulus kepada yang sangat terhormat dan yang amat terpelajar yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Kajian Yuridis Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian (Putusan Mahkamah Agung Nomor : 255 K/Ag/2012)

0 6 10

KAJIAN YURIDIS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 255 K/AG/2012)

1 13 16

BAB II KEABSAHAN PUTUSAN PERCERAIAN YANG DIKELUARKAN OLEH PENGADILAN DARI NEGARA LAIN TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA A. Macam-macam Kekuatan Putusan Pengadilan Ditinjau dari sifatnya, kekuatan putusan hakim dapat bercorak macam-macam, - Analisis Terhadap

0 0 36

Analisis Terhadap Keabsahan Putusan Perceraian Dan Pembagian Harta Bersama Yang Dikeluarkan Oleh Hakim Dari Negara Lain (Singapura) Terhadap Warga Negara Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 612 K/Pdt/2003), 2012

0 0 23

Analisis Terhadap Keabsahan Putusan Perceraian Dan Pembagian Harta Bersama Yang Dikeluarkan Oleh Hakim Dari Negara Lain (Singapura) Terhadap Warga Negara Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 612 K/Pdt/2003), 2012

0 0 14