Untuk data sekunder dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh informasi
melalui benda-benda tertulis, yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain jurnal, skripsi, maupun buku-buku yang relevan dalam membantu menyusun
penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Insatansi yang dimaksud antara lain Badan Pusat Statistik BPS, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Daerah, Dinas Periakan dan Kelautan, dll. Data-data ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.
3.6 Analisis Data
Dalam Penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana data yang dikumpulkan adalah hasil
wawancara, kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Menurut Badan Pusat Statistik, indikator yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan yaitu pendapatan, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan
anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas
transportasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Indikator keluarga sejahtera berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2005
No Indikator
Kesejahteraan Kriteria
Skor
1 Pendapatan
Tinggi Rp. 10.000.000 Sedang Rp. 5.000.000-Rp.10.000.000
Rendah Rp. 5.000.000 3
2 1
2 Konsumsi atau
pengeluaran Rumah Tangga
Tinggi Rp. 5.000.000 Sedang Rp.1.000.000 – Rp. 5.000.000
Rendah Rp. 1.000.000 3
2 1
3 Keadaan tempat
tinggal Permanen 11-15
Semi Permanen 6-10 Non Permanen 1-5
3 2
1
4 Fasilitas tempat tinggal Lengkap 34-44
Cukup 23-33 Kurang 12-22
3 2
1
5 Kesehatan anggota
keluarga Bagus 25
Cukup 25 - 50 Kurang 50
3 2
1
6 Kemudahan
Mendapatkan pelayanan kesehatan
Mudah 16 – 20 Cukup 11- 15
Sulit 6 – 10 3
2 1
7 Kemudahan
memasukkan anak kejenjang pendidikan
Mudah 7 – 9 Cukup 5 - 6
Sulit 3 - 4 3
2 1
8 Kemudahan
mendapatkan fasilitas transportasi
Mudah 7 – 9 Cukup 5 - 6
Sulit 3 - 4 3
2 1
Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut : Tingkat kesejahteraan tinggi : Nilai skor 20 - 24
Tingkat kesejahteraan sedang : Nilai skor 14 – 19 Tingkat kesejahteraan rendah : Nilai skor 8 - 13
3.7 Definisi Operasional
1. Kesejahteraan adalah kondisi agregat dari kepuasan individu-individu yang di ukur dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM
2. Wilayah pesisir adalah wilayah yang berada di antara lautan dan daratan. 3. Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak
mampu memenuhi hak-hak dasarnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Kecamatan Medan Labuhan adalah salah satu dari 21 Kecamatan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Terletak di wilayah utara Kota
Medan dengan batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan.
• Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli dan
Kabupaten Deli Serdang. • Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan
Secara administrasi pemerintahan, Kecamatan Medan Labuhan terdiri dari 6 enam kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Besar 2. Kelurahan Martubung
3. Kelurahan Sei Mati 4. Kelurahan Nelayan Indah
5. Kelurahan Pekan labuhan 6. kelurahan Tangkahan
Wilayah kecamatan Medan Labuhan berdekatan dengan daerah pesisir dekat dengan Belawan dan Deli Serdang, dimana. sebagian besar masyarakat
pesisir terdapat di Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan.
Luas wilayah Kecamatan Medan Labuhan seluruhnya 40,68 km
2
. Kelurahan Sei Mati merupakan wilayah terluas yakni 12,870 km
2
sedangkan wilayah kelurahan dengan luas terkecil adalah Kelurahan Pekan Labuhan yaitu seluas 3,605 km
2.
Universitas Sumatera Utara