Tujuan Perawatan antenatal Kunjungan Antenatal

1.3.7 Latihan Otot Dasar Panggul Kegel’s

Latihan Kegel’s untuk memperkuat otot-otot disekitar organ reproduksi dan memperbaikai tonus otot-otot tersebut. Sangat penting untuk dilatih karena otot yang terlatih dapat merenggang dan berkontraksi dengan baik selama proses melahirkan Bobak, 2004. 2. Pelayanan Antenatal 2.1 Definisi Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan Depkes, 2009. Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal adalah tenaga kesehatan profesional dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4 Depkes, 2005.

2.2 Tujuan Perawatan antenatal

Menurut Depkes 2009 tujuan pelayanan antenatal adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin. Menurut Manauba 2001 perawatan antenatal mempunyai tujuan untuk mempersiapkan kehamilan, persalinan aman, bersih dalam keadaan optimal sehingga mampu memelihara bayi dan memberikan ASI; Universitas Sumatera Utara menetapkan risiko kehamilan sehingga persiapan persalinan dapat diarahkan ke tempat yang wajar; mengarahkan agar organ reproduksi dapat kembali ke masa pasca persalinan yang wajar dan mampu menyiapkan laktasi optimal; memberikan KIE dan KIM KB sehingga hamil pada interval optimal dengan jumlah dan susunan keluarga yang harmonis; memberikan vaksinasi tetanus toksoid; menetapkan kehamilan dengan berbagai risiko serta mengarahkan pada persalinan bersih dan aman. Menurut Mansjoer 2005 juga menyatakan tujuan perawatan kehamilan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi; meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi; mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan; mempersiapkan persalianan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin; mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif; mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.3 Kunjungan Antenatal

Kunjungan ibu hamil atau kontak ibu hamil merupakan kunjungan dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan perawatan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Kunjungan antenatal care tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi setiap kontak Universitas Sumatera Utara tenaga kesehatan di posyandu, poskesdes, kunjungan rumah dengan ibu hamil untuk memberikan pelayanan antenatal sesuai standar Meilani, dkk, 2009. Menurut Farrer 2001 kunjungan antenatal terdiri dari dua yaitu: kunjungan pertama dan kunjungan berikutnya. Kunjungan pertama adalah kunjungan wanita ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan kepastian akan kehamilannya. Di mulai dari anamnesa riwayat pasien, kemudian pemeriksaan fisik lengkap, diskusi mengenai setiap masalah yang dijumpai, nasehat tentang gizi, resep obat-obat yang diperlukan, informasi mengenai kunjungan berikutnya dan pemesanan tempat untuk persalinan nanti. Kunjungan berikutnya berdasarkan hasil kunjungan sebelumnya. Jika terdapat komplikasi pasien harus lebih sering dilakukan pemeriksaan, pasien dianjurkan segera menghubungi dokter atau rumah sakit jika menemukan kelainan. Pada kunjungan selanjutnya dilakukan pemeriksaan meliputi berat badan, urinalisis untuk mengetahui apakah terdapat protein, gula, keton, tekanan darah, adanya edema pada pergelangan kaki dan tangan, tungkai di periksa untuk menemukan nyeri tekan tungkai, tinggi fundus, letak dan gerakan janin, denyut jantung janin,setelah kehamilan 36 minggu posisi janin diperiksa secara rinci letak, presentasi, posisi, habitussikap, engagement Farrer, 2001. Depkes 2009 juga menyatakan bahwa kunjungan antenatal terdiri dari K1 dan K4. K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal yang dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu hamil untuk Universitas Sumatera Utara mendapatkan pelayanan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada trimester pertama kehamilan, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil Depkes, 2005.

2.4 Standar Pelayanan Antenatal