Manajemen Berbasis Kinerja Kajian Teori 1.

e. Bersifat fleksibel dan selalu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. f. Selalu berkompetisi meningkatkan kinerja. g. Selalu menyempurnakan prosedur kerja demi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau masyarakat. h. Selalu berkomunikasi dengan stakeholders atau pihak yang terkait dengan organisasi.

2. Manajemen Berbasis Kinerja

Manajemen berbasis kinerja merupakan suatu metode untuk mengukur kemajuan program atau aktivitas yang dilakukan oleh organisasi sektor publik dalam mencapai hasil atau outcome yang diharapkan oleh klien, pelanggan dan stakeholders lainnya. Dalam Performance Management Handbook Departemen Energi USA, manajemen berbasis kinerja didefinisikan sebagai berikut : Performance-based management is a systematic approach to performance improvement through an ongoing process of establishing strategic performance objectives; collecting, analyzing, reviewing and reporting performance data; and using that data to drive performance improvement. Manajemen berbasis kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dalam penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik; mengukur kinerja; mengumpulkan; menganalisis; menelaah; dan melaporkan data kinerja; serta menggunakan data tersebut untuk memacu perbaikan kinerja. Mahmudi, 2005:4-5 Berdasarkan definisi tersebut, jadi kata kunci manajemen berbasis kinerja dapat dirumuskan sebagai berikut Ibid:5 : a. Proses yang sistematik. b. Untuk memperbaiki kinerja. c. Melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang. d. Meliputi penetapan sasaran kinerja strategik. e. Mengukur kinerja. f. Mengumpulkan, menganalisis, menelaah dan melaporkan data kinerja. g. Menggunakannya untuk perbaikan kinerja secara berkelanjutan. Manajemen kinerja adalah suatu proses yang sistematik, hal ini mempunyai arti bahwa untuk memperbaiki suatu kinerja sebuah organisasi diperlukan suatu langkah-langkah atau tahapan- tahapan yang terencana dengan baik. Proses untuk memperbaiki kinerja suatu organisasi tidak semudah membalikan telapak tangan, melainkan melalui suatu proses evolusi yang sangat panjang. Diharapkan dengan adanya manajemen berbasis kinerja ini pada akhirnya akan memperbaiki budaya kerja sebuah organisasi. Manajemen berbasis kinerja juga dilakukan secara berkelanjutan serta berjangka panjang, yang meliputi kegiatan penetapan sasaran-sasaran kinerja strategik, pengukuran kinerja, pengumpulan data dan pelaporan kinerja. Dalam manajemen berbasis kinerja yang menjadi penekanan adalah hasil atau outcome. Hal ini selaras dengan keinginan publik atau masyarakat yang selalu ingin melihat hasil akhir yang bagus serta manfaat yang dapat diperoleh.

3. Kinerja