BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1.1. Surat Kabar Harian Sumut Pos
Sejarah Singkat Sumut Pos
Harian pagi Sumut Pos adalah group Harian Jawa Pos, Media Group yang diberikan investasi oleh perwakilan Jawa Pos, Media Group yang di
Riau atau disebut juga Riau Pos. Mulanya Sumut Pos adalah harian yang bernama Radar Medan, terbit pertama kali pada 1 juni 1999 sampai dengan
30 September 2001 sebanyak 12 halaman. Perubahan nama surat kabar ini dilatar belakangi oleh muatan atau isi berita daerah yang berhubungan
dengan ekonomi, politik, sosial budaya, dan infotainment. Perpaduan itulah yang menjadikan Radar Medan menjadi Harian
Sumut Pos dengan isi 2 bagian antara lain, pertama adalah koran yang berisi berita internasional dan berita nasional. Sedangkan yang kedua adalah koran
yang bertajuk metropolis, berisi tentang berita – berita daerah kota Medan dan Daerah Tingkat II atau kabupaten di Sumatera Utara. Namun seiring
waktu, Sumut Pos menambah 1 bagian lagi yaitu, koran olahraga yang memuat berita – berita olahraga tingkat nasional dan internasional. Uniknya,
saat semua koran lokal di Medan masih tampil dengan 9 kolom, Sumut Pos tampil modern dengan 7 kolom.
Harian Radar Medan juga menerbitkan Harian Radar Nauli yang mengatasnamakan daerah sendiri dalam hal ini Sumatera Utara. Radar Nauli
Universitas Sumatera Utara
berisikan berita yang memfokuskan perhatiannya pada berita dari daerah Tingkat II seputar masalah yang terjadi di Sumatera Utara dengan spesifikasi
daerah Tapanuli dari utara sampai selatan. Dalam hal ini Radar Nauli sebagai koran daerah image sosial dan kebudayaan dari daerah sendiri.
Unsur – unsur pemberitaan tersebutlah yang menjadikan Harian Sumut Pos sebagai koalisi dari berita – berita yang ada di Radar Medan dan Radar
Nauli mewakili Sumatera Utara sebagai koran nasional. Dan untuk pertama kalinya, Sumut Pos dalam momen yang baru, terbit pada tanggal 1 Oktober
2001 hadir di masyarakat luas sebagai koran nasional dari Sumatera Utara sampai sekarang.
Media intelek berpenampilan modern ini paling representatif bagi masyarakat Sumatera Utara yang semakin berkembang cerdas, setiap hari
terbit dengan 24 halaman dan berwarna sangat pantas disebut sebagai sumber informasi lokal, nasional dan internasional bagi kaum profesional
sekaligus tepat menjadi mitra bisnis bagi kalangan usaha. Harian Pagi Sumut Pos merupakan keluarga kandung dari 90-an koran
terkemuka di Indonesia dari barat sampai timur, yang merupakan group Jawa Pos Jawa Pos News Network-JPNN, dengan kemampuan memimpin
pasar di daerah masing – masing. Di Papua ada Cendrawasih Pos, di Sulawesi ada Manado Pos, di Kalimantan ada Kaltim Pos dan Akcaya
Pontianak Pos, di Jawa ada Jawa Pos, di Timur Sumatera ada Sumatera Ekspres, dan di Aceh ada Rakyat Aceh.
Sumut Pos, harian dengan mottonya Terpercaya, Koran Semua Komunitas menjamin tersedianya berita – berita nasional yang eksklusif
Universitas Sumatera Utara
dengan adanya penempatan sejumlah wartawan di belahan dunia yang strategis. Beritanya selalu “beda” dan lebih menarik dengan media lain yang
“seragam”. Berita lokal dikerjakan para reporter yang tersebar di seluruh daerah dan disempurnakan redaktur beretos profesional. Salah satu ciri khas
Sumut Pos adalah dominannya tenaga muda profesional yang berlatar belakang akademik dan bermental profesional di jajaran redaksi. Sikap
independen dan kepekaan sosial para redaksi menjadi jaminan bagi kepuasan pembaca.
Sumut Pos di Medan tidak hadir sendirian. Di sisinya hadir Harian Posmetro Medan dengan sajian utama berita kriminal, fantatisnya langsung
menempati posisi atas pangsa pasar media kriminal koran Medan. Posmetro Medan telah mempelopori penerbitan surat kabar “malam” yang diluncurkan
di pasaran sejak pukul 22.00 WIB. Dan sekarang, telah terbit pula Metro Siantar dan Metro Tapanuli.
Sumut Pos memprioritaskan kepercayaan masyarakat, karena itu, informasi dan penyajiannya dilakukan dengan mempertimbangkan
rasionalitas dan emosionalitas penduduk Sumatera Utara yang heterogen. Dari survei Nielsen Media Research tahun 2001 terungkap, bahwa pembaca
Sumut Pos terdiri dari masyarakat yang berpendidikan akademiuniversitas 48, SLTA 21,5, SLTP 20, dan SD 10.
Sebagai surat kabar yang cukup berpengaruh di Sumatera Utara, melalui mesin cetaknya Sumut Pos beredar 20.000 eksemplar dengan
persentase 60 di kota Medan sekitarnya dan 40 di kabupatenkota di
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara. Wilayah peredaran beserta jumlah eksemplarnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2 Wilayah Peredaran Harian Sumut Pos dan Jumlah Eksemplar
Wilayah Edar Jumlah Eksemplar
Medan Medan Amplas
985 Medan Area
645 Medan Barat
535 Medan Baru
525 Medan Belawan
385 Medan Deli
385 Medan Denai
635 Medan Helvetia
475 Medan Johor
680 Medan Kota
975 Medan Labuhan
385 Medan Maimun
545 Medan Perjuangan
575 Medan Marelan
475 Medan Petisah
475 Medan Polonia
450 Medan Selayang
650 Medan Sunggal
545 Medan Tembung
575 Medan Timur
625 Medan Tuntungan
475
Daerah Lubuk Pakam
1250 Binjai
850 Langkat
650 Stabat
850 Tebing Tinggi
600 Pematang Siantar
750 Balige
500 Berastagi
600 Sidikalang
600 Tapanuli Selatan
750 Madina
600
Sumber : Company Profile Sumut Pos
Universitas Sumatera Utara
Susunan Kepengurusan Harian Sumut Pos
Pembina Manajemen : H. Dahlan Iskan
Presiden Komisaris : H. Rida K. Liamsi, MBA
Komisaris : Makmur, SE Ak
Direktur Utama : Marganas Nainggolan
Direktur : Porman Wilson Manalu
Pem. UmumPenanggung Jwb : Marganas Nainggolan Wakil PenjabPem. Perusahaan : Porman Wilson Manalu
Pemimpin Redaksi : Goldian Purba
Dewan Redaksi : Marganas Nainggolan Ketua, Porman
Wilson Manalu, Goldian Purba Redpel Kompartemen
: Robby Effendi Pjs, Hartono Tugiman Pjs
Koordinator Liputan : Zakaria Siregar Pjs
Ass. Koordinator Liputan : Valdes Pjs
Redaktur : Pandapotan Silalahi, Asih Astuti, Arifin
Siregar, Wiku Saptanadi, Toga Siahaan, Herdiansyah, Falirudin Lubis, Rahmad
Nur Lubis, Redyanto Redaktur Foto Ass. Redaktur
: Truly Okto Purba Koord. Kesekretariatan Redaksi: Desfita Deni Dongoran
Wartawan Senior : Johni Samiran
Wartawan Medan : M. Sulaiman, Lia Anggia Nasution, Adi
Candra Sirait, Laila Azizah, Jabolos
Universitas Sumatera Utara
Simbolon, Nina Rialita Ginting, Ade Zulfi, Siti Amelia, Abdi J. Panjaitan, Dedi Mulia
Purba, Budi Alimuddin, Juraidi, Fahmi Aulia Fotografer
Koresponden Daerah : Sutomo Syamsu Jakarta, Parlagutan
Harahap P. Sidimpuan, Hasan Basri Binjai, Dahlan Batubara Panyabungan,
Syahrial Gandhi Kisaran-Asahan, Imam Fauzi Hasibuan Langkat
Dept. PracetakPerwajahan : Hirzan Kadept, Ahmad Juaini
Koordinator, Dedy Syahputra, Imam Salimi, Alex Candra Wijaya Manik, Dodi
Hidayat Damanik, Irhas Sitorus, Wahidin, Rahmad Dona, Saifulah
ArtDesain Grafis : Ramdhy Alan B. Tambunan Penjab
JaringanIT : Sudiarman Penjab
Dept. UmumAdmKeu : Finka Rosanna Tanjung Penjab
Dept. PemasaranSirkulasi : Tagor Simanjuntak Pjs Kabag
Dept. Iklan : Losber Sihotang Pjs Kabag
Event Organizer : M. Fauzi
Penerbitan : Bahasa Indonesia
Edisi Pagi Terbit 7 kali sepekan
Ukuran 7 kolom x 540 mm 24 Halaman
Universitas Sumatera Utara
Penerbit : PT Media Medan Pers
Pencetak : PT Medan Graindo
Alamat : Graha Pena Medan
Jl. SM Raja Km 8,5 No. 134 Amplas – Medan 20148, Telp. 061 7881661,
7883059 malam, Faks. 061 7883060
E-mail : redaksihariansumutpos.com
Website :
http:www.hariansumutpos.com
Perwakilan Jakarta : Jl. Kebayoran Lama 17 Jakarta Selatan,
Telp. 021 5349205, Faks. 021 5349207
Universitas Sumatera Utara
III.1.2. Surat Kabar Harian Waspada Sejarah Singkat Waspada
Harian Waspada terbit pertama kali pada 11 Januari 1947 di Medan, di bawah pimpinan Haji Mohammad Said. Namun, sebelum masa 1947, di
Medan sudah ada harian Jepang berbahasa Indonesia “Kita Sumatora Shimboen” pimpinan Adi Negoro. Yang selanjutnya ditangani oleh Jahja
Jakoeb dan mengganti nama harian itu menjadi “Soematera Baroe”. Sebagaimana dengan “Kita Sumatora Shimboen”, penyelenggaraan surat
kabar tersebut kepada departemen kebudayaan Jepang sebelum diterbitkan untuk disensor.
Rakyat senantiasa menerima berita yang disensor, berita – berita yang disebarkan itu cenderung memihak kepada pemerintah Jepang. Sehingga
informasi penting tentang situasi Indonesia pada masa itu tidak dapat diketahui rakyat Sumatera Utara secara realistis. Melihat situasi ini H.
Mohammad Said merasa perlu mensensorkan diri pada militer Jepang yang waktu itu masih saja melanjutkan pekerjaan dengan aktif di semua kantor
pemerintah. Setelah H. Mohammad Said berunding dengan N.V. Sjarikat Tapanuli
pencetakpemilik Harian Pewarta Deli yang pernah hidup lama di zaman Hindia Belanda, maka disetujuilah untuk menerbitkan kembali harian
“Pewarta Deli” ini. Harian ini pertama kali mengeluarkan nomor perdananya pada Sabtu, 29 September 1945, dan H. Mohammad Said sebagai pemimpin
redaksinya. Harian inilah yang berperan sehingga pada 30 September 1945, saat dilangsungkannya rapat pemuda di jalan Amplas, para pemuda
Universitas Sumatera Utara
mendesak Mr. Teuku M. Hasan Hasan dan Dr. Amir merupakan utusan dari Sumatera sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia untuk
tampil ke forum terbuka dan mengeluarkan berita proklamasi dari kantongnya, berarti baru sejak 30 September 1945 inilah secara resmi
terdengar berita tentang proklamasi di Sumatera Utara. Februari 1946, Jahja Jakoeb dan H. Mohammad Said, oleh wakil
gubernur ditugaskan untuk meninjau perkembangan kemerdekaan di Pulau Jawa. Setelah peninjauan selama 3 bulan, mereka kembali ke Medan dan
mendapat berita bahwa pihak Sekutu telah menghentikan penerbitan “Pewartaan Deli”. Selanjutnya pada Juni 1946, H. Mohammad Said
membuka perwakilan “Antara” di Pusat Pasar Medan. Harian Waspada terbit pada 11 Januari 1947, dengan pemimpin H.
Mohammad Said, tepat ketika Medan yang masih berpenduduk 300.000 jiwa dikuasai oleh NICA. Modal awal perusahaan pada saat didirikan sebesar Rp
1.000,00 yang merupakan modal sendiri. Waspada mencetak sebanyak 1.000 eksemplar dengan harga f 0,50
pada terbitan perdananya. Sebagai perbandingan, surat kabar “Neratja” terbitan Belanda dijual dengan harga f 0,10 pun kalah bersaing, malah
banyak disebarkan gratis. Adapun tujuan pendirian ini adalah untuk mempertahankan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 den mendukung secara terang – terangan konsekuen NKRI. Dijadikannya “Waspada” sebagai nama surat kabar ini
karena H. Mohammad Said merasa perlu ditekankannya pada diri setiap individu rakyat untuk selalu bersikap waspada. Menurutnya, kekurang
Universitas Sumatera Utara
waspadaan lah yang akan membuat rakyat semakin menderita oleh kelicikan para penjajah.
Harian Waspada tidak mau bekerja sama dengan NICA. Akibatnya harian ini pun mengalami pembredelan – pembredelan. Pembredelan
pertama terjadi sewaktu Dr. Van De Velde memanggil Mohammad Said untuk menyerahkan surat perintah yang menyatakan bahwa Waspada
dilarang untuk terbit. Karena telah memuat berita propaganda RI mengenai suatu berita kutipan dari Harian Berita Indonesia 1 Agustus 1947 yang
memberitakan bahwa serdadu Belanda membakar rumah – rumah penduduk di Jawa Barat.
Pembredelan kedua terjadi pada 23 Juli 1948. Saat itu pasukan Belanda mengepung kompleks Waspada di Pusat Pasar 126 dan seseorang
perwiranya menyerahkan secarik kertas atau Surat Keputusan Panglima Teritoriam Sumut yang ditandatangani oleh Kolonel P. Scholten yang
berisikan bahwa Harian Waspada dibredel selama 14 hari hingga Agustus 1948. Surat keputusan menyatakan juga bahwa larangan terhadap
percetakan Syarikat Tapanuli untuk mencetak. Alasannya dikarenakan pemuatan berita tertanggal 5 Juli 1948 yang berjudul “Merdeka Sepuluh,
Jurangan” yang dikirim oleh juru warta Waspada dari Jakarta. Di situ dikatakan ada 16 orang perwira konleger di Garut yang dikebumikan.
Pembredelan ketiga terjadi pada 19 Agustus 1948, yang ditandatangani oleh residen Belanda yang menentukan larangan Waspada untuk tidak
beredar selama satu bulan. Sebabnya karena berita Waspada tanggal 19
Universitas Sumatera Utara
Agustus yang berjudul “Berikan Kepada Orang Indonesia Sesuatu, Asal Laba Tetap Terjamin”.
Pembredelan keempat terjadi pada saat berlangsungnya Agresi Militer ke-2 Belanda pada Desember 1948. Pada waktu itu tidak hanya Waspada
yang dibredel tetapi juga Mimbar Umum dan Mingguan Waktu. Alasannya adalah untuk kepentingan Belanda supaya dapat mempertahankan
kekuasaannya di Indonesia. Pembredelan kelima terjadi pada saat revolusi fisik. Waktu itu
beberapa pemimipin kanan reaksioner di Sumatera ingin mencegah agar negara – negara bagian buatan Van Mook jangan sampai masuk ke dalam
Republik Indonesia Serikat. Latar belakang insiatif ini agar Sumatera lepas dari Jawa. Untuk melemahkan arti konferensi Sumatera, Waspada sengaja
mem-black out beritanya. Pada 2 April 1949 Waspada pun dibredel selama sebulan.
Setelah penyerahan kedaulatan pada tahun 1950, Waspada pernah tidak terbit karena kondisi kertas yang bermasalah di percetakan Belanda
“Deli Courant”. Selama awal kemerdekaan Indonesia, Waspada juga hidup dengan cara “gali lubang tutup lubang”. Kesulitan utama adalah langkanya
kertas koran sehingga Waspada hanya terbit dengan 1.000 eksemplar sehari, bahkan kadang – kadang 300 eksemplar.
Beberapa tahun kemudian Waspada mulai menerima distribusi kertas dari pemerintah sebanyak 5.000 eksemplar sehari. Dan terus bertambah
hingga menjadi 25.000 eksemplar di tahun 1956. Kenaikan ini memperbesar kehidupan Waspada secara perlahan. Sejak Agustus 1961 permintaan
Universitas Sumatera Utara
menjadi pelanggan Waspada terus meningkat. Daerah penyebaran dan agennya juga bertambah. Hal ini disebabkan keamanan negara yang
berangsur – angsur pulih dan menurunnya tingkat buta huruf. Pada 1970 H. Mohammad Said mengundurkan diri sebagai pimpinan
Harian Waspada dan digantikan oleh Hj. Ani Idrus, isterinya. Beliau adalah seorang wartawan pejuang yang sudah cukup lama berkecimpung dalam
dunia kewartawanan. Harian yang bermotto Demi Kebenaran dan Keadilan ini, selain
menyajikan berita – berita daerah, nasional, dan internasional yang aktual dan faktual, juga terdapat tulisanartikel ilmiah, serta ruangan khusus seperti
ekonomi, keuangan, olahraga, kesehatan, seni budaya, kampus, dan sebagainya. Kini, Waspada telah berusia 60 tahun. Setiap hari mampu
menyediakan lebih dari 600.000 eksemplar dengan daerah penyebaran yang lebih luas dari Medan dan kawasan Sumatera Utara sampai ke provinsi
Aceh, Riau, dan Jakarta.
Prinsip – prinsip Dasar Waspada
1. Sifat : Umum, independen, dan objektif.
2. Muatan : Informatif eksposisi, investigatif, deskriptif,
argumentatif, analisis, dan dikemas dalam bahasa populer yang santun.
3. Semboyan : Demi Kebenaran dan Keadilan
4. Rubrikasi
Universitas Sumatera Utara
Harian Waspada terbit tujuh hari dalam seminggu. Setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat, Waspada terbit dengan 20 halaman. Sedangkan setiap hari
Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu, Waspada terbit 16 halaman. Khusus hari Minggu, harian Waspada terbit dengan Siaran Minggu
Waspada SMW. Edisi ini dicetak berwarna. Selain itu beritanya dikemas dengan ringan dan bersifat menghibur.
Waspada memiliki rubrik yang terbit setiap hari dan rubrik khusus yang terbit hanya pada hari tertentu, yaitu :
- Berita Utama - Medan Metropolitan
- Nanggroe Aceh Darussalam - Opini
- Tajuk Rencana - Surat Pembaca
- Sudut Batuah - Sumatera Utara
- Bisnis dan Teknologi - Nasional dan Internasional
- Olahraga - Problem Catur
- Teka-teki Silang Rubrik yang tidak tetap :
- Pendidikan setiap senin - Mimbar Jumat setiap Jumat
- Hiburan setiap Minggu - Remaja setiap Minggu
- Kesehatan setiap Minggu - Bacaan Anak-anak setiap Minggu
- Galeri setiap Sabtu - Agenda tidak tetap
Universitas Sumatera Utara
Susunan Kepengurusan Harian Waspada
Pendiri : H. Mohammad Said 17 Agustus 1905 – 26
April 1995 Hj. Ani Idrus 25 November 1918 – 9
Januari 1999 Komisaris Utama
: Tribuana Said Direktur Utama
: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM Pemimpin Umum
: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM Pemimpin RedaksiPen. Jawab : H. Prabudi Said
Wakil Pem. UmumWapemred : H. Teruna Said Redaktur Pelaksana
: H. Azwir Tharir, Sofyan Harahap Pemimpin Perusahaan
: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM Wakil Pemimpin Perusahaan : Drs. H. Bahtiar Tanjung
Penerbit : PT Penerbitan Harian Waspada
Percetakan : PT Prakarsa Abadi Press
SIUPP : 065SKMENPENSIUUPA.71985
Alamat : Jl. Letjen SupraptoBrigjen Katamso No. 1,
Medan 20151, Telp. 061 4150858, Faks. 061 4510025
E-mail :
redaksiwaspada.co.id
Website :
http:www.waspada.co.id
Kantor Perwakilan : JAKARTA - Bumi Warta Jaya, Jl. Kebon
Sirih Timur Dalam No. 3, 10340 Telp. 021 31922216, Faks. 021 3140817
Universitas Sumatera Utara
BANDA ACEH - Jl. Ratu Syafiatuddin No.
21-C, 23122 Telp. Faks. 0651 22385 LHOSEUMAWE - Jl. Iskandar Muda No.
65A, Telp. 0645 42109
Universitas Sumatera Utara
III.2. METODOLOGI PENELITIAN III.2.1. Metode Penelitian
Penelitian mengenai Tibo cs dalam pemberitaan surat kabar ini menggunakan perangkat framing Robert N. Entman untuk melihat
bagaimana harian Sumut Pos dan Waspada mengkonstruksi hukuman eksekusi mati Tibo cs dalam pemberitaannya.
III.2.2. Populasi dan Sampel III.2.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah berita mengenai Tibo cs di harian Sumut Pos dan Waspada mulai November 2005 sampai dengan September
2006.
III.2.2.2. Sampel
Peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel dengan cara menentukan sampel
melalui kriteria – kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria penentuan sampel tersebut yaitu :
1. Semua berita yang terkait dengan hukuman eksekusi Tibo cs setelah permohonan grasi ditolak di harian Sumut Pos dan Waspada.
2. Bentuk beritanya hanya berupa straight news, depth news, dan feature story.
Dengan berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah, Sumut Pos berjumlah 21 berita. Sedangkan Waspada
berjumlah 25 berita.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Berita Terkait Putusan Hukuman Mati Tibo Cs Setelah Penolakan
Grasi oleh Presiden pada Harian Sumut Pos No
Judul Berita Rubrik
Hlm Edisi
1 Pengacara Tibo cs
Laporkan 16 Orang ke Mabes Polri
Nasional 5
Kamis 2 Feb 2006
2 Tibo Selalu Berdoa dan
Menganyam Bambu -
1 Kamis 9 Mar 2006
3 Eksekusi Tibo Tak
Terpengaruh PK II Nasional
3 Minggu 12 Mar
2006 4
Sakramen Tobat Terpaksa Dilakukan di
Depan Sel -
1 Sabtu 12 Agt 2006
5 Karena Tibo Paus
Surati Pemerintah -
1 Minggu 13 Agt
2006 6
Kejagung : Tibo Tetap Akan Dieksekusi
Nasional 2
Senin 14 Agt 2006 7
Eksekusi Tibo cs Ngambang
- 1
Jumat 18 Agt 2006 8
Jelang Eksekusi Tibo Belum Boleh Dibesuk
Nasional 3
Minggu 20 Agt 2006
9 Kejagung Ngotot
Eksekusi Tibo cs -
1 Kamis 31 Agt 2006
10 Eksekusi Tibo Tergantung Kapolda
Baru Nasional
2 Sabtu 2 Sep 2006
11 Tibo Jalani Hukuman Mati
- 1
Rabu 20 Sep 2006 12 Jalan Depan LP Palu
Ditutup -
1 Kamis 21 Sep2006
13 Tibo Dieksekusi -
1 Jumat 22 Sep 2006
14 NTT Rusuh 205 Napi Kabur
- 1 Head
line Sabtu 23 Sep 2006
15 Makam Dominggus Dibongkar
- 1
Sabtu 23 Sep 2006 16 Kalla : Eksekusi Tibo
Bukan Sentimen Agama
- 1
Sabtu 23 Sep 2006
17 Kantor Polisi Dilempari
- 1
Sabtu 23 Sep 2006 18 165 Narapidana
Atambua Buron -
1 Minggu 24 Sep
2006 19 Jenasah Dominggus
Disambut Air Mata -
1 Senin 25 Sep 2006
20 Ditembak Enam Peluru Tajam
- 1
Rabu 27 Sep 2006
Universitas Sumatera Utara
21 Mabes Keberatan Otopsi Dominggus
- 1
Kamis 28 Sep 2006
Sumber : Data olahan peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Berita Terkait Putusan Hukuman Mati Tibo Cs Setelah Penolakan
Grasi oleh Presiden pada Harian Waspada No
Judul Berita Rubrik
Hlm Edisi
1 Grasi Tiga Terpidana
Mati Kerusuhan Poso Ditolak
Nasional 2
Jumat 11 Nov 2005
2 Tidak Lama Lagi
Terpidana Kerusuhan Poso Ditembak Mati
Nasional 2
Sabtu 12 Nov 2005
3 Segera Dieksekusi Tiga
Terpidana Mati Kasus Kerusuhan Poso
- 1
Sabtu 25 Mar 2006
4 Eksekusi Tiga
Terpidana Mati Kasus Poso Ditunda
Berita Utama
2 Sabtu 1 Apr 2006
5 Eksekusi Terpidana
Mati Tibo cs Polri Siapkan 49 Penembak
Nusantara 23
Jumat 7 Apr 2006
6 Eksekusi Tibo cs
Ditunda -
1 Rabu 12 Apr 2006
7 Tibo dkk : Majelis
Gereja Terlibat Kerusuhan Poso
- 1 Head
line Minggu 16 Apr
2006
8 GPMI Desak Aparat
Hukum Tindaklanjuti Informasi Tibo cs
Nusantara 19
Selasa 18 Apr 2006
9 Tibo cs Dieksekusi
Regu Tembak Sabtu Depan
- 1
Kamis 10 Agt 2006
10 Paus Minta Eksekusi Tibo cs Ditunda
- 1
Sabtu 12 Agt 2006 11 Tibo dkk Membunuh
Manusia Tak Berdosa -
1 Minggu 13 Agt
2006 12 Widodo AS : Eksekusi
Tibo cs Tetap Akan Dilaksanakan
- 1
Senin 14 Agt 2006
13 Eksekusi Tibo cs Dijadwal Ulang
- 1
Selasa 15 Agt 2006 14 Muslim Poso Kecewa
Berat Penundaan Eksekusi Tibo cs
- 1
Rabu 16 Agt 2006
15 Penundaan eksekusi Tibo Bentuk Keraguan
Pemerintah Nusantara
9 Kamis 24 Agt 2006
16 Polda Sulteng Siap Eksekusi Tibo cs
Nusantara 9 Rabu 6 Sep 2006
Universitas Sumatera Utara
17 HTI Desak Eksekusi Tibo cs Sebelum
Ramadhan Nusantara 15
Senin 18 Sep 2006
18 Tibo cs Dikabarkan Dieksekusi 21
September -
1 Selasa 19 Sep 2006
19 Jadwal Eksekusi Tibo cs Masih Simpang Siur
- 1
Rabu 20 Sep 2006 20 Amankan Eksekusi
Tibo cs Polri Kerahkan 4000 Personil
Nusantara 7 Rabu 20 Sep 2006
21 36 Penembak Jitu Eksekusi Tibo cs
- 1
Jumat 22 Sep 2006 22 Pasca Eksekusi Tibo
Aksi Anarkis Marak -
1 Sabtu 23 Sep 2006
23 Bom Aktif Ditemukan Warga Kupang
- 1
Senin 25 Sep 2006 24 Tiga Dalang Kerusuhan
di Maumere Ditahan Nusantara
15 Senin 25 Sep 2006
25 Kapolri Bantah Tibo cs Disiksa Sebelum
Dieksekusi Mati Nusantara 15
Kamis 28 Sep 2006
Sumber : Data olahan peneliti.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah teks berita terkait mengenai hukuman eksekusi terhadap Tibo cs dalam harian Sumut Pos dan Waspada,
tetapi tidak termasuk ke dalamnya foto berita.
III.2.4. Teknik Pengumpulan Data
Data – data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data dokumentasi, yaitu data – data yang dikumpulkan dari bahan –
bahan berita terkait pada harian Sumut Pos dan Waspada. b.
Data kepustakaan, yaitu data – data yang dikumpulkan dari literatur atau referensi yang relevan yang mendukung penelitian. Seperti buku –
buku ilmu komunikasi, buku – buku jurnalistik, buku – buku analisis wacanateks media framing, dan buku – buku metode penelitian
kualitatif. c.
Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman. Peneliti mewawancarai pihak redaksi masing
– masing harian.
III.2.5. Teknik Analisis Data
Metode penelitian kualitatif, mengharuskan peneliti tidak hanya mengandalkan kemampuan diri dalam mengupas suatu objek penelitian
melalui alat ukur yang layak, tetapi lebih dari itu; kemampuan panca indera, feeling, intuisi, serta kepekaan peneliti terhadap lingkungan di mana
Universitas Sumatera Utara
penelitian itu berlangsung berada adalah lebih menentukan keberhasilan analisis tersebut. Selain itu pula, kemampuan mengantisipasi serta
menginterpretasi data adalah amat dibutuhkan, sehingga mampu mengungkap rahasia di balik data yang kasat mata serta sesuatu yang
dimaknakan Burhan Bungin, 2001:290. Peneliti akan melakukan penafsiran terhadap teks – teks berita yang
sudah ditabulasikan tersebut. Dimulai dari membaca teks – teks berita tersebut, meresapi dan mengerti ke dalam suratkabar yang diteliti. Bukannya
untuk membandingkan antara konstruksi realitas dengan realitas yang sebenarnya, namun untuk membandingkan konstruksi antarberbagai
suratkabar dalam memaknai realitas. Dan pada akhirnya peneliti akan mengambil kesimpulan dari analisis teks – teks berita tersebut. Karena
penelitian ini memakai konsep framing Robert N. Entman, maka peneliti akan menganalisa data dengan cara mentabulasikan data – data yang sudah
ada ke dalam tiga tabel berikut :
Tabel 1 : Subjek penelitian. Judul
Rubrik Halaman
Edisi
Pada tabel 1 ini peneliti akan melakukan pemilahan terhadap berita – berita yang akan diteliti perihal judul, rubrik, halaman, dan edisi, sesuai
dengan nama hariannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 : Isi berita. Judul
Isi Berita Sumber Berita
Pada tabel 2 ini peneliti akan memaparkan isi masing – masing berita secara ringkas. Peneliti akan meringkas isi berita – berita yang telah
dijadikan sebagai sampel.
Tabel 3 : Frame yang digunakan harian. Problem Identification
Causal Interpretation Moral Evaluation
Treatment Recommendation
Untuk menjaga seluruh detail analisis, penelitian dilakukan dengan menganalisa per berita. Setelah melakukan analisis terhadap data – data
yang ada, pada tabel 3 peneliti akan menentukan frame yang digunakan oleh masing – masing media dalam memberitakan Tibo cs. Serta mengambil
kesimpulan dari rangkaian analisis yang didapat dari setiap berita yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN