Pengertian Informed Consent Tinjauan Tentang Informed Consent

hasil, prestasi yang harus diberikan oleh dokter berupa hasil tertentu http: www. kantor hukum-lhs.com. Dalam hal perjanjian, maka para pihak yaitu dokter dan pasien bebas untuk menentukan isi dari perjanjian yang mereka sepakati bersama, dengan syarat tidak bertentangan dengan undang-undang, kepatutan, kepantasan dan ketertiban. Pada perjanjian terapeutik antara dokter dan pasien, dokter tidak menjanjikan kesembuhan pasien, tetapi dokter berupaya semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien.

3. Tinjauan Tentang Informed Consent

a. Pengertian Informed Consent

Informed consent terdiri dari dua kata yaitu informed yang berarti telah mendapat penjelasan atau keterangan informasi, dan consent yang berarti persetujuan atau memberi izin. Jadi informed consent mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, 1999:68. Menurut Veronika Komalawati, informed consent dirumuskan sebagai suatu kesepakatanpersetujuan pasien atas upaya medis yang akan dilakukan dokter terhadap dirinya setelah memperoleh informasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat dilakukan untuk menolong dirinya disertai informasi mengenai segala risiko yang mungkin terjadi Veronika Komalawati, 1989:86. Sebagai penyempurnaan, dikeluarkan Permenkes No. 585 Menkes Per IX 1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik. Dalam peraturan ini menjelaskan istilah Persetujuan Tindakan Medis yang berarti : ”persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut”. Jadi informed consent secara umum dapat dirumuskan sebagai penegasan tertulis atas suatu tindakan atau keputusan pasien yang diambil secara bebas dan rasional sesudah mengetahui dan mengerti untuk apa persetujuan tersebut diberikan. Adapun informed consent terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, 1999:69 : 1 Implied Constructive Consent Keadaan Biasa Tindakan yang bila dilakukan, telah diketahui, telah dimengerti oleh masyarakat umum, sehingga tidak perlu lagi dibuat tertulis. Persetujuan ini diberikan pasien secara tersirat tanpa pernyataan tegas. Isyarat ini dapat dilihat dokter dari sikap dan tindakan pasien. Misalnya melakukan suntikan kepada pasien atau pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium. 2 Implied Emergency Consent Keadaan Gawat Darurat Bila pasien dalam kondiri gawat darurat sedangkan dokter perlu melakukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa pasien, sementara pasien dan keluarganya tidak bisa membuat persetujuan pada saat itu, maka dokter dapat melakukan tindakan medis terbaik. Seperti pasien yang sesak nafas, henti nafas, atau henti jantung. 3 Expressed Consent Bisa LisanTertulis Bersifat Khusus Persetujuan yang dinyatakan baik lisan ataupun tertulis, bila yang akan dilakukan melebihi prosedur pemeriksaan atau tindakan biasa. Dalam keadaan demikian hendaknya disampaikan terlebih dahulu tindakan apa yang akan dilakukan sehingga tidak terjadi salah pengertian. Misalnya mencabut kuku pasien, tindakan pembedahan.

b. Prinsip-prinsip yang Mendasari Informed Consent