METODE PENELITIAN Manajemen Risiko Produksi Jamur Tiram Putih pada Unit Usaha Milik Bapak Sukamto di Desa Cipayung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

32

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha budidaya jamur tiram putih milik Bapak Sukamto yang berlokasi di desa Cipayung Kecamatan Megamendung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan adanya ketersediaan data yang dapat menjawab kebutuhan dalam penelitian yang akan dilaksanakan selain itu juga karena usaha budidaya jamur milik Bapak Sukamto dalam membudidayakan jamur, dari hasil panen yang diperoleh mengalami variasi dalam jumlah produksi yang berakibat pada fluktuasi produktivitas jamur tiram putih selain itu juga karena pertimbangan kecamatan Megamendung merupakan sentra produksi jamur terbesar di Bogor. Penelitian ini berlangsung selama satu tahun kegiatan yang berlangsung meliputi pengumpulan data untuk keperluan pengolahan data. Pengumpulan data pada usaha budidaya jamur tiram putih berlangsung pada bulan November 2011 sampai dengan Desember 2011.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, pencatatan dengan melakukan wawancara dengan pemilik usaha jamur tiram putih untuk mengetahui proses budidaya dan produksi, risiko produksi yang dihadapi dalam melakukan budidaya jamur tiram putih, penyebab risiko yang terjadi pada usaha jamur tiram putih dan mengetahui bagaimana proses penanganan risiko yang selama ini telah dilakukan dalam melakukan budidaya jamur tiram putih. Proses wawancara dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan maupun menggunakan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari buku, artikel, skripsi, disertasi serta data-data instansi terkait yang mendukung penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik BPS, Direktorat Jenderal Hortikultura, skripsi terdahulu internet dan instansi lain yang terkait dengan penelitian, serta data sekunder yang diperoleh dari pihak 33 pemilik usaha jamur tiram putih yang meliputi data jumlah baglog dan data produksi. Jenis dan sumber data penelitian disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Jenis dan Sumber Data Penelitian No. Jenis Data Sumber 1. Data Primer Pengamatan langsung, pencatatan, dari pengamatan dan wawancara langsung dengan pemilik usaha dan kuisioner 2. Data Sekunder Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura Skripsi Terdahulu, internet dan instansi lain yang terkait dengan penelitian.

4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Semua data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisis dengan Microsoft Excel 2007 dan kalkulator untuk mengetahui besarnya risiko yang dihadapi dan strategi penanganan risiko yang diterapkan pada usaha budidaya jamur tiram putih. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui gambaran umum budidaya jamur tiram putih. Sedangkan analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan dengan melihat penyimpangan yang terjadi antara nilai yang diharapkan dengan nilai yang terjadi. Beberapa pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah ragam variance, simpangan baku standar deviation , dan koefisien variasi coefficient variation serta menggunakan metode nilai standar atau distribusi z dalam menghitung kemungkinan atau probabilitas terjadinya suatu risiko dan perhitungan nilai VaR Value at Risk untuk menghitung dampak dari risiko yang dialami.

4.3.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis keadaan umum usaha jamur tiram putih dan manajemen risiko yang diterapkan pada usaha budidaya jamur tiram putih. Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui sumber-sumber risiko yang terjadi pada usaha budidaya jamur tiram putih. Analisis ini dilakukan dengan mengaitkan teori risiko yang ada dengan kondisi dilapang, sehingga didapatkan strategi penanganan risiko produksi untuk mengetahui masalah yang 34 ditimbulkan oleh risiko produksi dapat diminimalisir. Metode analisis deskriptif untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan dalam usaha jamur tiram putih dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan diskusi dengan pemilik usaha, karyawan dan pihak terkait. 4.3.2. Analisis Kuantitatif 4.3.2.1. Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang di lakukan pada penelitian ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan. Dalam mengukur penyimpangan dapat menggunakan beberapa ukuran diantaranya yaitu ragam variance, simpangan baku standard deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Ukuran-ukuran tersebut merupakan ukuran statistik yang dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai harapan Expected Return Jumlah dari nilai-nilai kemungkinan yang diharapkan terjadi probabilitas peluang dari masing-masing kejadian tidak pasti disebut juga dengan nilai harapan. Nilai harapan juga merupakan besaran perolehan atau yang diperkirakan akan didapatkan kembali dalam melakukan suatu kegiatan usaha. Nilai harapan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Expected Return. Rumus Expected return dapat dilihat dibawah ini Elton dan Gruber 1995 diacu dalam Ginting 2009 : Dimana : ∑R i = Expected return P ij = Peluang dari suatu kejadian i = aset j = kejadian R ij = Return b. Peluang Probability Kemungkinan terjadinya suatu pristiwa disebut juga dengan peluang. Peluang hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan 35 harga mutlak dalam suatu kondisi. Nilai peluang ditentukan berdasarkan pengalaman dan faktor dari variable-variabel yang mempengaruhi suatu kejadian yang akan dihitung nilai peluangnya. Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan usaha. Nilai peluang ditentukan dengan mengobservasi kejadian yang sudah terjadi. Kejadian-kejadian tersebut kemudian diekspresikan sebagai persentase dari total exposure dalam rangka mendapatkan estimasi empiris dari probabilitas. Nilai dari peluangprobabilitas terletak antara 0 dan 1. Jika nilai peluang adalah 1 maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Dengan kata lain peristiwa yang diperkirakan pasti akan terjadi. Nilai peluang dapat dihitung dengan rumus Elton dan Gruber 1995 diacu dalam Ginting 2009 : Pengukuran peluang pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Pada perhitungan peluang ini digunakan tiga kondisi yaitu kondisi tinggi, normal dan rendah. Pengukuran sejauh mana risiko yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan usaha terhadap hasil atau pendapatan yang diperoleh perusahaan digunakan pendekatan sebagai berikut : 1. Variance Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber 1995 diacu dalam Ginting 2009 : Dimana : σ t 2 = Variance dari return P ij = Peluang dari suatu kejadian i = aset j = kejadian 36 R ij = Return Nilai variance menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya, semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut. 2. Standard Deviation Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Secara sistematis standard deviation dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber 1995 diacu dalam Ginting 2009 : Dimana : σ i 2 = Variance σ i = Standard deviation Makna dari ukuran standard deviation seperti halnya variance, yaitu semakin kecil nilai standard deviation, maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. 3. Coefficient Variation Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau expected return. Secara matematis, coefficient variation dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber 1995 diacu dalam Ginting 2009 : CV = Dimana : CV= Coefficient variation σ i = Standard deviation Coefficient variation dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai coefficient variation , maka semakin rendah risiko yang dihadapi. Risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko probabilitas dan besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Ukuran pertama 37 dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya probabilitas yang mengacu pada seberapa besar probabilitas risiko akan terjadi. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah menggunakan metode nilai standar z-score. Metode ini dapat digunakan apabila ada data historis dan data berbentuk kontinus atau desimal dan dengan metode ini dapat diketahui besarnya kemungkinan suatu ukuran atau nilai yang berada lebih besar atau lebih kecil dari nilai standard Kountur, 2008. Langkah yang perlu dilakukan adalah Kountur, 2006 1. Menghitung rata-rata Rumus menghitung rata-rata adalah: Keterangan: = rata-rata xi = data per i n = jumlah data Rata-rata yang dimaksud pada rumus ini adalah rata-rata terjadinya risiko yang dianggap merugikan perusahaan yang akan ditentukan oleh perusahaan. 2. Menghitung standar deviasi 3. Menghitung nilai standar z-score risiko z = 4. Menghitung probabilitas terjadinya risiko Probabilitas dihitung dari tabel distribusi z. Cari nilai z pada sisi kiri dan bagian atas, pertemuan antara nilai z pada isi tabel merupakan probabilitas yang dicari. 38 Dari tabel z distribusi yang didapat maka dapat diketahui bahwa besarnya probabilitas atau peluang dari suatu risiko akan terjadi. Besarnya peluang terjadinya suatu risiko dinyatakan dalam bentuk persentase.

4.3.2.2. Analisis Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan budidaya jamur tiram putih. Kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi sebagai akibat dari terjadinya sumber-sumber risiko. Menurut Kountur 2008, VaR dapat dihitung dengan rumus berikut: Keterangan: VaR = dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko = nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko z = nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5. s = standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko n = banyaknya kejadian berisiko Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung VaR adalah: 1. Menentukan risikonya. 2. Mengumpulkan data historis tentang besarnya kerugian dalam rupiah yang diderita atau risiko tersebut. 3. Menghitung rata-rata kerugian yang diderita. 4. Menghitung deviasi standar s. 5. Menentukan tingkat keyakinan yang diinginkan 95 6. Mencari nilai z sesuai dengan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan 7. Mengitung VaRnya. 39 Dari hasil perhitungan VaR dapat diketahui bahwa seberapa besar kerugian yang dialami oleh perusahaan dari terjadinya suatu risiko. Penggunaan tingkat keyakinan 95 menyatakan bahwa hasil perhitungan VaR perusahaan dapat mengalami kerugian maksimal sesuai dari perhitungan tersebut, namun kemungkinan 5 perusahaan dapat mengalami kerugian melebihi dari jumlah perhitungan tersebut.

4.3.3. Pemetaan Risiko

Kountur 2008 mengemukan sebelum menangani risiko, hal yang perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta adalah gambaran mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal dan horizontal yang megambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak. Peta risiko dapar dilihat pada Gambar 3. Probabilitas Besar Kecil Dampak Rp Kecil Besar Gambar 3. Peta Risiko Menurut Kountur 2008 Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dapat dibagi kedalam dua bagian besar yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Demikian juga dampak risiko dapat dibagi kedalam dua bagian besar yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara kemungkinan besar dan kemungkinan kecil ditentukan oleh manajemen. Namun pada umumnya, risiko-risiko yang probabilitas terjadinya 20 atau lebih besar dianggap sebagai kemungkinan besar sedangkan dibawah 20 dianggap sebagai kemugkinan kecil Kountur, 2008. Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 40 Kountur 2008 Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisinya berada dimana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Untuk mengetahui posisi yang sebenarnya, maka perlu dihitung status risikonya. Status risiko diperoleh dari hasil perkalian antara probabilitas dan dampak. Dari status risiko akan diketahui mana risiko-risiko yang paling besar sampai yang paling kecil maupun yang paling tidak berisiko.

4.3.4. Penanganan Risiko

Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menangani risiko yang terjadi diantaranya yaitu: a. Penghindaran risiko preventif Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam kemungkinan atau probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan menangani risiko yang berada pada kuadran 1 dan 3. Penanganan risiko dengan menggunakan strategi preventif, maka risiko yang ada pada kuadran 1 akan bergeser ke kuadran 2 dan risiko yang berada pada kuadran 3 akan bergeser ke kuadran 4 Kountur, 2006. Penanganan risiko dengan menggunakan strategi preventif dapat dilihat pada Gambar 4. Probabilitas Besar Kecil Dampak Rp Kecil Besar Gambar 4. Preventif Risiko Menurut Kountur 2008 Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 41 b. Mitigasi risiko Strategi mitigasi risiko Kountur, 2006 digunakan untuk meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Risiko berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi dapat dilihat pada Gambar 5. Probabilitas Besar Kecil Dampak Rp Kecil Besar Gambar 5. Mitigasi Risiko Menurut Kountur 2008 Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran 2 akan bergeser ke kuadran 4 dan risiko yang berada pada kuadran 1 akan bergeser ke kuadran 3. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan dan pengalihan risiko Kountur, 2006. Hanafi 2006, memberikan alternatif strategi untuk menghadapi risiko selain penanganan dengan preventif dan mitigasi dapat dilihat seperti pada Gambar 6. 1. Probabilitas kecil dan dampak kecil: low control Perusahaaan bisa menerapkan pengawasan yang rendah terhadap risiko pada kategori ini. 2. Probabilitas kecil dan dampak besar: detect and monitor Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 42 Jika terjadi risiko pada jenis ini. Perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar dan kemungkinan akan mengalami kebangkrutan. 3. Probabilitas besar dan dampak kecil: monitor Perusahaan bisa memonitor risiko-risiko yang ada pada kuadran ini untuk memastikan bahwa risiko tersebut masih berada pada wilayah normal. 4. Probabilitas besar dan dampak besar: prevent at source Tipe risiko ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi bisa mengendalikan risiko, dan dapat mengakibatkan kebangkrutan. Probailitas Besar Kecil DampakRp Kecil Besar Gambar 6. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko Menurut Kountur 2008 Kuadran 2 Detect and Monitor Kuadran 1 Prevent at Source Kuadran 4 Low Control Kuadran 3 Monitor 43

V. GAMBARAN UMUM USAHA MILIK BAPAK SUKAMTO