36 instrumen penelitian dan didasarkan pada refleksi dari tiap siklus
tindakan.
9. Teknik Pengkajian Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau keshahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
23
Prosedur yang dugunakan dalam uji validitas ini adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor pada butir soal dengan skor total. Adapun
rumus yang digunakan untuk menganalisis validitas instrumen penelitian adalah rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut:
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi x dan y X = skor total
Y = Skor pada masing-masing butir soal N = Jumlah subyek
Penskoran soal objektif menggunakan perskoran dikhotomi asli yaitu skor satu 1 jika jawaban benar dan skor nol 0 jika jawaban salah.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian… Hal: 144-145
37 Jumlah soal yang diujikan sebanyak 40 butir. Kisi-kisi soal prestasi PAI
dapat dilihat pada tabel berikut. Dalam uji validitas instrumen dengan rumus korelasi product
moment dari Karl Pearson ini mengkorelasikan skor butir dan skor total,
kemudian angka hasil hitung dikonsultasikan dengan tabel product moment
pada taraf signifikansi 5 dari N= 20. Butir atau item soal dikatakan valid jika r
tabel xy
r ≥
. Adapun data analisis butir soal yang dicapai oleh 36 untuk 20 butir soal pada masing-masing tes terdapat pada
lampiran. Dengan menggunakan bantuan program SPSS dalam menganalisis
intrumen menunjukkan bahwa dari hasil analisis korelasi antara masing- masing skor pertanyaan, hasil yang bisa diperoleh adalah:
1 Korelasi koefisien dari butir pertanyaan ke 1 sampai butir pertanyaan ke 20 pada soal tes I, II dan III dengan skor untuk masing-masing total
pertanyaan adalah signifikan secara statistik. 2 Dengan semua butir pertanyaan yang berkorelasi positif dengan
konsep hasil uji instrumen, maka kesimpulan yang bisa diambil adalah butir soal ini dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas Instrumen Apabila instrument sudah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya
adalah menguji reliabilitas instrument untuk menunjukkan kestabilan dalam mengukur.
38 Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
24
Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas instrument ini adalah rumus Alpha
25
. Adapun bentuk rumusnya sebagai berikut:
r ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ −
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− =
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k =
banyaknya butir pertanyaan
2
∑
b
σ = jumlah varian butir soal
2 1
σ = varians total Setelah 60 butir soal dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya
adalah mengukur reliabilitas dari instrumen tersebut untuk menunjukkan konsistensi dari instrumen tersebut dalam mengukur gejala yang sama di
lain kesempatan. Untuk uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha dengan bantuan
program SPSS dengan metode Cronbach Alpha.dari hasil analisis diketahui sebagai mana dapat dilihat pada tabel berikut ini:
24
Ibid, Hal: 154
25
Arief Furchan. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2004, Cet.I, Halm: 171
39
Tabel 3: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Pokok bahasan Sebaran
Soal Nilai
Alpha
Tes I - Hukum Bacaan Nun
Mati atau Tanwin dan Mim Mati
1-20 0,834
Tes II - Iman Kepada Malaikat
1-20 0,842
Tes III - Perilaku Terpuji
1-20 0,817
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa desain tersebut reliabel.
F. Sistematika Pembahasan