32
Daya Gabung Umum
Nilai DGU tertinggi dan positif untuk karakter panjang tongkol dimiliki oleh genotipe 276-4 sebesar 0.39 di lokasi Bogor dan sebesar 0.66 di lokasi Lampung
Tabel 8. Pada karakter jumlah biji per tongkol, baik di lokasi Bogor maupun Lampung, Genotipe 425-3 memberikan nilai DGU tertinggi dan positif, yaitu masing-
masing sebesar 14.34 dan 22.19. Sementara itu, untuk karakter bobot 1000 biji, genotipe 969 memiliki nilai tertinggi dan positif di kedua lokasi, yaitu sebesar 8.85
dan 9.48. Ini menunjukkan bahwa genotipe 276-4, 425-3 dan 969 memiliki kemampuan bergabung yang baik dengan genotipe yang lain. Persilangan dengan
performa yang baik setidaknya memiliki satu tetua dengan nilai DGU yang tinggi Chaudhary et al., 2000.
Tabel 10. Rekapitulasi nilai DGU 8 genotipe galur tetua di dua lokasi
Genotipe Panjang Tongkol
Jumlah Biji per Tongkol
Bobot 1000 Biji Bogor
Lampung Bogor
Lampung Bogor
Lampung P1 276-4
0.39 0.66 12.49 -3.63
-3.65 6.04 P2 261-2
-0.23 -0.50
-27.98 -35.38
1.15 1.04
P3 425-3 0.07
0.06 14.34 22.19
-4.79 -5.21 P4 426
0.32 0.30
11.22 1.95
4.69 3.54
P5 605 0.08
0.08 6.64
7.41 4.58
-1.04 P6 612
0.19 -0.03
-19.05 0.52
-5.62 -3.44
P7 786 -1.06
-1.45 -1.62
-7.03 -5.21
-10.42 P8 969
0.25 0.30
3.96 13.98
8.85 9.48
SE gi-gj 0.17
0.11 7.42
7.79 3.06
3.46 BK 0.33
0.21 14.54
15.26 5.99
6.78 Genotipe
Diameter Tongkol Bobot Tongkol Panen
Hasil Bogor Lampung Bogor Lampung Bogor Lampung
33 Tabel 11. Rekapitulasi nilai DGU 8 genotipe galur tetua di dua lokasi
Nilai DGU tetinggi dan positif untuk karakter diameter tongkol terdapat pada genotipe 605, yaitu sebesar 0.07 dan 0.08 pada masing-masing lokasi Tabel 9. Pada
karakter bobot tongkol panen dan hasil, baik di lokasi Bogor maupun Lampung, genotipe 969 memberikan nilai tertinggi dan positif.
Panjang tongkol, jumlah biji per tongkol , bobot 1000 biji, diameter tongkol dan Bobot tongkol panen merupakan karakter yang mewakili komponen hasil,
sehingga nilai DGU yang tinggi dan positif yang diharapkan. Tetua dengan nilai DGU yang tinggi diharapkan dapat menjadi galur murni superior untuk program
perakitan varietas bersari bebas. Menurut Sujiprihati 2001, galur murni dengan nilai DGU komponen hasil yang tinggi belum tentu memiliki nilai DGU tinggi pula untuk
karakter hasil pipilan kering.
Daya Gabung Khusus
Di lokasi Bogor, persilangan P4P6 memiliki nilai DGK tertinggi untuk karakter panjang tongkol dan jumlah biji per tongkol. Untuk karakter bobot 1000 biji
persilangan P2P3 memiliki nilai DGK tertinggi dan positif Tabel 10. Dapat dilihat bahwa masing-masing pasangan galur merupakan persilangan antara galur yang
memiliki DGU yang sedang dengan DGU yang rendah, menghasilkan Nilai DGK yang cukup tinggi, menunjukkan bahwa pada karakter-karakter tersebut terdapat
interaksi antara gen aditif dan dominan Pradhan et al. 2005.Tetua – tetua dengan
P1 276-4 -0.07 -0.04
0.13 0.15
206.67 249.75 P2 261-2
-0.08 -0.08 -0.33
-0.20 -545.85 -307.00
P3 425-3 -0.07 -0.02
0.21 0.20
339.66 291.53 P4 426
0.05 0.03 0.12
0.18 187.87 308.46
P5 605 0.07 0.08
0.14 -0.04
229.30 -49.18 P6 612
-0.10 0.01 -0.17
0.02 -282.79 46.65
P7 786 0.05 -0.04
-0.38 -0.58
-621.21 -977.77 P8 969
0.02 0.07 0.30
0.26 486.34 437.57
SE gi-gj 0.03
0.02 0.06
0.06 91.11
100.52 BK
0.05 0.03
0.11 0.11
178.57 197.01
34 nilai DGK komponen hasil yang tinggi diarahkan dalam pembentukan varietas
hibrida.
Tabel 12. Nilai DGK 14 kombinasi terbaik persilangan dialel 8x8 di lokasi Bogor. Persilangan Panjang
Tongkol Jumlah Biji per Tongkol
Bobot 1000 Biji P2P3 0.23
14.20 21.56
P7P8 1.23 8.80
20.10 P4P6
1.94 38.31 19.69