Karakteristik Hutan Rakyat Pengertian Dinamika Kelompok

pendapatan dari menjual kayu hasil hutan rakyat baik dalam bentuk pohon berdiri maupun dalam bentuk bahan bakar. Penjualan kayu hasil hutan rakyat ini biasanya dilakukan apabila ada kebutuhan yang sangat mendesak dan keuangan yang ada kurang mampu mencukupi Suharjito 2000. Menurut Jaffar 1993, pembangunan hutan rakyat bertujuan untuk: 1. Meningkatkan produktivitas lahan kritis atau area yang tidak produktif secara optimal dan lestari. 2. Membantu keanekaragaman hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat. 3. Membantu dalam penyediaan kayu bangunan dan bahan baku kayu industri serta bahan bakar. 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di pedesaan. 5. Memperbaiki tata air dan lingkungan, khususnya pada lahan milik rakyat yang berada di kawasan perlindungan hulu daerah aliran sungai. Departemen Kehutanan 1997, menegaskan bahwa tujuan pokok pengembangan hutan rakyat adalah : 1. Memenuhi kebutuhan kayu 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3. Memperluas kesempatan kerja 4. Salah satu upaya pengentasan kemiskinan

2.2 Karakteristik Hutan Rakyat

Hutan rakyat di Jawa pada umumnya hanya sedikit yang memenuhi luasan sesuai dengan definisi hutan, yaitu minimal harus memiliki 0,25 ha. Hal tersebut disebabkan karena rata-rata pemilikan lahan di Jawa sangat sempit. Dengan sempitnya pemilikan lahan setiap keluarga, ini mendorong kepada pemiliknya untuk memanfaatkan seoptimal mungkin. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada umumnya pemilik berusaha memanfaatkan lahan dengan membudidayakan tanaman-tanaman yang bernilai tinggi, cepat menghasilkan, tanaman konsumsi sehari-hari. Karenanya hamparan hutan rakyat yang kompak dengan luasan cukup biasanya ditemui pada petani yang memiliki lahan diatas rata-rata, pada lahan marginal yang tidakkurang dapat menghasilkan komoditi pangan serta pada lahan-lahan terlantar. Adapun beberapa ciri pengusahaan hutan rakyat menurut Hardjanto 2000, adalah sebagai berikut: 1. Usaha hutan rakyat dilakukan oleh petani, tengkulak dan industri dimana petani masih memiliki posisi tawar yang lebih rendah. 2. Petani belum dapat melakukan usaha hutan rakyat menurut prinsip usaha dan prinsip kelestarian yang baik. 3. Bentuk hutan rakyat sebagian besar berupa budidaya campuran, yang diusahakan dengan cara-cara sederhana. 4. Pendapatan dari hutan rakyat bagi petani masih diposisikan sebagai pendapatan sampingan dan bersifat insidental dengan kisaran tidak lebih dari 10 dari pendapatan total.

2.3 Pengertian Dinamika Kelompok

Di dalam setiap sistem sosial selalu terdapat keinginan dari masing-masing individu untuk menyatu baik berdasarkan keinginan bersama, keyakinan yang sama, tujuan yang sama, asal usul yang sama dan sebagainya. Hal ini merupakan suatu keinginan yang wajar karena dalam diri manusia sebagai makhluk sosial selalu mempunyai keinginan untuk berkumpul atau berkelompok. Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berhimpun atas dasar adanya kesamaan, berinteraksi melalui polastruktur tertentu guna mencapai tujuan bersama dalam kurun waktu yang relatif panjang Soedijanto 2001. Menurut Mardikanto 1993, kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling tolong menolong. Dari definisi tersebut jelas bahwa kelompok merupakan kumpulan orang yang memiliki tujuan, sedangkan kumpulan orang yang tidak memiliki tujuan tidak dapat disebut sebagai kelompok. Kelompok-kelompok dari sistem sosial tersebut tidak statis tetapi dinamis atau bergerak, hidup, aktif dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pergerakan kekuatan yang ada dalam kelompok itulah yang disebut dinamika kelompok. Dinamika kelompok diartikan sebagai suatu studi yang menganalisis berbagai kekuatan yang menentukan perilaku anggota dan perilaku kelompok yang menyebabkan terjadinya gerak perubahan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan Syamsu et al. 1991. Dinamika kelompok merupakan kajian terhadap kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam maupun di lingkungan kelompok yang akan menentukan perilaku anggota kelompok dan perilaku kelompok yang bersangkutan, untuk bertindak atau melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang merupakan tujuan kelompok tersebut Mardikanto 1992. Dinamika kelompok akan mencakup faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok hidup, bergerak, aktif dan efektif dalam mencapai tujuannya.

2.4 Unsur-unsur Dinamika Kelompok