Perubahan dan Pola Penggunaan Lahan di Kota Bekasi

5.2 Perubahan dan Pola Penggunaan Lahan di Kota Bekasi

5.2.1 Perubahan Penggunaan Lahan Kota Bekasi

Penggunaan lahan di Kota Bekasi cenderung mengalami perubahan luas setiap tahunnya. Luas tiap penggunaan lahan di Kota Bekasi pada tahun 2003 dan tahun 2010 disajikan pada Tabel 9. Penggunaan lahan yang mengalami peningkatan luas terbesar adalah kelompok penggunaan lahan terbangun, seperti permukiman tidak teratur, permukiman teratur, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri. Sementara itu penggunaan lahan yang mengalami penurunan luas mengarah ke penggunaan lahan non terbangun, seperti badan air, kebun campuran, lahan kosong, TPLB Tanaman Pertanian Lahan Basah, dan TPLK Tanaman Pertanian Lahan Kering. Selain itu terdapat juga penggunaan lahan yang tidak mengalami perubahan yaitu TPU Tempat Pemakaman Umum. Peta perubahan penggunaan lahan Kota Bekasi disajikan pada Gambar 20. Gambar 20. Peta Perubahan Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2003-2010 Tabel 9. Luas Penggunaan Lahan Tahun 2003, 2010, dan Perubahannya Jenis Penggunaan Lahan Tahun 2003 ha Tahun 2010 ha Perubahan ha Perubahan Badan Air 21.23 20.43 -0.80 -4 Fasilitas Pendidikan 79.88 80.62 0.74 1 Kawasan Industri 602.74 629.20 26.45 4 Kebun Campuran 3820.74 3071.84 -748.90 -20 Lahan Kosong 2255.58 1897.72 -357.86 -16 Permukiman Tidak Teratur 5511.09 6585.28 1074.19 19 Permukiman Teratur 3994.00 4766.73 772.73 19 Ruang Terbuka Hijau 725.47 799.80 74.33 10 Rumput,semak,ilalang 1351.57 1124.31 -227.27 -17 Tempat Pembuangan Akhir 159.31 160.76 1.45 1 Tanaman Pertanian Lahan Basah 2413.36 1815.76 -597.60 -25 Tanaman Pertanian Lahan Kering 360.56 279.70 -80.87 -22 Tempat Pemakaman Umum 62.84 62.84 0.000 Penggunaan lahan di Kota Bekasi pada tahun 2003 didominasi oleh permukiman baik permukiman teratur sebesar 18,5 3994,00 ha maupun permukiman tidak teratur sebesar 25,51 5511,09 ha. Proporsi penggunaan lahan oleh permukiman yang paling besar terdapat di Kecamatan Pondok Gede untuk permukiman tidak teratur sebesar 715, 85 ha dan Kecamatan Bekasi Utara untuk permukiman teratur sebesar 551,28 ha. Hal ini dikarenakan kedua kecamatan tersebut memiliki jumlah penduduk tertinggi di Kota Bekasi pada tahun 2003, yaitu sebanyak 232.110 jiwa di Kecamatan Pondok Gede dan 236.303 jiwa di Kecamatan Bekasi Utara. Penggunaan lahan pada tahun 2010 yang mengalami penurunan luas terbesar adalah kebun campuran. Penggunaan lahan ini mengalami penurunan menjadi 14,22 3071,84 ha, diikuti dengan lahan kosong menjadi 8,78 1897,72 ha dan TPLB mengalami penurunan menjadi 8,40 1815,76 ha. Penurunan luas kebun campuran terbesar terjadi di Kecamatan Pondok Gede, yang sejalan dengan peningkatan luas untuk penggunaan lahan pemukiman tidak teratur. Gambar 21. Luas Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2003-2010 Pada Gambar 21 dapat dilihat peningkatan permukiman tidak teratur sebesar 19 1.074,19 ha, permukiman teratur sebesar 19 727,73 ha, Kawasan Industri 4 26.45 ha, fasilitas pendidikan dan TPA 1 0,74 ha dan 1,45 ha , RTH sebesar 10 74,33 ha. Hal ini diikuti dengan penurunan kebun campuran sebesar 20 748,90 ha, lahan kosong 16 357,86 ha, penggunaan lahan rumput, semak, ilalang sebesar 17 227,27 ha, TPLB dan TPLK sebesar 25 dan 22 597,60 ha dan 80,87 ha. Kecamatan Bekasi Utara adalah kecamatan yang memiliki proporsi ruang terbangun permukiman tidak teratur, permukiman teratur, kawasan industri, fasilitas pendidikan terbesar yaitu sebesar 1.138,93 ha dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 1.339 ha. Penggunaan lahan Kota Bekasi secara spasial disajikan pada Peta Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2003 Gambar 22 dan Peta Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2010 Gambar 23. Gambar 22. Peta Penggunaan Lahan Tahun 2003 Gambar 23. Peta Penggunaan Lahan Tahun 2010 Gambar 22 dan Gambar 23 menunjukkan penggunaan lahan Kota Bekasi bagian Barat yang berbatasan dengan wilayah DKI Jakarta dan Kota Bekasi bagian Timur yang dekat dengan pusat Kota Bekasi didominasi oleh ruang terbangun. Pola ini terbentuk karena dipengaruhi oleh aksesibilitas, yaitu jarak terhadap pusat kegiatan dan jaringan jalan yang memadai. Sementara itu bagian Selatan Kota Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan bagian Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi pada tahun 2003 masih didominasi oleh penggunaan lahan non terbangun. Pada tahun 2010 penurunan luas penggunaan lahan terbesar terjadi di bagian Selatan Kota Bekasi yaitu Kecamatan Jati Asih dan Kecamatan Mustika Jaya. Terbentuknya jalan tol baru di sepanjang Kecamatan Jati Asih menyebabkan banyak penggunaan lahan yang terkonversi, salah satu yang terbesar adalah kebun campuran. Pada Kecamatan Mustika Jaya, penurunan luas terbesar TPLB dikarenakan dikonversi menjadi perumahan teratur. Di dalam konteks pengembangan sumberdaya, konversi lahan pertanian ke non pertanian adalah suatu proses yang bersifat irreversible atau tidak dapat balik. Hal ini berimplikasi bahwa konversi lahan pertanian akan dibarengi dengan perubahan-perubahan orientasi ekonomi, sosial, budaya, dan politik masyarakat yang juga umumnya bersifat irreversible Winoto et al., 1996

5.2.2 Pola Perubahan Penggunaan Lahan 2003-2010

Dalam mengamati pola perubahan penggunaan lahan, hal yang perlu dicermati adalah arah perubahan menjadi penggunaan lahan apa dan penggunaan lahan sebelumnya. Perubahan penggunaan lahan pada Kota Bekasi tahun 2003- 2010 disajikan pada Tabel 10. Perubahan penggunaan lahan terbesar yaitu terjadi pada penggunaan lahan kebun campuran menjadi permukiman tidak teratur, lahan kosong menjadi permukiman teratur, dan TPLB menjadi lahan kosong dengan luas perubahan berturut-turut sebesar 649,88 ha, 493,09 ha, dan 365,09 ha. Berikut ini akan diuraikan jenis perubahan penggunaan lahan dari tahun 2003- 2010 secara rinci per kecamatan di Kota Bekasi. Tabel 10. Matriks Transisi Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2003-2010 Penggunaan Lahan 2003 Penggunaan Lahan 2010 Ha B a da n Air F a silita s P endid ika n J a la n Ar ter i J a la n T O L K a wa sa n Ind u st ri K ebun Ca mp ura n L a ha n K o so ng P er mu ki ma n T ida k T er a tur P er mu ki ma n T er a tur RT H Rump ut, Sema k ,I la la ng T P A T P L B T P L K T P U Badan Air 20.43 0.80 Fasilitas Pendidikan 79.88 Jalan Arteri 46.59 Jalan TOL 80.48 Kawasan Industri 598.10 Kebun Campuran 0.56 4.91 0.14 3059.40 61.05 677.97 31.87

0.58 1.45

Lahan Kosong 0.74 10.19 15.22 19.83 1427.27 195.47 493.09 81.11 Permukiman Tidak Teratur 1.03 2.42 0.58 5485.57 1.29 Permukiman Teratur 3994.00 RTH 12.66 715.12 Rumput,semak,ilalang 0.69 13.10 4.86 156.02 65.06 1126.23 TPA 159.31 TPLB 1.78 0.24 1.76 357.68 67.32 158.37 1.16 1819.91 TPLK 1.10

3.94 24.48

24.14 24.34

2.86 279.70 TPU 62.84 44

5.2.2.1 Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman Tidak Teratur

Dalam selang waktu 7 tahun telah terjadi perubahan penggunaan lahan permukiman tidak teratur menjadi jalan arteri, jalan tol, dan RTH. Perubahan ini terjadi di sebagian kecamatan di Kota Bekasi, antara lain Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Jati Asih, dan Kecamatan Pondok Melati. Luas perubahan permukiman tidak teratur menjadi penggunaan lahan lain dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman Tidak Teratur menjadi Penggunaan Lahan Lain ha Tahun 2003-2010 Kecamatan Luas ha Perubahan Permukiman Tidak Teratur Menjadi Luas Perubahan Per Kecamatan Jalan Arteri Jalan tol RTH Bantar Gebang 0.00 Bekasi Barat 1.03 0.15 1.18 Bekasi Selatan 2.02 1.14 3.16 Bekasi Timur 0.00 Bekasi Utara 0.00 Jati Asih 0.36 0.36 Jati Sampurna 0.00 Medan Satria 0.00 Mustika Jaya 0.00 Pondok Gede 0.00 Pondok Melati 0.04 0.04 Rawalumbu 0.00 Jumlah 1.02

2.42 1.29