Persiapan Serat TKKS Proses Pembuatan Spesimen

Gambar 3.16. Katalis silikon 8. NaOH NaOH berfungsi untuk menghilangkan asam lemak yang terikat pada TKKS sebelum diproses menjadi serat. Gambar NaOH dapat dilihat pada gambar 3.17. Gambar 3.17. NaOH 9. Air Bersih Air bersih berfungsi untuk merendam dan membersihkan TKKS dari material yang tidak diperlukan. Kotoran yang terbuang pada proses perendaman dapat berupa pasir, debu, tanah, dan jamur.

3.2.2 Persiapan Serat TKKS

Proses persiapan serat TKKS dikerjakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pembersihan TKKS dengan menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran besar yang menempel seperti pasir dan tanah selama 24 jam. 2. Air rendaman TKKS dibuang dan TKKS kembali ditampung pada wadahnya. 3. TKKS direndam dalam larutan NaOH 1M 1 selama lebih kurang satu hari untuk mengikat asam lemak yang masih tersisa pada permukaannya. 4. TKKS dicuci dengan air bersih dan dicacah menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran 10 – 20 cm. 5. TKKS dikeringkan selama lebih kurang tiga hari pada suhu 30 s.d. 40 o 6. Pemotongan TKKS menjadi ukuran kecil, yaitu berkisar 2 s.d. 5 cm, sebelum proses penghalusan menjadi serat. Pemotongan dilakukan menggunakan gunting. C. Tujuan proses ini ialah untuk menurunkan kadar air yang terkandung, sehingga kondisi TKKS cukup kering untuk diolah menjadi serat. 7. Selanjutnya potongan TKKS tersebut dihaluskan dengan menggunakan mesin penghalus serat hingga menjadi serat yang lebih halus. 8. Serat yang telah halus disaring menggunakan ayakan untuk menyeragamkan ukuran serat.

3.2.3 Proses Pembuatan Spesimen

Spesimen yang akan dibuat dalam bentuk bola golf menyerupai ilustrasi pada gambar 3.18. Gambar 3.18. Ilustrasi spesimen. Spesifikasi spesimen bola golf PF yang dibuat pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Spesifikasi bola golf polymeric foam No. Spesifikasi Satuan Besaran 1. Diameter bola mm 42,6 2. Diameter inti bola mm 40 3. Diameter dimple mm 3,6 4. Kedalaman dimple mm 0,25 5. Jumlah dimple 314 Spesifikasi bola golf diambil dari bola golf standar yang ada di pasaran. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah membandingkan antara bola golf PF dengan bola golf standar. Adapun proses pembentukan spesimen dilakukan dalam beberapa langkah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan semua alat dan bahan. 2. Menimbang semua bahan menurut takarannya masing-masing, yaitu silikon 78, katalis silikon 2, resin 9, katalis resin 1, serat TKKS 3, serat nilon 2, dan polyuretan 5 untuk komposisi satu. Sedangkan untuk komposisi dua yaitu silikon 68, katalis silikon 2, resin 19, katalis resin 1, serat TKKS 3, serat nilon 2, dan polyurethane 5. 3. Melumasi permukaan bagian dalam cetakan dengan oli. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pembongkaran. 4. Meletakkan cetakan di atas permukaan yang rata. 5. Mencampurkan serat TKKS dan nilon, lalu aduk hingga merata. 6. Mencampurkan campuran serat ke resin dan diaduk dengan kecepatan 100-120 rpm selama 60 detik. Campuran diberi label campuran 1 C 1 7. Mencampurkan katalis resin ke c . 1 sambil diaduk dengan kecepatan 100- 120 rpm selama 60 detik. Campuran diberi label campuran 2 C 2 8. Mengaduk katalis silikon dan silikon dengan kecepatan aduk 100-120 rpm selama 60 detik. Campuran diberi label campuran 3 C . 3 9. Mengaduk campuran c . 3 ke dalam c 2 dan diaduk dengan kecepatan 100- 120 rpm selama 60 detik. Campuran diberi label campuran 4 C 4 10. Mencampurkan campuran polyurethane berupa polyol dan isocyanate ke dalam campuran c . 4 dan diaduk dengan kecepatan 100-120 rpm selama 30 detik. campuran diberi label campuran 5 C 5 11. Menuangkan campuran c . 5 12. Menjepit cetakan yang telah terisi dengan campuran c kedalam cetakan. 5 13. Selanjutnya membiarkan campuran tersebut pada tekanan atmosfir dan suhu kamar selama 2 hari. dengan menggunakan ragum tangan untuk memberikan tekanan terhadap cetakan. 14. Membongkar cetakan setelah dua hari. Proses pembuatan spesimen dilakukan secara bertahap. Untuk lebih jelasnya pada gambar 3.19 kita dapat melihat bagan alir dari proses pembuatan bola golf polymeric foam. Gambar 3.19. Skema pencampuran bahan komposit spesimen uji. 3.3 Alat Uji Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat uji statik tekan dan alat uji impak ayunan bandul. Alat uji statik tekan yang digunakan adalah Tokyo Universal Testing Machine. Alat uji impak ayunan bandul memiliki bentuk menyerupai stik putter. Serat Resin Polyol C3 C1 Katalis MEKP polyuretene C2 Isocyanate Katalis silikon Silikon C4 C5 Nilon TKKS

3.3.1 Alat Uji Statik Tekan

Dokumen yang terkait

Pembuatan dan Uji Karakteristik Material Beton Ringan (Concrete Foam) yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Statik

3 41 100

Desain Struktur dan Pembuatan Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Beban Impak dan Tekan

0 61 99

Performansi Respon Mekanik Bola Golf Polmeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak

5 55 101

Analisa Respon Parking Bumper Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik

3 66 90

Respon Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak (Simulasi Numerik)

1 52 178

Studi Experimental Dan Analisa Respon Material Polymericfoam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik.

4 49 138

Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 24

Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 19

Penyelidikan Perilaku Mekanik Bola Golf Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Nilon Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak

0 0 22