61
3.7 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Maret
2012 April
2012 Mei 2012 –
Agust 2013
Sept 2013
Okt 2013
Nov 2013
Des 2013
1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul
Penyelesaian Proposal Pengumpulan Data
Bimbingan Skripsi Penulisan Laporan
Penyelesaian Laporan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisi Data Penenilitian
Analisis data penelitian dalam bab IV ini membahas sekilas gambaran mengenai BEI dan deskripsi data variabel.
4.1.1. Sekilas Gambaran Mengenai BEI
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977,
dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring
dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Pada tahun 2007 penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI
dan pada 02 Maret 2009 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT
Universitas Sumatera Utara
63
Bursa Efek Indonesia.Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam
upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal local yang besar dan
solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Salah satu sektor perusahaan yang ada pada Bursa Efek Indonesia adalah sektor
perbankan. Gambar 4.1
Gambar Struktur Organisasi Perusahaan di BEI
sumber : www.idx.co.id
Universitas Sumatera Utara
64
4.1.2. Deskripsi Data Variabel
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pooling data merupakan penggabungan data cross section dengan time series , dengan
rincian data cross section sebanyak 10 perusahaan dan dengan time series selama 3 tahun pengamatan, maka diperoleh sampel sebanyak 30 data
perbankan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah corporate social responsibility, return on assets dan capital adequacy.
Pengujian data menggunakan metode independent sample T-test. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada deskripsi statistik mengenai penelitian di
bawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Deskripsi Statistik
Group Statistics
JENIS BANK N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
CSR PEMERINTAH
12 5,00
,000 ,000
SWASTA 18
4,17 ,383
,090 ROA
PEMERINTAH 12
2,9792 1,10357
,31857 SWASTA
18 2,1072
1,00884 ,23779
CAR PEMERINTAH
12 15,8858
2,39133 ,69032
SWASTA 18
15,0956 2,79879
,65968
Berdasarkan data group statistik pada tabel 4.1 diatas memaparkan rata- rata mean penilaian CSR pada bank pemerintah sebesar 5 lebih tinggi
dibandingkan dibandingkan dengan rata-rata CSR bank swasata sebesar 4,17 dan nilai standar deviasi bank pemerintah sebesar 0 dan bank swasta 0,383. Artinya
selama periode penelitian tahun 2009-2011 bank pemerintah lebih baik dalam
Universitas Sumatera Utara
65 melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar perusahaan dibandingkan dengan bank swasta untuk keberlangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.
Berdasarkan data group statistik pada tabel 4.1 diatas memaparkan mean penilaian ROA pada bank pemerintah sebesar 2,9792 lebih tinggi dibandingkan
dengan mean bank swasta sebesar 2,1072 dan nilai standar deviasi bank pemerintah 1,10357 sedangkan standar deviasi bank swasta sebesar 1,00884.
Artinya selama periode penelitian tahun 2009-2011 bank pemerintah lebih baik kinerja ROA dibandingkan dengan bank swasta, hal ini menunjukkan tingkat
pengelolaan efesiensi asset untuk menghasilkan laba perusahaan. Semkin tinggi ROA maka semakin bagus kualitas suatu bank.
Berdasarkan data group statistik pada tabel 4.1 diatas memaparkan mean penilaian CAR pada bank pemerintah sebesar 15,8858 lebih tinggi
dibandingkan dengan mean CAR bank swasta sebesar 15,0956 dan nilai standar deviasi bank pemerintah sebesar 2,39133 sedangkan standar deviasi bank
swasta sebesar 2,79879. Artinya selama periode penelitian 2009-2011bank pemerintah kinerja CAR lebih baik dari bank swasta, hal ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola dananya untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Karena semakin tinggi CAR menandakan
semakin sehat suatu perbankan dan semkin baik kondisi perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.2 Independent Samples T Test
Levenes Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
T df
Sig. 2-
tailed
Mean Difference
Std. Error
Differe nce
95 Confidence Interval of the
Difference Upper
Lower CSR
Equal variances
assumed 14,000
,001 7,483
28 ,000
,833 ,111
1,061 ,605
Equal variances not
assumed 9,220
17,000 ,000
,833 ,090
1,024 ,643
ROA Equal
variances assumed
,115 ,737
2,234 28
,034 ,87194
,39022 1,67128
,07261 Equal
variances not assumed
2,193 22,210
,039 ,87194
,39753 1,69592
,04797 CAR
Equal variances
assumed ,392
,536 ,801
28 ,430
,79028 ,98618
2,81038 -1,22983 Equal
variances not assumed
,828 26,152
,415 ,79028
,95484 2,75242 -1,17187
Sumber : output pengolahan SPSS
4.2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda dua rata-rata independent sample t-test. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan dan jika ada perbedaan rata-rata mana yang lebih
tinggi. Dan sebelumnya dilakukan uji persamaan varian populasi kedua sampel tersebut atau uji F-test untuk mengetahui apakah varian sama equal
variances assumed ataukah varian berbeda equal variances not assumed. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
0 ,
µ
1 =
µ
2
: artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dengan bank swasta yang diukur dari Corporate
Universitas Sumatera Utara
67
Social Responsibility CSR, Return On Assets ROA dan Capital Adequacy Ratio CAR
H
α ,
µ
1
≠ µ
2
: artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara bank
pemerintah dengan bank swasta yang diukur dari Corporate Social Responsibility CSR, Return On Assets ROA dan
Capital Adequacy Ratio CAR. Keterangan :
µ
1
= rata-rata CSR, ROA dan CAR bank pemerintah µ
2
= rata-rata CSR, ROA dan CAR bank swasta Kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis
statistik tersebut diatas adalah sebagai berikut : c H
diterima apabila t
hitung
t
tabel
dan nilai probabilitas level of significant
d H
α
diterima apabila t
hitung
t
tabel
dan nilai probabilitas level of significant.
Keterangan : level of significant sebesar 0,05
4.2.1. Pengujian Hipotesis CSR
Dalam pengajuan hipotesis terhadap variabel CSR dari data diatas terdapat dua tahapan analisis yang dilakukan yang pertama uji kesamaan
varian menggunakan uji homogenitas yang biasa disebut dengan F-test, yang dapat dilihat dari tabel levene’s test for equality of variance. Dari
data diatas disimpulkan angka F-test mengasumsikan kedua varian adalah 14 dengan probabilitas sig sebsar 0,001. Maka berdasarkan hasil analisis
Universitas Sumatera Utara
68
nilai probablilitas 0,001 0,005 maka H ditolak artinya terdapat
perbedaan varian CSR equal variance not assumed antara bank pemerintah dan bank swasta. Karena terdapatnya perbedaan yang nyata
dari kedua varian membuat penggunaa varian untuk membandingkan rata- rata populasi dengan varian kedua populasi berbeda equal variance not
assumed. Berdasarkan tabel T-test for equality of means dapat dihitung nilai
t
hitung
CSR antara bank pemerintah dan bank swasata dilihat dari equal variances not assumed sebesar 9,22 dan untuk menentukan t
tabel
digunakan dengan pengujian 2 sisi signifikansi 0,025 0,05:2=0,025 dengan derajat
kebebasan degree of freedom df sebesar 17 maka t
tabel
sebesar 2,110 17:0,025. Oleh karena itu rata-rata CSR yaitu t
hitung
t
tabel
9,22 2,110 dan probabilitas level of significant 0 0,05 maka H
ditolak atau H
α
diterima. Artinya terdapat perbedaan rata-rata CSR antara bank pemerintah dan bank swasta.
Standar error difference atau standar selisih defiasi CSR sebesar 0,90 rata-rata penilain mean defference CSR antara bank pemerintah dan
bank swasta sebesar 0,883 5 - 4,17= 0,883 dengan perbedaan rata-rata ambang atas upper sebesar 0,643 dibandingkan dengan rata-rata
ambang bawah lower sebesar 1,024.
4.2.2. Pengujian Hipotesis ROA
Dalam pengajuan hipotesis terhadap variabel ROA dari data diatas terdapat dua tahapan analisis yang dilakukan yang pertama uji kesamaan
Universitas Sumatera Utara
69
varian menggunakan uji homogenitas yang biasa disebut dengan F-test, yang dapat dilihat dari tabel levene’s test for equality of variance. Dari
data diatas disimpulkan angka F-test mengasumsikan kedua varian adalah 0,115 dengan probabilitas sig sebsar 0,737. Maka berdasarkan hasil
analisis nilai probablilitas 0,7370,005 maka H diterima artinya tidak
terdapat perbedaan varian ROA antara bank pemerintah dan bank swasta. Karena tidak terdapatnya perbedaan yang nyata dari kedua varian
membuat penggunaa varian untuk membandingkan rata-rata populasi dengan varian kedua populasi sama equal variance assumed.
Berdasarkan tabel T-test for equality of means dapat dihitung nilai t
hitung
ROA antara bank pemerintah dan bank swasata dilihat dari equal variances assumed sebesar 2,234 dan untuk menentukan t
tabel
digunakan dengan pengujian 2 sisi signifikansi 0,025 0,05:2 = 0,025 dengan derajat
kebebasan degree of freedom df sebesar 28 maka t
tabel
sebesar 2,048 28:0,025. Oleh karena nilai rata-rata ROA yaitu t
hitung
t
tabel
2,234 2,048 dan probabilitas level of signifikan 0,034 0,05 maka H
ditolak atau H
α
diterima. Artinya terdapat perbedaan rata-rata ROA antara bank pemerintah dan bank swasta.
Standar error difference atau standar selisih deviasi ROA antara bank pemerintah dan swasta sebesar 0,39022 rata-rata penilain mean
defference ROA antara bank pemerintah dan bank swasta sebesar 0,872 2,9792 – 2,1072 = 0,872 dengan perbedaan rata-rata ambang atas upper
Universitas Sumatera Utara
70
sebesar 1,67128 dibandingkan dengan perbedaan rata-rata ambang bawah lower sebesar 0,7261.
4.2.3. Pengujian Hipotesis CAR
Dalam pengajuan hipotesis terhadap variabel CAR dari data diatas terdapat dua tahapan analisis yang dilakukan yang pertama uji kesamaan
varian menggunakan uji homogenitas yang biasa disebut dengan F-test, yang dapat dilihat dari tabel levene’s test for equality of variance. Dari
data diatas disimpulkan angka F-test mengasumsikan kedua varian adalah 0,392 dengan probabilitas sig sebsar 0,536. Maka berdasarkan hasil
analisis nilai probablilitas 0,5360,005 maka H diterima artinya tidak
terdapat perbedaan varian CAR antara bank pemerintah dan bank swasta. Karena tidak terdapatnya perbedaan yang nyata dari kedua varian
membuat penggunaa varian untuk membandingkan rata-rata populasi dengan varian kedua populasi sama equal variance assumed.
Berdasarkan tabel T-test for equality of means dapat dihitung nilai t hitung CAR antara bank pemerintah dan bank swasata dilihat dari equal
variances assumed sebesar 0,8,01 dan untuk menentukan t tabel digunakandengan pengujian 2 sisi signifikansi 0,025 0,05:2=0,025
dengan derajat kebebasan degree of freedom df sebesar 28 maka t tabel sebesar 2,048 28:0,025. Oleh karena nilai rata-rata CSR yaitu t
hitung
t
tabel
0,801 2,048 dan probabilitas level of significant 0,430 0,05 maka H
diterima atau H
α
ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata CAR antara bank pemerintah dan bank swasta.
Universitas Sumatera Utara
71
Standar error difference atau standar selisih defiasi CAR sebesar 0,98618 rata-rata penilain mean defference CAR antara bank pemerintah
dan bank swasta sebesar 0,79028 15,8858 – 15,0956 = 0,79028 dengan perbedaan rata-rata ambang atas upper sebesar 2,81038 dibandingkan
dengan perbedaan rata-rata ambang bawah lower sebesar -1,22983.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap perusahaan perbankan dalam penelitian ini yaitu bank pemerintah dan bank swasta
melalui uji independent sample t-test menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility CSR secara statistik terdapat perbedaan antara bank
pemerintah dan bank swasta yang berpengaruh terhadap perusahaan. Bank pemerintah juga lebih menunjukkan rasa tanggung jawab sosialnya terhadap
pemerintah dengan memperhatikan prasarana dan sarana umum seperti perbaikan fasilitas transportasi, perbaikan dan pembangunan sarana sanitasi
dan kebersihan dan kegiatan peduli pasar rakyat yang umumnya bank swasta masih sangat minimum melakukannya. Hal ini membuat masyarakat masih
lebih mempercayai bank pemerintah sebagai banknya dalam mengelola dananya.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel return on assets ROA yang merupakan rasio
probabilitas terbukti secara statistik mempunyai perbedaan yang signifikan kinerjanya dalam menghasilkan laba dari pengelolaan assetnya. Ini
menunjukkan bahwa bank pemerintah lebih efektif dalam mengelola asetnya
Universitas Sumatera Utara
72
sehingga memberikan gambaran yang bagus terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan stakeholder. Laba merupakan factor
penting dalam pengukuran kinerja perusahaan karena laba merupakan salah satu indikator berhasil atau tidaknya perusahaan beroperasi. Dengan kinerja
keuangan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank pemerintah karena pemegang saham dapat mempercayai manajemen
yang mereka pilih untuk menjalankan pengelolaan asset perusahaan untuk mendapatkan laba.
Melalui pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa capital adequacy ratio CAR yang merupakan rasio solvabilitas
menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank pemerintah dan bank swasta. Mean bank pemerintah lebih baik
dari bank swasta artinya bank pemerintah mempunyai modal yang lebih besar untuk melakukan aktivitas-aktivitasnya dengan resiko yang cukup minim
seperti pemberian kredit dengan resiko pengembelian 100 atau kreditor lancar. Berarti perbedaan mean CAR bank pemerintah dan swasta tidak
menggambarkan selisih yang besar terhadap kinerja keuangan kedua bank.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan