Metode Penelitian Metode dan Desain Penelitian

Putri Rizky Lestari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Konsep Transpor Membran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu guru. Metode yang digunakan pada pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Pembelajaran konvensional seperti ini dilaksanakan di kelas kontrol Lampiran A2. 3. Penguasaan konsep siswa meliputi kemampuan siswa pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi Anderson, 2001. Penguasaan konsep siswa diukur melalui instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang mencakup jenjang C1 mengingat, C2 memahami, C3 menerapkan, C4 menganalisis, dan C5 menilai Lampiran B1. 4. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal berpikir kritis menurut Ennis 1985 yang terdiri dari 10 soal uraian berdasarkan indikator berpikir kritis yang meliputi: 1 memfokuskan pertanyaan; 2 menganalisis argumen; 3 bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan dan pertanyaan yang menantang; 4 mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi; 5 membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi; 6 membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi; 7 membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan; 8 mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definisi; 9 mengidentifikasi asumsi; 10 memutuskan suatu tindakan Lampiran B2.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design Sugiyono, 2010. Metode ini digunakan pada penelitian Putri Rizky Lestari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Konsep Transpor Membran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu karena terdapat beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol dari subjek penelitian. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran experiential learning, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalen Control Group Design. Pada desain ini baik kelompok eksperimen maupun kelas kontrol dipilih secara purposive dengan pertimbangan karakteristik siswa yang terdapat pada kedua kelas penelitian Sugiyono, 2010. Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran experiential learning dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Masing-masing kelompok diberikan tes kemampuan awal guna untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan konsep dan berpikir kritis. Kemudian setelah kegiatan pembelajaran kedua kelas diberikan tes akhir. Desain penelitian ini dirancangkan sebagai berikut. Tabel 3.1. Nonequivalen control group design Kelompok Tes Awal Pretest Perlakuan Tes Akhir Posttest Eksperimen O 1 X O 2 Kontrol O 3 Y O 4 Keterangan: O 1 : Tes awal kelompok ekperimen O 2 : Tes akhir kelompok eksperimen O 3 : Tes awal kelompok kontrol O 4 : Tes akhir kelompok kontrol X : Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran experiential learning Y : Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran konvensional menggunakan metode diskusi dan ceramah Putri Rizky Lestari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Konsep Transpor Membran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 8 49

Pengaruh Model Discovery Learning Dengan Sisipan Membaca Kritis Terhadap Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Siswa Smp Pada Konsep Energi Dalam Sistem Kehidupan.

0 1 60

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA KONSEP SPESIASI.

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN BERMUATAN NILAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KONTRIBUSINYADALAM PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA.

2 2 50

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM.

0 10 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 2 46

PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 32

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TGT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA.

0 1 31

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK VEE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM SARAF.

1 7 49