Elstha Utami, 2015 PENGARUH
PEMBINAAN KOMPETENSI
GURU OLEH
KEPALA SEKOLAH
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA LABORATURIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dengan kriteria: distribusi dikatakan normal apabila X
2 hitung
X
2 tabel
dan distribusi dapat dikatakan tidak normal apabila X
2 hitung
X
2 tabel
.
5. Pengujian Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mencari derajat hubungan antar variabel-variabelnya dan mengetahui apakah terdapat pengaruhkontribusi
yang positif dan signifikan antara Pengaruh pembinaan kompetensi guru oleh kepala sekolah terhadap produktivitas kerja guru. Adapun langkah-langkah
dalam menguji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi, uji signifikansi koefisien korelasi, uji koefisen determinasi, dilanjut dengan
koefisien korelasi ganda dan uji signifikansi korelasi ganda.
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah suatu teknik statistik yang tujuannya adalah untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu.
Wijaya 2000: 122 mendefinisikan analisis korelasi “Merupakan studi yang membahas tentang derajat keeratan hubungan antar perubah, yang dinyatakan
dengan koefisien korelasi.”
= .∑
� �
− ∑
�
. ∑
�
√{ .∑
2
�− ∑
� 2
}.{ .∑
2
�− ∑
� 2
}
Keterangan: = Koefisienkorelasi
� = Jumlah responden
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total seluruh item
Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 1
Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi Pearson Product Moment.
2 Mencari
ℎ�
dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong sesuai rumus
3 Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang
diperoleh dari Akdon 2008: 188. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Elstha Utami, 2015 PENGARUH
PEMBINAAN KOMPETENSI
GURU OLEH
KEPALA SEKOLAH
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA LABORATURIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0.799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2011: 257
b.
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antara variabel X dan Y, dilakukan dengan uji independen untuk
mencari harga t maka digunakan uji signifikansi dengan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008: 188
�
=
�√�− √ −�
Keterangan: t
= Nilai
�
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan
dk = n – 2 pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika
hasil konsultasi harga
ℎ�
≥
,
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan, tetapi jika
ℎ�
≤
,
, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi adalah tidak signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi