commit to user 59
4.3.2 Pengaruh Variasi Campuran Kadar Aspal dan Kadar Filler Abu Vulkanik terhadap Flow
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Flow dengan Kadar Aspal
Nilai flow menyatakan besarnya deformasi yang terjadi pada suatu lapis keras akibat beban lalu lintas. Suatu campuran dengan nilai flow tinggi akan cenderung lembek,
sehingga mudah berubah bentuk jika menerima beban. Sebaliknya jika nilai flow rendah maka campuran menjadi kaku dan mudah retak jika menerima beban yang melampaui
daya dukungnya. Nilai flow dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kadar aspal, penetrasi aspal, suhu, gradasi dan jumlah pemadatan. Dari nilai flow yang didapat dari berbagai
campuran kadar aspal dengan variasi kadar abu vulkanik di atas menunjukan bahwa dengan penambahan kadar aspal akan menaikkan nilai kelelehannya, besarnya kenaikan
nilai kelelehan itu sendiri seiring dengan besarnya kadar aspal yang ditambahkan, jadi semakin besar kadar aspal maka semakin besar nilai kelelehanya. mengakibatkan nilai
y = 0,66x + 1,963 R² = 0,571
y = 0,446x + 2,583 R² = 0,665
y = 0,46x + 2,123 R² = 0,073
y = 0,486x + 1,73 R² = 0,839
y = 0,46x + 1,79 R² = 0,148
3.00 3.50
4.00 4.50
5.00 5.50
6.00 6.50
7.00
4.5 5
5.5 6
6.5
Fl o
w m
m
Kadar Aspal
Abu Vulkanik 0 Abu Vulkanik 25
Abu Vulkanik 50 Abu Vulkanik 75
Abu vulkanik 100
Spec SNI 1989
2- 4 mm
commit to user 60
flow semakin tinggi. Untuk campuran AC pada kadar aspal optimum penggantian abu vulkanik 0 mempunyai nilai flow yang paling tinggi, sedangkan untuk campuran AC
dengan penggantian abu vulkanik sebesar 25, 50, 75 dan 100 mempunyai nilai flow yang semakin rendah. Hal ini dikarenakan dengan penggantian abu vulkanik
menyebabkan campuran cenderung keras, dan bersifat kaku. Penggantian abu vulkanik dalam campuran AC ini memiliki sifat yang kaku sehingga memungkinkan terjadinya
retak. Namun pada kadar aspal optimum dengan kadar abu vulkanik masing-masing hasil tidak memenuhi syarat Revisi SNI 03-1737-1989
commit to user 61
4.3.3 Pengaruh Variasi Campuran Kadar Aspal dan Kadar Filler Abu Vulkanik terhadap Densitas
Gambar 4.4. Grafik hubungan Densitas dengan Kadar Aspal
Nilai kepadatan densitas menunjukkan besarnya derajad kepadatan suatu campuran yang telah dipadatkan. Campuran dengan nilai densitas yang tinggi akan mampu
menahan beban yang lebih besar jika dibandingkan dengan campuran dengan nilai densitasnya lebih kecil. Dari nilai densitas yang didapat dari berbagai campuran kadar
aspal dengan penggantian abu vulkanik diatas menunjukan bahwa dengan penambahan kadar aspal akan menaikan nilai kepadatannya , besarnya kenaikan nilai kepadatan itu
sendiri seiring dengan besarnya kadar aspal yang ditambahkan. Semakin besar kadar aspal maka semakin besar nilai kepadatannya.
Penggunaan perbedaan kadar penggantian abu vulkanik memberikan pengaruh terhadap nilai densitas yaitu nilai densitas semakin naik seiring bertambahnya kadar penggantian
abu vulkanik. Untuk campuran AC pada kadar aspal optimum dengan penggantian
y = 0,028x + 2,126 R² = 0,637
y = 0,027x + 2,139 R² = 0,519
y = 0,024x + 2,159 R² = 0,391
y = 0,025x + 2,163 R² = 0,163
y = 0,015x + 2,233 R² = 0,124
2.24 2.26
2.28 2.3
2.32 2.34
2.36 2.38
2.4
4.5 5
5.5 6
6.5
D e
n si
tas gr
c c
Kadar Aspal
Abu Vulkanik 0 Abu Vulkanik 25
Abu Vulkanik 50 Abu Vulkanik 75
Abu Vulkanik 100
Spec SNI 1989 2-3 grcc
commit to user 62
kadar abu vulkanik 0 mempunyai nilai densitas yang paling rendah, sedangkan untuk campuran AC dengan penggantian abu vulkanik 25, 50, 75, dan 100
mempunyai nilai densitas yang semakin tinggi. Hal ini dikarenakan penggantian abu vulkanik mengisi rongga-rongga antar batuan . Akibatnya ikatan menjadi rapat dan
menyebabkan campuran merata dan rongga yang terjadi dalam campuran semakin kecil, sehingga campuran AC dengan menggunakan penggantian abu vulkanik memiliki
tingkat kepadatan yang baik.
Hasil densitas dari kadar aspal optimum dengan masing-masing penggantian kadar abu vulkanik memenuhi syarat Revisi SNI 03-1737-1989 yaitu 2,8 ; 2,8 ; 2,9 ; 2,30 ; 2,31
grcm
3
yang masuk pada batas spesifikasi 2 sampai 3 grcm
3
.
commit to user 63
4.3.4 Pengaruh Variasi Campuran Kadar Aspal dan Kadar Filler Abu Vulkanik terhadap VIM