Filler Abu Vulkanik Bahan Penyusun Lapis Aspal Beton Asphalt Concrete

commit to user 20 Tabel 2.3 Batas-batas Gradasi Menerus Agregat Campuran Sumber: Pustran-Balitbang PU, Revisi SNI 03-1737-1989 Catatan : No. Campuran : I, III, IV, VI, VII, VIII, IX, X dan XI digunakan untuk lapis permukaan. No. Campuran : II, digunakan untuk lapis permukaan, perata leveling dan lapis antara binder. No. Campuran : V, digunakan untuk lapis permukaan dan lapis antara binder.

2.2.3.2. Filler Abu Vulkanik

Siswosoebrotho 1996 menyatakan bahwa mineral filler adalah suatu mineral agregat dari fraksi halus yang sebagian besar + 85 lolos saringan nomor 200 0,075 mm. Berdasarkan spesifikasi British Standard 594 1985, filler adalah material yang sebagian besar lebih kecil dari 0,075 mm saringan no. 200. Pada prakteknya filler berfungsi untuk meningkatkan viskositas dari aspal dan mengurangi kepekaan terhadap temperatur. Menurut Hatherly 1967, dengan meningkatkan komposisi filler dalam campuran dapat meningkatkan stabilitas campuran tetapi menurunkan kadar air void rongga udara dalam campuran. commit to user 21 Meskipun demikian komposisi filler dalam campuran tetap dibatasi. Terlalu tinggi kadar filler dalam campuran akan mengakibatkan campuran menjadi getas brittle, dan retak crack ketika menerima beban lalu lintas. Akan tetapi terlalu rendah kadar filler akan menyebabkan campuran terlalu lunak pada saat cuaca panas. Pada konstruksi perkerasan filler berfungsi sebagai pengisi ruang kosong voids di antara agregat kasar sehingga rongga udara menjadi lebih kecil dan kerapatan massanya lebih kasar. Dengan bubuk isian yang berbutir halus maka luas permukaan akan bertambah, sehingga luas bidang kontak yang dihasilkan juga akan bertambah luasnya, yang mengakibatkan tahanan terhadap gaya geser menjadi lebih besar sehingga stabilitas geseran akan bertambah. Menurut Bina Marga tahun 1987 macam dari filler adalah abu batu, abu batu kapur limestone dust, abu terbang fly ash, semen portland, kapur padam dan bahan non plastis lainnya. Penelitian ini menggunakan filler berupa abu batu dari stone crusher. Abu vulkanik merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat dipergunakan sebagai bahan tambah untuk perkerasan jalan. Abu vulkanik merupakan bahan yang dihasilkan akibat adanya letusan gunung berapi yang didapat dalam jumlah cukup banyak dan dapat meningkatkan stabilitas campuran perkerasan. juffrez jufres, 4 oktober 2010 Persyaratan filler sebagai berikut: 1. Aggregate yang lolos saringan no. 100 2. lebih dari 75 lolos saringan no. 200 3. Bersifat non plastis 4. Spesific Grafity lebih dari sama dengan 2,75 grcm 3 commit to user 22 Idealnya kandungan Oksida abu vulkanik menurut ASTM C 618-78 harganya dibatasi seperti yang tercantum dibawah ini : Tabel 2.4 Kandungan Oksida Abu Vulkanik Menurut ASTM C 618-78 NO Komposisi bahan Jumlah 1 SiO2 + AL2O3 + Fe2O3 minimal 70 2 MgO maksimal 5 3 SO3 maksimal 4 4 H2O maksimal 3 Vulkanik yang dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi umumnya dicirikan oleh kandungan mineral liat allophan yang tinggi. Allophan adalah Aluminosilikat amorf yang dengan bahan organik dapat membentuk ikatan kompleks. Sifat-sifat tanah allophan adalah sebagai berikut: a. Profil tanahnya dalam. b. Lapisan atas maupun permukaannya gembur serta berwarna hitam. c. Lapisan subsoil berwarna kecoklatan dan terasa licin bila digosok diantara jari-jari. d. Bulk densitynya sangat rendah 0, 85. e. Daya tahan terhadap air tinggi. f. Perkembangan struktur tanah baik. g. Daya lekat maupun plastisitasnya tidak ada bila lembab. h. Sukar dibasahi kembali bila sudah kering serta dapat mengapung di atas permukaan air. Mineralogi tanah yang berasal dari gunung Merapi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: commit to user 23 a. Mineral skeletal yang berasal dari mineral primer mineral pasir dan debu serta agregat mikro kristalin. b. Fragment yang semuanya berasal dari bahan induk, mineral liat dan liat amorf. Sumber:http:m-amin.com20101119abu-vulkanik-gunung-merapi- berpotensi-sebagai-material-keramik Abu vulkanik terdiri dari batuan, mineral, dan gelas vulkanik fragmen yang lebih kecil dari 2mm 0,1 inch dengan diameter yang sedikit lebih besar dari ukuran sebuah kepala peniti. Abu vulkanik tidak seperti bulu lembut, abu yang dihasilkan dari pembakaran kayu, daun atau kertas. Sulit larut dalam air, dan abu vulkanik dapat menjadi partikel yang sangat kecil kurang dari 0,025 mm 11000 inch dengan diameter yang umum. Sumber: Science For A Changing Sumber: Science For A Changing Word Gambar 2.3. Abu Vulkanik Di Lihat Dari Kasat Mata Secara geologis , abu vulkanik adalah material batuan vulkanik yang berasal dari magma panas dan cair yang membeku secara cepat . Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair. Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. commit to user 24 Mikroskop abu vulkanik ini memiliki bentuk yang runcing-runcing seperti dibawah ini. Sumber: Blue Fame, Media Elektronik Gambar 2.4. Ukuran Mikroskopis Abu Vulkanik Sumber : Strength, Deformation, Permeability and Workability of Hot Rolled Asphalt 1984 Gambar 2.5. Hasil Scan Abu batu dengan Mikroskop Elektron commit to user 25 Filler abu batu diperoleh dari hasil pemecahan crushing agregat kasar. Secara fisik, bentuk butiran dari abu batu lebih terlihat bulat daripada bentuk mikroskopis abu vulkanik.

2.2.3.3 Aspal

Dokumen yang terkait

Penggunaan Abu Gunung Sinabung Sebagai Filler Untuk Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Menggunakan Spesifikasi Bina Marga 2010

10 87 100

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL

0 34 12

ANALISA KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT Analisa Karakteristik Marshall Pada Campuran Asphalt Concrete-Binder Course ( AC-BC ) Menggunakan Limbah Beton Sebagai Coarse Aagregat.

0 2 17

PENGARUH PENGGANTIAN FILLER ABU BATU DENGAN ABU VULKANIK MERAPI PADA KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN HOT ROLLED SHEET WEARING COURSE (HRS WC)

1 6 117

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT Investigasi Karakteristik AC (Asphalt Concrete) Campuran Aspal Panas Dengan Menggunakan Bahan RAP Artifisial.

0 4 23

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP Investigasi Karakteristik AC (Asphalt Concrete) Campuran Aspal Panas Dengan Menggunakan Bahan RAP Artifisial.

0 3 10

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHALT Analisis Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete (AC) Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 1 13

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHALT Analisis Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete (AC) Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).

0 4 20

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE–WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN PENGGUNAAN ABU VULKANIK DAN ABU BATU SEBAGAI FILLER

0 0 12

Karakteristik Marshall campuran asphalt AC WC Menggunakan tras Lompotoo sebagai filler

3 27 12