93
Hadi Supriyatno, 2013 Studi Peningkatan Perah LPMP Dalam Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan SPMP
Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
konteks pengembangan SDM, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam kerangka peningkatan peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam
pelaksanaan SPMP. Selain itu juga dilakukan pengamatan mengenai proses pengembangan SDM dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan yang terjadi
pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, agar data yang diperoleh dari informan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
penelitian. Pengambilan sampel bukan dimaksudkan untuk mewakili populasi, melainkan berdasarkan relevansi dan kedalaman informasi. Sebagaimana yang
dikemukakan Satori dan Komariah 2011: 47 bahwa “purposive sampling
menentukan subjekobjek sesuai dengan tujuan ”. Melalui teknik purposive
sampling ini, maka diperoleh informan kunci, dan dari informan kunci dikembangkan untuk mendapatkan informasi lainnya dengan teknik sampel bola
salju snowball sampling. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Lembaga.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Peneliti sebagai instrumen pengumpulan data memberikan
keuntungan, dimana ia dapat bersikap fleksibel dan adaptif, peneliti juga dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan. Sebagaimana diungkapkan Satori dan Komariah 2011: 61 bahwa “konsep human instrument dipahami sebagai alat yang dapat mengungkapkan
fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling elastis dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri”. Jadi peneliti adalah
merupakan instrumen kunci key instrument dalam penelitian kualitatif. Pada saat di lapangan peneliti menerapkan teknik-teknik pengumpulan
data untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dalam
94
Hadi Supriyatno, 2013 Studi Peningkatan Perah LPMP Dalam Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan SPMP
Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penelitian ini menggunakan teknik observasi atau pengamatan, wawancara, dan studi dokumen dan artifak. Peneliti membuat catatan dan memberikan refleksi
pada temuan-temuan lapangan, terus mencari informan purposive yang tepat untuk mendapatkan data melalui snowball sampling.
Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data Secara garis besar teknik pengumpulan data yang dilakukan dijelaskan
sebagai berikut: 1.
Observasi atau Pengamatan Observasi adalah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti untuk
memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Sebagaimana dinyatakan Sugiyono 2010: 203 bahwa
“teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar ”.
Melalui teknik observasi ini peneliti dapat menemukan secara mendalam hal- hal yang tidak akan terungkap oleh informan karena telah dianggap biasa atau
ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. Penulis juga menemukan hal-hal di luar persepsi informan sehingga peneliti memperoleh gambaran yang
lebih komprehensif. Dengan demikian peneliti dapat memahami konteks data dalam keseluruhan situasi.
Pada penelitian ini peneliti melaksanakan observasi pada pelaksanaan kegiatan di LPMP Provinsi Kalimantan Timur yang berkaitan dengan pengembangan
Instrumen Penelitian
Data
Teknik Pengumpulan Data: 1. ObservasiPengamatan
2. Wawancara 3. Studi Dokumen Artefak
95
Hadi Supriyatno, 2013 Studi Peningkatan Perah LPMP Dalam Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan SPMP
Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sumber daya manusianya, kegiatan rapat, perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya, pelaksananaan penjaminan mutu pendidikan oleh LPMP. Selain itu
juga peneliti melakukan pengamatan terhadap sarana dan prasarana yang ada pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur.
Peneliti berupaya memposisikan diri sebagai pengamat tanpa memberikan intervensi yang dapat mempengaruhi jalannya kegiatan yang diamati. Cara
demikian sengaja dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya. 2.
Wawancara Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan teknik pengumpulan data
yang sering digunakan. Ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan secara lebih mendalam baik itu berupa
pendapat, kesan, pengalaman, pikiran, dan sebagainya. Menurut Satori dan Komariah 2011: 130, “wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data
untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab”.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan wawancara tidak terstruktur atau tidak terstandar. Teknik wawancara ini digunakan karena dapat
dilakukan secara lebih personal yang memungkinkan informasi didapat sebanyak-banyaknya dari informan. Wawancara yang spontan ini dilakukan
untuk mengungkap pandangan, tanggapan, atau penjelasan informan tentang kegiatan atau peristiwa tertentu yang terkait dengan obyek penelitian.
Wawancara dilakukan terhadap staf, bagian kepegawaian, bagian perencanaan, kepala seksi, dan kepala lembaga. Adapun daftar informan dalam penelitian ini
seperti ditunjukkan pada Lampiran 7. Wawancara dilakukan umumnya pada saat luang dan memungkinkan. Bentuk pertanyaan wawancara adalah
pertanyaan terbuka tetapi tetap dalam kerangka fokus penelitian sehingga memberikan keleluasaan terhadap informan untuk menjelaskan apa adanya dan
terperinci. Wawancara dilakukan beberapa kali, pada tahap-tahap awal hanya berupa pengenalan dan mengetahui tugas yang mereka kerjakan, terutama pada
96
Hadi Supriyatno, 2013 Studi Peningkatan Perah LPMP Dalam Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan SPMP
Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
staf LPMP Provinsi Kalimantan Timur. Peneliti mencatat hasil wawancara dalam catatan lapangan.
3. Studi Dokumen dan Artefak
Dokumen merupakan sumber informasi yang bukan manusia, jadi merupakan sesuatu yang tercetak atau tertulis. Studi dokumentasi dan artefak dilakukan
untuk menjaring informasi yang tersedia dalam bentuk dokumen. Dokumen- dokumen yang ada dipilah dan ditelaah sehingga dapat mendukung dan
menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang
terkait dengan fokus penelitian. Dokumen yang ada secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen yang resmi dan dokumen tidak resmi.
Pada penelitian ini peneliti lebih banyak menggunakan dokumen resmi lembaga seperti dokumen renstra, dokumen program kerjakegiatan, undang-
undang, peraturan-peraturan, laporan-laporan kegiatan, lembaran internalsurat, file pegawai, data statistik yang ada pada LPMP Provinsi Kalimantan Timur.
Dokumen yang relevan kemudian dianalisis isinya secara sistematik dan objektif. Hal ini dalam rangka pembentukan kategori, sehingga dapat diarahkan
untuk membuat generalisasi. Untuk mempermudah dalam pengumpulan data penelitian maka dibuat
matriks fokus penelitian yang memuat tentang teknik pengumpulan data dan informan yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data penelitian berdasarkan
fokus atau aspek penelitian ini, seperti terlampir pada Lampiran 1.
3.6 Teknik Analisis Data