Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Waralaba Primagama

7. Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Waralaba Primagama

Ada beberapa strategi yang selama ini digunakan sebagai upaya pengembangan dan pengelolaan waralaba Primagama, di antaranya adalah sebagai berikut: 68 a. Product Produk 1. Inovatif, selalu mengupayakan pembaruan dan mengadakan inovasi- inovasi baru dalam dunia pendidikan, menjadi pioneer dalam dunia bimbel khususnya dengan inovasi-inovasi yang senantiasa diciptakannya. 2. Adanya tim perumus soal dan Lit. Bang Penelitian dan Pengembangan, yang senantiasa mengontrol kualitas dalam pembuatan modul-modul standar dan suplemen, manajemen kelembagaan Bimbel serta mengikuti perkembangan yang terjadi di 68 Wawancara Pribadi dengan Siyamto Hendro. Jakarta, 27 April 2009. dunia pendidikan dan menghimpun aspirasi dari masing-masing cabang. b. Price Harga 1. Kebijakan penetapan harga minimum yang ditentukan dari pusat untuk menghindari terjadinya persaingan harga antara sesama Primagama sendiri. 2. Penetapan harga juga tergantung pada paket program dan kelas yang diambil oleh siswa. 3. Diferensiasi harga franchisee fee berdasarkan lokasi outlet. c. Promotion Promosi 1. Promosi Pusat General Promotion, terkait dengan brand image Lembaga Pendidikan Primagama itu sendiri Bentuk promosi yang dilakukan antara lain melalui iklan di media cetak, TV, penayangan program life Primagama pada 27 Juni 2009 nanti selama 1 jam, penggunaan figur tokoh masyarakat Rano Karno dan Tantowi Yahya sebagai ikon dari Primagama serta pemberian spanduk dan design produk yang sama untuk setiap media promosi di tingkatan cabang. 2. Promosi Cabang Internal Outlet Promotion, terkait dengan pemasaran secara langsung pihak cabang di lingkungannya sendiri Antara lain dilakukan dalam bentuk Pencetakan dan penyebaran brosur, map dan penyebaran informasi ke sekolah-sekolah yang kesemuanya didanai berdasarkan budget cabang sendiri disesuaikan dengan kebutuhan promosinya. d. Place Tempat Sebelum ditentukan tempat pembukaan cabang baru, terlebih dahulu diajukan uji kelayakan antara investor dengan pihak Primagama 1. Lokasi harus strategis dan mudah dijangkau dengan transportasi serta dekat dengan pusat pendidikan sekolah ataupun perumahan penduduk. 2. Lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk kegiatan belajar siswa e. People Karyawan 1. Tutor yang cerdas dan berwawasan luas, friendly ramah dan bersahabat, serta respek terhadap kebutuhan dan perkembangan akademis maupun psikologis siswa. 2. Staf dan Kepala Cabang yang profesional. Semua tutor, staf dan Kepala Cabang senantiasa dikontrol dan mendapatkan pelatihan secara berkala dan sistematis dari Primagama f. Physical Penampilan Fisik Outlet Waralaba 1. Ruangan kelas dan bimbel yang nyaman, memenuhi kualitas standar yang diinginkan, mulai dari kursi yang digunakan, AC, ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan. 2. Kebersihan ruangan yang selalu dikontrol melalui keberadaan Office Boy. g. Process Operasioal Kegiatan Usaha 1. Seleksi Investor franchisee Dilakukan untuk mencari investor yang mau mematuhi SOP dan bersepakat dengan MoU, termasuk di antaranya antara lain, sepakat dengan visi dan misi Lembaga, sistem penggajian karyawan, pemberian hak test standar bagi siswa secara berkala serta pemenuhan fasilitas standar lainnya yang telah dikemukakan dalam perjanjian. 2. Operasional Usaha tidak sepenuhnya diserahkan kepada franchisee namun kerjasama antara franchisee dengan franchisor Dalam hal ini franchisee bertindak sebagai pembeli sistem, sedangkan yang menjalankan sistem adalah pihak Primagama sendiri yang bertindak sebagai Kepala Cabangnya. Atau franchisee juga dapat mengajukan sendiri calon Kepala Cabangnya namun calon tersebut harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan dari Primagama Pusat serta magang di kantor cabang yang akan ditempati selama kurang lebih 1 tahun sebagai Wakil Kepala Cabang, bagian Marketing, atupun bagian Akademik untuk mengetahui dan menyesuaikan diri dengan mekanisme dan kesibukan yang terjadi di cabang tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kualitas, operasional usaha, serta kelangsungan sistem yang dijalankan agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. 3. Pengadaan Pelatihan dari Pusat a Pelatihan manajemen standar yang diadakan secara rutin 1 kali dalam setahun, misalnya: pelatihan staf dan tutor bidang study. Biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan ini sudah termasuk dalam franchisee fee . b. Pelatihan non standar yang diberikan atas permintaan investor sendiri. Karena itu, biaya yang dikeluarkan juga akan menjadi tanggungan dari cabang sendiri. 4. Adanya Tim Lit. Bang yang selalu mengontrol standar kualitas pelayanan yang diberikan. Primagama senantiasa menggali masukan dari bawah atau cabang melalui musyawarah yang dilakukan untuk menyusun kebijakan perusahaan 5. Adanya Tim Pendampingan atau Pemberdayaan Cabang yang berfungsi untuk membantu dan menanggulangi permasalahan yang terjadi di setiap cabang dan tidak dapat ditangani oleh cabang itu sendiri. 6. Keberadaan Tim Auditing, apabila ada indikasi terjadinya pelanggaran yang bersifat finansial di suatu cabang. 7. Pembagian wilayah cabang Primagama ka dalam beberapa bagian untuk mempermudah pengelolaan usahanya, yakni dibagi menjadi Pusat, Regional, Area dan Sektor. Pusat Regional Area Sektor

8. Pertumbuhan Cabang Waralaba Primagama