Tata Cara Penyelesaian Masalah dalam Usaha Waralaba Seleksi yang ketat bagi para calon franchisee

operasional usaha dan pemasarannya Sedangkan keburukan dari waralaba dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5 Keburukan Usaha Waralaba bagi Franchisor dan Franchisee No Keburukan bagi Franchisor Keburukan bagi Franchisee 1 Adanya peluang bagi franchisee untuk bermain ‘nakal’ di belakang franchisor Biaya paten Royalty fee yang harus dibayarkan franchisee secara terus-menerus disertai biaya-biaya lain yang ditentukan 2 Sulit mencari franchisee yang memenuhi syarat dan satu visi. Franchisee lebih memperhatikan profit, bukan pengelolaan usaha Tidak semua franchisor memberikan kepedulian, pembinaan dan pelatihan yang baik secara berkala 3 Sulitnya melakukan pengelolaan bisnis yang tepat seiring dengan semakin bertumbuhnya jumlah outlet yang ada Cukup sulit untuk lepas dari pengaruh franchisor karena keterikatan dengan perjanjian dan aturan main yang ada

4. Tata Cara Penyelesaian Masalah dalam Usaha Waralaba

Sebelum dipaparkan tentang metode-metode yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah antara franchisor dengan franchisee, terlebih dahulu kita cermati tentang beberapa potensi masalah yang perlu diwaspadai. Menurut Pietra Sarosa dalam bukunya: Mewaralabakan Usaha Anda, potensi masalah yang mungkin terjadi, antara lain: 32 a. Adanya franchisee yang tidak memenuhi ketentuan dalam SOP b. Adanya konflik mengenai fee waralaba c. Adanya diskriminasi terhadap franchisee 32 Pietra Sarosa, Mewaralabakan Usaha Anda, h. 200. d. Adanya kelalaian dari pihak franchisor untuk memenuhi kewajibannya kepada franchisee e. Adanya outlet milik franchisee yang tidak mencapai target yang diharapkan f. Tidak adanya i’tikad baik dari salah satu atau bahkan kedua belah pihak Sedangkan secara garis besar menurut Pietra Sarosa, ada dua metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah antara franchisor dengan franchisee, yakni: 33 a. Metode pencegahan masalah preventif Metode preventif ini memiliki tujuan utama untuk mengkondisikan semua keadaan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah timbulnya masalah antara franchisor dengan franchisee. Beberapa point yang perlu diperhatikan dalam melakukan metode preventif ini antara lain:

1. Seleksi yang ketat bagi para calon franchisee

2. Buat perjanjian kontrak yang mudah dipahami 3. Meminimalkan celah-celah loophole yang dapat digunakan oleh kedua pihak yang tidak memiliki i’tikad baik. 4. Mekanisme kontrol yang ketat b. Metode penyelesaian masalah kuratif 33 Ibid., h. 201-202. Jika masalah telah terjadi dan tidak dapat dihindari, maka dapat dilakukan upaya penyelesaian masalah secara kuratif yang dapat diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari akar penyebab terjadinya masalah 2. Mencari solusi untuk masalah dengan semangat win-win solution 3. Utamakan penyelesaian dengan cara damai melalui mediasi 4. Penyelesaian dengan jalur hukum melalui pengadilan

5. Islam dan Waralaba Waralaba dalam Pandangan Hukum Ekonomi