33 Almira
Yusrina 2012
Analisis Pengaruh Harga dan
Experiential Marketing terhadap
Keputusan Pembelian dan
dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan
pada PT.Danapaint Jakarta Studi Kasus
di Mitra 10 Jakarta Harga
�
1
Experiential Marketing
�
2
Keputusan Pembelian Y
Analisis Deksriptif
dan Analisis
Regresi Linier
Berganda Dalam penelitiannya
Variabel Harga �
1
dan Experiential Marketing
�
2
menunjukan adanya kontribusi yang
signifikan tehadap Keputusan Pembelian
secara simultan.
Secara Parsial,
Variable Experiential Marketing
tidak menunjukan adanya
kontribusi yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian
Yusuf Kurniawan
2010 Analisis Pengaruh
Ekuitas Merek terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Studi
pada Konsumen Minuman Isotonik
Fatigon Hydro di Purwokerto
Kesadaran Merek
�
1
,Asosiasi Merek
�
2
,Persepsi Kualitas
�
3
Loyalitas Merek
�
4
Keputusan Pembelian Y
Analisis Deksriptif
dan Analisis
Regresi Linier
Berganda Hasil uji F dan uji-t
menunjukan bahwa keempat variable
independen yaitu Kesadaran Merek,
Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, dan
Loyalitas Merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian
2.3 Kerangka Konseptual
Experiential marketing secara keseluruhan sangat efektif dalam mempengaruhi persepsi atas sebuah merek brand perception dan keputusan
pembelian purchasing decision, experiential marketing mampu memberikan pengalaman yang kuat terhadap produk sehingga dapat menjadi informasi untuk
mengambil keputusan pembelian Andreani 2007:4 . Sense berpengaruh bagi konsumen dalam mengambil tindakan pada saat
akan melakukan pembelian karena menyangkut panca indera seorang konsumen
34 tersebut. Feel marketing juga adalah penting karena ketika pelanggan mengalami
feel good, dia akan melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk dan sebaliknya.Aspek think dapat dibangun melalui kejutan, kejutan harus bersifat
positif, yang berarti pelanggan mendapatkan lebih dari yang mereka minta, lebih menyenangkan dari yang mereka harapkan, atau sesuatu yang sama sekali lain
dari yang mereka harapkan yang pada akhirnya dapat membuat pelanggan merasa senang membeli produk.
Act marketing bertujuan untuk menciptakan pelanggan untuk merubah perilaku dan gaya hidup pelanggaan. Act memperlihatkan kepada pelanggan suatu
alternatif lain untuk berbuat sesuatu seperti melakukan pembelian.Terakhir , relate marketing merupakan seseorang dan kelompok referensinya yang dapat
berinteraksi, berhubungan, dan berbagi kesenangan yang sama untuk melakukan keputusan pembelian .
Andreani 2007: 3 berpendapat bahwa relate berkaitan dengan budaya seseorang dan kelompok referensinya yang dapat menciptakan identitas sosial.
Seorang pemasar harus mampu menciptakan identitas sosial generasi, kebangsaan, etnis bagi pelanggannya dengan produk atau jasa yang ditawarkan,
agar dapat membuat konsumen merasa senang melakukan keputusan pembelian. Unsur- unsur dari experiential marketing menunjukkan bahwa aspek dari
experiential marketing yang meliputi: sense, feel, think, act dan relate seringkali digunakan oleh pemasar untuk mendorong terjadinya keputusan pembelian. Hal
ini berarti experiential marketing memiliki hubungan yang positif dengan
35 keputusan pembelian, dimana semakin besar penilaian konsumen terhadap aspek
dari experiential marketing berarti semakin besar pula konsumen akan membeli produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Persepsi kualitas yang baik akan mendorong keputusan pembelian terhadap produk tersebut. Selanjutnya mengingat persepsi konsumen dapat
diramalkan maka jika persepsi kualitasnya negatif, produk tidak akan disukai dan tidakakan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi kualitas pelanggan
positif maka produk akan disukai. Menurut Monle dan Johson 2007 : 3 , periklanan adalah komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khayalak target melalui media bersifat massal seperti
televisi, radio, koran, majalah, direct mail pengeposan langsung ,reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Dengan adanya periklanan yang dilakukan oleh perusahaan,diharapkan kepercayaan dan kesadaran konsumen timbul dan berkembang menjadi sikap
positif terhadap produk yang ditawarkan. Sikap ini berhubungan dengan perilaku konsumen. Konsumen memberikan respon yang baik,memiliki minat,sampai pada
keputusan pembelian.
36
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sense
Perceived Quality
Advertising Keputusan Pembelian Y
Feel
Think
Act
Relate
37
2.4 Hipotesis