Kunjungan Pustaka FKIK Pemustaka dan Kunjungan Pustaka 1. Pemustaka

42 Kedokteran dan ilmu Kesehatan masih merupakan fakultas yang berusia “belia”, maka perlengkapan di atas sudah melebih dari cukup.

D. Pemustaka dan Kunjungan Pustaka 1. Pemustaka

Adapun pengguna perpustakaan pemustaka FKIK terutama terdiri dari sivitas akademika FKIK, yakni para mahasiswa, dosen, pegawai FKIK, serta perseorangan atau kelompok orang di luar FKIK yang memanfaatkan layanan perpustakaan FKIK. Jumlah pemustaka dari unsur mahasiswa, dosen dan karyawan FKIK, tahun 2009 adalah seperti tertera pada tabel 5 berikut : Tabel 5 DAFTAR ANGGOTA PEMUSTAKA DARI SIVITAS FKIK P R O G R A M S T U D I Tahun Kes-Mas Farmasi Pd.Dokter Keperawatan Dosen Karyawan Total 2009 421 332 223 293 80 1.349 Sumber Data : Data Mahasiswa dai Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010, h.291 dan data dosen karyawan dari Subag Akademik dan Kemahasiswaan FKIK, 2009, h. 4

2. Kunjungan Pustaka FKIK

Jumlah pengunjung perpustakaan FKIK selama tahun 2009 adalah seperti terlihat pada tabel 6 berkikut : 43 Tabel 6 JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN FKIK TAHUN 2009 P R O G R A M S T U D I No Bulan Kes-Mas Farmasi Pd.Dokter Kepera watan Fakultas Lain TOTAL 1 Januari 110 270 96 80 150 706 2 Februari 110 270 96 64 150 690 3 Maret 306 186 230 136 90 948 4 April 630 188 136 62 50 1066 5 Mei 634 114 50 50 76 924 6 Juni 634 114 80 80 76 984 7 Juli 110 80 80 80 70 420 8 Agustus 318 66 80 80 50 594 9 September 298 320 106 106 150 980 10 Oktober 340 103 112 112 144 811 11 November 254 146 192 192 82 866 12 Desember 280 76 118 158 190 822 JUMLAH 4024 1933 1376 1200 1278 9811 Bila dibandingkan data di atas dengan jumlah mahasiswa FKIK, ternyata rata-rata kunjungan perorang mahasiswa FKIK adalah= 9.811- 1.278= 8.533 : 1269 = 6,72 kali setahun. Jumlah 1.278 adalah pengunjung dari fakultas lain, karena itu mencari jumlah kunjungan pemustaka dari mahasiswa FKIK adalah total kunjungan 9.811-1.278 = 8.533. Jadi rata-rata perorang mahasiswa FKIK sekitar 1 x 2 bulan ke perpustakaan. Jika dilihat perprogram studi, kunjungan pustaka terbanyak dilakukan oleh mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat yang rata-rata perorang ke perpustakaan 4024 : 421 = 9.59 kali setahun. Di urutan kedua mahasiswa program studi pendidikan kedokteran yang rata-rata perorang setahun ke perpustakaan = 1376 : 223 = 6.17 kali. Jadi rata-rata perorang dari 1 x 2 bulan ke 44 perpustakaan. Disusul oleh mahasiswa program studi farmasi yang rata-rata perorang setahun ke perpustakaan = 1933 : 332 = 5,82 kali. Jadi kurang dari 1 x 2 bulan ke perpustakaan. Sedangkan yang paling sedikit ke perpustakaan mahasiswa program studi ilmu keperawatan yang rata-rata perorang setahun ke perpustakaan= 1200 : 293 = 4,93 kali atau sekitar 1 x 3 bulan ke perpustakaan. Dengan demikian jumlah kunjungan mahasiswa FKIK ke perpustakaan FKIK masih sangat kurang. Pertanyaannya ialah, apakah mahasiswa FKIK sebagain besar mahasiswa kelas ekonomi menengah ke atas alias anak-anak orang kaya sehingga mampu membeli seluruh buku wajib kuliah dan tidak perlu lagi sering ke perpustakaan ; atau karena perpustakaan FKIK sangat kurang jumlah koleksinya, mereka terpaksa membeli buku-buku wajib setiap mata kuliah, walau harus mengurangi kebutuhan hidup lainnya demi kesinambungan kuliah. Jika buku-buku wajib telah mereka beli, tentu saja kunjungan mereka ke pustaka menjadi berkurang. Menurut hemat penulis, kecendrungan kedua inilah yang agak mendekati kebenaran. Selain itu, yang menarik diperhatikan adalah ternyata, perpustakaan FKIK tidak hanya dikunjungi oleh sivitas akademika FKIK, tapi juga pemustaka dari fakultas lain, yaitu rata-rata ada= 1278 : 261 hari kerja= 4,89 sehari, Jadi hampir 5 orang sehari dari fakultas lain yang mengunjungi perpustakaan FKIK.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

“Salah satu prinsip kepustakawanan 1 adalah bahwa bahan pustaka itu selalu berkembang. Hal ini berarti bahan pustaka sepatutnya selalu bertambah” 2 . Meskipun idealnya bahan pustaka selalu bertambah, namun secara kuantitas, bahan pustaka tersebut tidak selalu bertambah, karena ada beberapa hal yang dialami koleksi perpustakaan, seperti rusak tidak dapat diperbaiki lagi, kehilangan halaman, dan ada pula koleksi yang disiangi. Akan tetapi para pustakawan harus memeriksa koleksi pustakanya terlebih dahulu; jumlah koleksi selama ini apa ada yang rusak, yang hilang, yang disiangi atau tidak. Setelah itu memperhatikan aturan kebijakan yang berlaku di perpustakaan tersebut; baik aturan itu bersifat kebijakan tertulis yang dibuat secara resmi dengan Surat Keputusan SK, maupun kebijakan yang ditentukan berdasarkan hasil rapat yang dibuat oleh lembaga yang bersangkutan merujuk catatan tertulis notulasi hasil rapat tersebut. Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri selanjutnya disingkat: FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah mempunyai kebijakan pengadaan bahan pustaka, namun belum bersifat kebijakan tertulis yang telah di SK-kan oleh pimpinan lembaga dalam hal ini Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akan tetapi menurut Kepala 1 Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1993, h. 6 2 Ibid., h.100 -101. 45