Instrumentasi INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010.

BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi

Instrumentasi merupakan suatu sistem atau susunan peralatan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Alat – alat instrumentasi dipasang pada setiap peralatan proses dengan tujuan agar para engineer dapat memantau dan mengontrol kondisi di lapangan. Dengan adanya istrumentasi ini pula, para engineer dapat segera melakukan tindakan apabila terjadi kejanggalan dalam proses. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di dalam pabrik mencapai tingkat kesalahan error yang paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal. Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat–alat instrumen juga harus ditentukan apakah alat–alat tersebut dipasang di atas papan instrumen dekat peralatan proses yang dikontrol secara manual atau disatukan dalam suatu ruang kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan yang dikontrol secara otomatis Perry, 1999. Variabel–variabel proses yang biasanya dikontrol atau diukur oleh instrumen adalah : 1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan. 2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel lainnya. Pada dasarnya suatu sistem pengendalian terdiri dari : 1. Elemen Perasa Sensing Element Primary Element. Elemen yang merasakan menunjukkan adanya perubahan dari harga variabel yang diukur. Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. 2. Elemen Pengukur Measuring Element. Elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan temperatur, tekanan, laju aliran, maupun ketinggian fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol. 3. Elemen Pengontrol Controlling Element. Elemen yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur perubahan– perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point nilai yang dikehendaki. Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil ataupun meniadakan penyimpangan yang terjadi. 4. Elemen Pengontrol Akhir Final Control Element. Elemen yang akan mengubah masukan yang keluar dari elemen pengontrol ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam batasan yang diinginkan dan merupakan hasil yang dikehendaki. Pengendalian peralatan instrumentasi dapat dilakukan secara otomatis dan semi otomatis. Pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan dengan cara mengatur instrumen pada kondisi tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel yang dikontrol maka instrumen akan bekerja sendiri untuk mengembalikan variabel pada kondisi semula, instrumen ini bekerja sebagai controller. Pengendalian secara semi otomatis adalah pengendalian yang mencatat perubahan–perubahan yang terjadi pada variabel yang dikontrol. Untuk mengubah variabel–variabel ke dalam nilai yang diinginkan maka dilakukan usaha secara manual, instrumen ini bekerja sebagai pencatat recorder atau penunjuk indicator. Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen–instrumen adalah Peters et.al., 2003 : 1. Range yang diperlukan untuk pengukuran. 2. Level instrumentasi. 3. Ketelitian yang dibutuhkan. 4. Bahan konstruksinya. 5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses. Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah : 1. Untuk variabel temperatur. • Temperature Controller TC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati temperatur dari suatu alat. Dengan menggunakan Temperature Controller, para engineer juga dapat melakukan pengendalian terhadap peralatan sehingga temperatur peralatan tetap berada dalam range yang diinginkan. Temperature Controller kadang– kadang juga dapat mencatat temperatur dari suatu peralatan secara berkala Temperature Recorder TR. • Temperature Indicator TI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati temperatur suatu alat. 2. Untuk variabel ketinggian permukaan cairan. • Level Controller LC adalah instumentasi yang digunakan untuk mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat. Dengan menggunakan Level Controller, para engineer juga dapat melakukan pengendalian ketinggian cairan di dalam peralatan tersebut. • Level Indicator LI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat. 3. Untuk variabel tekanan. • Pressure Controller PC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan operasi dari suatu alat. Para engineer juga dapat melakukan perubahan tekanan dari peralatan operasi. Pressure Controller dapat juga dilengkapi pencatat tekanan dari suatu peralatan secara berkala Pressure Recorder PR. • Pressure Indicator PI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan operasi dari suatu alat. 4. Untuk variabel aliran cairan. • Flow Controller FC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat melakukan pengendalian. • Flow Indicator FI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat. Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. Beberapa instrumen yang digunakan dalam peralatan pabrik adalah :

1. Reaktor

Instrumen yang digunakan pada reaktor adalah Temperature Controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalam reaktor. Reaktor dilengkapi dengan sight glass yang berfungsi sebagai Level Controller LC. Reaktor juga dilengkapi dengan sensing elemen yang peka terhadap perubahan suhu sehingga temperatur reaktor dapat dilihat pada temperatur indikator. Jika suhu terlalu tinggi, maka secara otomatis valve yang terdapat pada aliran steam akan tertutup dan sebaliknya. Valve pada aliran steam juga dilengkapi dengan valve by pass. Gambar 6.1 Reaktor beserta instrumennya

2. Heater

Instrumen yang digunakan pada heater adalah Temperature Controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalamnya. Apabila fluida yang keluar berada di bawah temperatur yang diinginkan, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir steam yang masuk menjadi lebih besar. Gambar 6.2 Heater beserta instrumennya. Fluida Masuk Fluida Keluar FC TC Steam Kondensat Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010.

3. Kolom Destilasi

Instrumen yang digunakan pada kolom destilasi adalah Temperature Controller TC yang berfungsi apabila suhu dalam kolom destilasi meningkat, maka Temperature Controller TC akan menggerakan Flow Controller FC pada reboiler bottom sehingga steam yang disuplai menjadi menurun. Apabila ketinggian fluida dalam kolom destilasi terlalu besar, maka efektifitas destilasi akan menurun sehingga dipasang Flow Controller FC untuk memperkecil laju alir bahan yang masuk. Kondisi kolom destilasi juga dipengaruhi oleh efek kondensasi destilat sehingga pada kondensor diperlukan Temperature Controller TC yang akan menggerakkan Flow Controller FC air pendingin yang disuplai pada kolom destilasi. Gambar 6.4 Kolom destilasi beserta instrumennya.

4. Kondensor

Instrumen yang digunakan pada kondensor adalah Temperature Controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalam kondensor. Apabila fluida yang keluar berada di atas temperatur yang diinginkan dalam kondensor, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow PI TI TI FI LI PI Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir air pendingin yang masuk menjadi lebih besar. TC Gambar 6.4 Kondensor beserta instrumennya

5. Reboiler

Instrumen yang digunakan pada reboiler adalah Temperature Controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalam reboiler. Apabila fluida yang keluar berada di bawah temperatur reboiler, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir steam yang masuk menjadi lebih besar. Pressure Indicator PI juga dipasang agar tekanan di dalam reboiler tidak berjalan di atas atau di bawah batas yang diinginkan. Gambar 6.5 Reboiler beserta instrumennya.

6. Pompa

Instrumen yang digunakan pada pompa adalah Flow Controller FC yang berfungsi untuk memperkecil laju alir fluida yang masuk apabila laju alir fluida di dalam pompa berada di atas batas yang ditentukan. FI FI PI Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. Gambar 6.6 Pompa beserta instrumennya.

7. Tangki penyimpanan

Pada tangki penyimpanan dilengkapi dengan level controller LC yang berfungsi untuk mengukur ketinggian permukaan cairan di dalam tangki. Prinsip kerja adalah jumlah aliran fluida diatur oleh control valve, dimana nantinya akan mendeteksi dan menunjukkan tinggi permukaan pada set point. Alat penting yang digunakan adalah berupa pelampung atau transducer difragma untuk mendeteksi dan menunjukkan tinggi permukaan cairan di dalam tangki. V-1 V-1 Gambar 6.7 Tangki penyimpanan dan instrumentasinya

8. Fermentor

Peralatan pengendali yang digunakan pada fermentor yaitu flow controller FC berfungsi untuk mengontrol laju alir dalam fermentor. Pada fermentor ini juga digunakan pressure controller PC yang berfungsi untuk memberikan informasi besarnya tekanan dalam fermentor dan level controller LC yang berfungsi untuk Fluida Fluida FC Bahan keluar LC FC Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. mengukur ketinggian cairan. Di dalam fermentor ketinggian cairan dikendalikan dengan mengatur laju alir keluaran fermentor. R-102 V-1 Gambar 6.8. Fermentor dan instrumennya Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etanol dari Molase NO Nama Alat Jenis Instrumentsi Kegunaan

1 Reaktor

PC Mengontrol tekanan pada reaktor LC Mengontrol level reaktor TC Mengontrol temperatur reaktor

2 Heater

TC Mengontrol temperatur heater FC Mengontrol laju alir pada heater 3 Kondensor TC Mengontrol temperatur kondensor FC Mengontrol laju alir pada kondensor 4 Reboiler TC Mengontrol temperatur reboiler FC Mengontrol laju alir pada reboiler PC TC Umpan Bakteri + nutrisi Nursinta Tarigan : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bioetanol Dari Molase Kapasitas Produksi 98.000 TonTahun, 2010. PI Menunjukkan tekanan pada reboiler 5 Tangki Penyimpanan LC Mengontrol tinggi cairan pada tangki FC Mengontrol laju alir pada tangki 6 Kolom Destilasi TC Mengontrol temperatur kolom destilasi FC Mengontrol laju alir pada kolom destilasi 7 Fermentor TC Mengontrol temperatur fermentor PC Mengontrol tekanan pada fermentor LC Mengontrol level cairan pada fermentor 8 Pompa FC Mengontrol laju alir cairan dalam pipa

6.2 Keselamatan Kerja Secara Umum