BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu dapat ditarik beberapa kesimpulan terhadap perjanjian sewa menyewa ruangan penerbangan pada PT. Persero Angkasa
Pura II Bandar Udara Polonia Medan dengan perusahaan penerbangan Mandala Airlines Cabang Medan sebagai berikut :
1. Perjanjian sewa menyewa ruangan bandara udara pada PT. Persero Angkasa
Pura II Bandar Udara Polonia Medan dengan perusahaan penerbangan Mandala Airlines, dibuat dalam bentuk formulir yang sudah dibuat dan dicetak terlebih
dahulu yang merupakan perjanjian baku. Dalam perjanjian ini, Kepala Cabang
Syafrida Waty Tarigan: Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Bandara Udara Pada PT.PERSEROAngkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan Dengan Perusahaan Penerbangan Mandala Airlines Cabang Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Bandar Udara Polonia Medan bertindak untuk dan atas nama PT. Persero sarkan Keputusan Direksi Nomor : KEP.223KP.301.3AP
ma PT. Mandala Airlines
ian, memberikan peluang kepada pihak PT. Persero Angkasa Pura II yang kedudukannya lebih kuat untuk menentukan klausul-klausul tertentu dalam
perjanjiannya. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban pada para pihak dalam pelaksanaan perjanjian tersebut. Adanya pencantuman
klausula eksonerasi sebenarnya bertentangan dengan asas-asas hukum maupun norma keadilan. Akan tetapi kondisi pihak penyewa yang tidak memiliki posisi
tawar yang kuat dan kebutuhannya akan perjanjian tersebut mengharuskannya untuk menerima perjanjian yang mengandung klausul tersebut.
. Upaya yang ditempuh PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia
Medan dan perusahaan penerbangan Mandala Airlines untuk menyelesaikan perselisihan atau sengketa di dalam pelaksanaan perjanjiannya adalah:
a. jika terjadi perselisihan pendapat persengketaan dalam melaksanakan
perjanjian sewa menyewa ruangan tersebut, akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara kedua belah pihak.
b. apabila perselisihan pendapat persengketaan tidak dapat diselesaikan dengan
cara musyawarah dan mufakat, kedua belah pihak sepakat dan setuju untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada badan arbitrase, dan setiap
Angkasa Pura II berda II-2004. Sementara yang bertindak untuk dan atas na
adalah Kepala Perwakilan PT. Mandala Airlines Cabang Medan. 2.
Kedudukan atau posisi tawar yang tidak seimbang antara para pihak di dalam perjanj
104
3
Syafrida Waty Tarigan: Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Bandara Udara Pada PT.PERSEROAngkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan Dengan Perusahaan Penerbangan Mandala Airlines Cabang Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
keputusannya merupakan keputusan akhir dan mengikat, seperti putusan yang telah mempunyai ke
. Per
akta di bawah tangan seperti yang saat ini
mempersingkat kuatan hukum tetap.
B. SARAN