Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Perkiraan Besar Sampel Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara pada bulan Juni 2007.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan sekat lintang cross sectional study karena semua kondisi diamati pada waktu yang sama.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Anak usia SD yang cacingan dan tanah pekarangan rumah tempat tinggal anak tersebut di Kelurahan Tembung.

3.3.2. Sampel

Sebagian dari anak usia SD yang cacingan dan tanah pekarangan rumah yang jumlahnya berdasarkan perkiraan sampel dan kriteria inklusi dan eksklusi di Kelurahan Tembung. Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008

3.4. Kriteria Inklusi

1. Rumah yang mempunyai anak usia 6-13 tahun, usia SD yang menderita cacingan. 2. Bersedia mengikuti penelitian.

3.5. Kriteria Eksklusi

1. Rumah yang mempunyai halaman semenbukan tanah.

3.6. Perkiraan Besar Sampel

Ditentukan dengan rumus Z x 2 n ≥ ————— d Keterangan: Z = nilai batas normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada yang diterima, = 0,05 1,96 = simpang baku 18344 telur dalam tinja, Pasaribu 2003 d = presisi tingkat ketepatan yang diingini: 4000 Dari perhitungan yang didapat besar sampel minimal 80. Sampel diambil secara acak sederhana. Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008

3.7. Cara Kerja

3.7.1. Pemeriksaan Tinja

Dilakukan pemeriksaan tinja anak usia SD dengan metode Kato-Katz. Tempat pemeriksaan di Laboratorium FK-UISU Medan. Dari pemeriksaan tinja didapat prevalensi dan intensitas STH. Bahan yang diperlukan: 1. Cellophan selebar ± 2,5 x 3 cm. 2. Larutan Kato. 3. Kawat kasa selebar 3 x 4 cm untuk menyaring tinja. 4. Karton ukuran 3 x 4 cm, tebal 1,5 mm, ditengah berlubang dengan diameter 6 mm. 5. Isi lubang karton telah diketahui sebelumnya ± 41,7 mg. 6. Kaca benda. 7. Tutup botol dari karet. 8. Kertas saring ukuran 10 x 10 cm. 9. Kertas minyak tidak tembus air ukuran 10 x 10 cm. 10. Potongan lidibambu. 11. Tinja yang akan diperiksa. Cara Kerja: 1. Letakkan kertas saring di atas kertas berminyak di meja laboratorium. 2. Ambil tinja yang banyak dengan lidi dan letakkan di atas kertas saring di meja laboratorium. Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008 3. Letakkan kawat kasa di atas tinja. 4. Ambil kaca benda dan letakkan kertas karton di atas kaca benda, lubang kertas karton harus di tengah kaca benda. 5. Dengan lidi tekan kawat kasa di atas tinja, kemudian dengan lidi tinja di atas kawat kasa dimasukkan ke dalam lubang kertas karton. 6. Isilah lubang karton sampai rata dengan permukaan kertas karton. 7. Angkatlah kertas karton, dan tinja dalam lubang akan tertinggal di atas kaca benda. 8. Tutuplah kaca benda dengan cellophane. 9. Tekan cellophane dengan kaca benda lain atau tutup botol dari karet untuk meratakan tinja di bawah cellophane. 10. Letakkan sediaan secara terbalik di atas kertas saring. 11. Biarkan sediaan selama 20 – 30 menit. 12. Hitunglah telur cacing, jumlah telur cacing di kali 24 sama dengan jumlah telur cacing dalam 1 gram tinja.

3.7.2. Pemeriksaan Tanah Pekarangan

Cara Modifikasi Metode Suzuki Arrasyid, 1999 Prosedur pengambilan sampel: 1. Sampel tanah dikikis dari permukaan tanah pekarangan kiri, kanan, depan dan belakang rumah dan dimasukkan pada pot plastik yang berbeda sesuai dengan lokasi pengambilan dan diberi label. Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008 2. Sampel dimasukkan kedalam “Ice box” dan dibawa ke laboratorium. Di laboratorium, sampel disimpan di lemari es sampai saat pemeriksaan bila tidak sempat diperiksa langsung. Tekhnik pemeriksaan: 1. Sampel 2 gram dilarutkan dengan 10 ml air kran. Masukkan kedalam tabung sentrifuse melalui saringan teh yang dilapisi kain kasa basah. 2. Sentrifuse selama 2 menit dengan kecepatan 2000 RPM. 3. Supernatan dibuang dengan hati-hati, pada sedimen tambahkan 10 ml. Larutan Magnesium Sulfat BJ 1.260 282 gramliter Aquadest; Phillipson, 1962. Kocok dengan baik sampai larut betul. 4. Sentrifuse 2500 RPM selama 5 menit. 5. Tambahkan larutan Magnesium Sulfat dengan hati-hati sampai penuh concave tanpa melimpah. 6. Tutup secara vertikal dengan cover glass. 7. Tunggu 15 – 20 menit. 8. Cover glass diangkat secara vertikal dan diletakkan pada object glass dan segera periksa.

3.7.3. Kuesioner untuk Mengetahui Perilaku Anak yang Berpengaruh terhadap

Infeksi STH Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008

3.8. Definisi Operasional

1. Infeksi STH adalah infeksi oleh Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura atau cacing tambang yang di diagnosa dengan dijumpainya telur cacing, larva atau cacing dewasa di dalam tinja. 2. Intensitas adalah standar yang dipakai untuk menentukan derajat berat penyakit secara tidak langsung berdasarkan jumlah telur STH yang keluar pergram tinja. Intensitas A.lumbricoides T.trichiura Ccg tambang Ringan 1 – 4.999 1 – 999 1 – 1.999 Sedang 5.000 – 49.000 1.000 – 9.999 2.000 – 3.999 Berat 50.000 10.000 4.000 3. Pencemaran tanah oleh telur STH adalah ditemukan telur STH di halaman rumah yang diambil dari 4 lokasi yaitu depan, belakang kanan dan kiri rumah dan dijadikan satu hasil untuk setiap rumah. 4. Perilaku anak a. Pengetahuan: yaitu pengetahuan tentang jenis cacing, tanda-tanda cacingan, penularan, akibat yang ditimbulkannya dan cara pencegahan. Kategori 1. Kurang baik : bila dapat menjawab benar sebanyak 80 2. Baik : bila dapat menjawab benar sebanyak 80 b. Sikap: yaitu setuju, kurang setuju atau tidak setuju anak dalam hal memberantas cacingan dengan memakan obat secara teratur, menghindari penularan penyakit cacingan dengan mencuci tangan dengan sabun Helma Samad : Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung, 2009 USU Repository © 2008 sebelum makan dan memakai alas kaki, bab di jamban, memotong kuku secara teratur, tidak jajan dan mencuci tangan dan kaki setelah bermain- main di luar rumah. Kategori: 1. Kuramg Baik : bila menjawab setuju 80 2. Baik : bila menjawab setuju 80 c. Tindakanperilaku: yaitu kebiasaan buang air besar di jamban, mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan dengan sabun, makan dengan memakai sendok, memakai alas kaki di luar rumah, memotong kuku setiap minggu dan kebiasaan jajan. Kategori: 1. Kurang Baik : bila menjawab ya sebanyak 80 2. Baik : bila menjawab ya sebanyak 80

3.9. Variabel