Latar Belakang Pengujian PENDAHULUAN

17

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Pengujian Seiring dengan perkembangan industri saat ini yang semakin pesat, dan seiring dengan semakin melambungnya harga-harga sparepart di pasaran, menuntut pabrik-pabrik untuk lebih lagi melakukan perawatan untuk setiap komponen-komponen dari pabriknya terkhusus elemen mesin yang terdapat di pabrik tersebut. Dan yang menjadi salah satu perhatian khusus dalam bidang industri tersebut adalah bidang teknologi pelumasan. Karena setiap mekanisme mesin yang melakukan gerakan baik gerakan translasi maupun rotasi jika kedua permukaannya bertemu dan saling bergesekan akan berdampak fatal yaitu keausan mekanisme itu. Inilah yang menjadi fungsi utama dari pelumasan tersebut yaitu untuk menghindari terjadinya keausan dari elemen-elemen mesin tersebut. Dengan menghindari terjadinya keausan dalam mekanisme suatu mesin, dapat memperpanjang umur dari suatu elemen mesin. Dengan itu akan mengurangi biaya operasional dari suatu pabrik. Hal inilah yang mengakibatkan dalam suatu perencanaan perancangan suatu mesin, terkhusus bagian mesin-mesin yang bergerak atau bergesekan, sistem pelumasan sangat perlu dipertimbangkan. Pada saat ini kita sangat mudah menjumpai banyak jenis-jenis minyak pelumas di pasaran. Perkembangan ini merupakan hasil dari penelitian seperti dalam variasi kekentalan, ketahanan pada temperatur kerja dan juga penambahan zat adiktif. Universitas Sumatera Utara 18 Sistem pelumasan yang terjadi dalam suatu komponen mesin dapat kita lihat dalam bantalan. Baik itu dalam bantalan luncur journal bearing maupun bantalan gelinding roller bearing, sebab konstruksinya yang sederhana, mudah dipasang, harga yang relatif murah dan mudah dalam sistem pelumasannya. Namun penelitian ini, yang diteliti adalah hanya pelumasan dalam bantalan luncur journal bearing. Pada bantalan luncur, tipe pelumasan yang biasa dijumpai adalah pelumasan hidrodinamis, dimana kedua permukaan dipisahkan secara sempurna oleh minyak pelumas. Agar kondisi tersebut tercapai, maka distribusi tekanan pada sekeliling bantalan harus mampu mengangkat beban dan beban poros. Banyak peneliti yang sudah melakukan pengkajian terhadap pelumasan ini. Dan salah satu diantaranya adalah A.J.W Sommerfeld, dan solusinya diberikan dalam persamaan Sommerfeld. Namun karena perkembangan minyak pelumas yang semakin baik, serta bantalan yang terus diperbaharui dan variasi kecepatan yang dipergunakan, sehingga sangatlah sulit untuk mendapatkan data dan performa karakteristik dari suatu bantalan luncur. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji seberapa jauh pengaruh variasi kekentalan minyak pelumas dan variasi putaran poros terhadap distribusi tekanan pada bantalan luncur dan juga mendapatkan perbandingan hasil pengkajian dengan teori tekanan yang diberikan oleh A.J.W Sommerfeld dalam bentuk grafik. Universitas Sumatera Utara 19

1. 2. Tujuan Pengujian