Teori Konsep dan Teori Yang Digunakan .1 Konsep

12

1.4.2 Teori

Untuk membahas tentang deskriptif penggabungan instrument kibot dengan ensambel gendang lima sendalanen dalam konteks hiburan, penulis menggunakan beberapa teori : Tulisan ini dapat dikatakan sebagai tulisan yang membahas tentang perubahan kebudayaan. Soerjono Soekanto 2006 mengemukakan : Perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi unsur sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola prilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada defenisi tersebut terletak pada tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian mempengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya. Contoh : Seperti penggabungan musik tradisi ke dalam musik barat. Misalnya pada sebuah event disajikan musik bunian Minangkabau dengan menggunakan alat musik modern. Untuk lebih lengkap lagi penulis juga mengacu pada teori difusi yang dikemukakan oleh Fritz Graebner dan Pater wilhem schmidt 2006 yang berpendapat bahwa manusia lebih suka meminjam kebudayaan lain, karena pada dasarnya manusia itu bukan pencipta ide baru. Mereka mengemukakan bahwa unsur sosial kebudayaan dapat menyebar secara berkelompok atau juga secara satu-satu dan malalui jarak jauh. Dalam mendeskripsikan komponen-komponen, penulis mengacu kepada Koentjaraningrat 1976:240 Walaupun teori ini dijelaskan sebagai teori untuk mendeskripsikan upacara yang bersifat ritual namun penulis merasa teori ini masih relevan untuk mendeskripsikan uacara adat Karo, yang mana dalam mendeskripsikan upacara ritual dikelompokkan empat komponen penting yaitu: Universitas Sumatera Utara 13 1. Tempat upacara. 2. Waktu upacara. 3. Benda-benda dan alat-alat upacara. 4. Pendukung atau pemimpin upacara. Untuk melihat seperti apa peranan musik dalam upacara ini, maka penulis melihat penting diketahui fungsi musik itu sendiri dalam upacara adat tersebut sehingga semakin jelas dapat dilihat peranan musik dalam penggabungan tersebut. Untuk mendeskripsikan fungsi musik maka penulis menggunakan teori Merriam. Menurut Merriam sedikitnya ada 10 fungsi musik, yaitu : 1 sebagai pengungkapan emosional 2 sebagai hiburan 3 sebagai penghayatan estetis 4 sebagai komunikasi 5 sebagai reaksi jasmani 6 sebagai perlambangan 7 sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial 8 sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan 9 sebagai kesinambungan budaya 10 sebagai pengintegrasian masyarakat. Jika dilihat dari ke sepuluh fungsi musik diatas, masing-masing fungsi tersebut dapat kita gunakan sebagai acuan didalam mendeskripsikan sebuah acara. Tetapi yang paling berhubungan dengan objek yang diteliti penulis adalah : Fungsi musik sebagai hiburan, Fungsi musik sebagai kesinambungan budaya, dan Fungsi musik sebagai pengintegrasian masyarakat. Universitas Sumatera Utara 14 1.5 Metode dan Tehnik Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian