ROI adalah rasio yang mengukur persentase tingkat pengembalian atas invesatasi aktual yang dilakukan oleh pemegang saham dan dihitumg
dengan rumus :
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam pebelitian ini adalah metode analisis statistik, dengan menggunakan SPSS 16.0. Peneliti melakukan terlebih
dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal
digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas 0,05, maka distribusi data
normal dan dapat digunakan regresi berganda.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya
Universitas Sumatera Utara
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering
ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1
Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol
berarti tidak ada autokorelasi. 2
Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada
autokorelasi positip. 3
Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatip.
Universitas Sumatera Utara
4 Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah
DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda
disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.
Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini
menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen signifikansi 0,05, maka ada indikasi terjadi
Universitas Sumatera Utara
Heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen siginifikansi 0,05 maka tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dan uji-F. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pngaruh masing – masing variabel bebas
terhadap variabel terikat, atau dengan kata lainuntuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial.
Hipotesis yang akan dijui adalah : Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen. Ha = semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan
ketentuan : Jika t-hitung t-tabel,maka Ha diterima dan Ho ditolak;
Jika t-hitungt-tabel,maka Ho diterima dan Ha ditolak. Uji-F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel DPR Divident Payout
Ratio, Earning Growth, ROI Return On Investment secara bersama – sama terhadap PER Price Earning Ratio.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Y = α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Ket :
Y = PER X
1
= DPR X
2
= Earning Growth X
3
= ROI α = konstanta
b
1
, b
2
, b
3,
b
4
= koefisien regresi e = Error
Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Ha = semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikasi F-hitung dengan F-
tabel dengan ketentuan : Jika F-hitung F- tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak;
Jika F-hitung F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
G. Jadwal Penelitian