definisi nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham yaitu sebagai berikut: ”Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan
perusahaan penerbit saham emitten. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai
intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang seharusnya terjadi”.
Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dari
ketiga nilai tersebut, investor dapat mengetahui apakah saham tersebut tergolong overvalued ataupun undervalued, sehingga hal ini menjadi
pertimbangan bagi investor untuk membeli, menahan ataupun menjual saham.
Ada dua metode yang digunakan dalam menilai harga saham, yaitu : metode pendekatan dividen dan metode pendekatan pendapatan.
2. Pengertian Price earning ratio
PER Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Bagi investor, semakin
kecil PER suatu saham, semakin bagus karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah Darmadji dan Fakhrudin, 2006: 198.
Pendekatan PER ini disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa kali multiplier nilai earning yang tercermin dalam harga
suatu saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan
Universitas Sumatera Utara
antara harga saham terhadap earning perusahaan. Jika misalnya PER suatu saham sebanyak 3 kali berarti harga saham tersebut sama dengan 3 kali nilai
earning perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitung PER suatu saham adalah dengan membagi
harga saham perusahaan terhadap earning per lembar saham. Secara matematis, rumus untuk meghitung PER adalah sebagai berikut:
Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa juga diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model diskonto dividen, yaitu:
Jika kita membagi sisi kiri dan sisi kanan persamaan tersebut dengan earning yang diperoleh perusahaan E
1
, maka kita akan memperoleh rumus PER sebagai berikut:
Dengan demikian variable-variabel yang mempengaruhi PER atau disebut juga sebagai faktor-faktor multiplier earning adalah:
1 Rasio pembayaran dividen Devidend Payout Ratio_DPR, yaitu D
1
E
1
. 2
Tingkat return yang disyaratkan investor dari saham bersangkutan k. 3
Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan dari saham tersebut g.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan persamaan tersebut, apabila faktor lain konstan, maka:
1 Semakin tinggi dividend payout ratio , semakin tinggi pula PER
2 Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan k, maka akan semakin
rendah pula PER. 3
Semakin tinggi pertumbuhan dividen g, semakin tinggi pula PER.
PER merupakan variabel yang digunakan dalam estimasi nilai intrinsik saham yaitu dengan mengalikannya dengan EPS yang diharapkan. Dengan
kata lain, nilai intrinsik suatu saham merupakan fungsi EPS yang diharapkan dan besarnya PER saham tersebut. Secara matematis, kita bisa mengestimasi
nilai intrinsik saham perusahaan dengan menggunakan rumus: P
o
= Estimasi EPS x PER = E
1
x PER Jika nilai intrinsik saham sudah berhasil diestimasi, langkah selanjutnya
adalah membandingkan nilai intrinsik saham dengan pasarnya. Jika nilai intrinsik suatu saham lebih tinggi dibanding dengan harga pasarnya, maka
saham tersebut tergolong sebagai saham yang undervalued, dan sebaiknya dibeli. Sebaliknya, jika nilai intrinsik suatu saham lebih rendah dibanding
harga pasarnya, maka saham tersebut tergolong sebagai saham yang overvalued, dan sebaiknya tidak dibeli, atau sebaiknya dijual.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER